in

WNI Ditolak, Tiga Situs Agama di Israel Tak Bisa Dikunjungi

Tiga Situs Agama di Israel yang Kini Tak Bisa Disambangi WNI

Dome of The Rock
Dome of The Rock via Instagram dmitrii_iarusov

Indonesia belum lama ini dihebohkan dengan kebijakan baru Israel. Sebagai balasan atas pelarangan warganya masuk Nusantara, mulai 9 Juni 2018 Negeri Bintang Daud akan menghadang semua WNI masuk wilayahnya. Padahal ada tiga situs agama di Israel yang punya arti penting untuk warga tanah air.

Baca juga : Tips Menggunakan Transportasi Darat di Bangkok, Dijamin Nggak Nyasar

Tiga situs agama di Israel tersebut sudah lama jadi lokasi ziarah penting oleh umat agama di seluruh dunia. Namun dengan diberlakukannya kebijakan baru dari pemerintah setempat, warga Indonesia dipastikan bakal gigit jari. Lantas apa saja situs yang dimaksud? Berikut Travelingyuk berikan daftarnya.

1. Masjid Al Aqsa

Masjid Al Aqsa
Dome of The Rock via Instagram aymanfilm

Masjid Al Aqsa dianggap sebagai masjid tersuci ketiga oleh umat Islam, setelah Masjidil Haram dan Nabawi. Di kompleks masjid bersejarah ini terdapat lokasi khusus yang diberi nama Dome of The Rock, diyakini sebagai tempat pijakan Nabi Muhammad dalam perjalanan Isra Miraj menuju langit. Tempat yang sama juga dipercaya menjadi lokasi penyembelihan Nabi Ismail oleh Nabi Ibrahim.

Kompleks Masjid Al Aqsa sendiri cukup luas. Banyak orang sering mengira Dome of The Rock sebagai Masjid Al Aqsa, padahal di kawasan tersebut ada tiga masjid berbeda yaitu Masjid Qibly, Buraq, dan Marwan.

Suasana di dalam Masjid Al Aqsa
Suasana di dalam Masjid Al Aqsa via Instagram su.rey.ya

Meski statusnya kini disucikan, sejumlah literatur menyebutkan bahwa kawasan ini pernah dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah di era pendudukan bangsa Romawi. Masjid Al Aqsa baru dikembalikan ke fungsi sebenarnya usai Ummar bin Khatab berhasil mengusir mereka dari kota. Ia pula yang mengizinkan orang Yahudi pulang ke Yerusalem.

2. Gereja Makam Kudus

Suasana di dalam Gereja Makam Kudus
Suasana di dalam Gereja Makam Kudus via Instagram goholylandtour

Gereja Makam Kudus, atau dikenal juga dengan istilah bahasa Inggris ‘Church of the Holy Sepulchre’, didirikan pada Abad ke-4 oleh umat Kristen di Yerusalem. Banyak orang meyakini makam yang ada di sini merupakan tempat peristirahatan terakhir Yesus Kristus.

Bangunan ibadah ini punya riwayat sejarah yang panjang. Konon di era Perang Salib, Sultan Saladin memerintahkan dua keluarga muslim, Al Husseini dan Nuseibeh, untuk menjaga Gereja Makam Kudus. Tradisi tersebut masih dilangsungkan turun-temurun hingga kini.

Gereja Makam Kudus
Gereja Makam Kudus via Instagram alyona_koryakina

Saking pentingnya, Gereja Makam Kudus kini menjadi tempat penting dan suci untuk enam aliran kekristenan, yaitu Katolik Roma, Ortodoks Koptik, Ortodoks Etiopia, Ortodoks Armnenia, dan Ortodoks Yunani.

3. Bukit Bait

Reruntuhan di Temple Mount
Reruntuhan di Temple Mount via Instagram sharongabay2

Bukit Bait disebut juga dengan istilah Temple Mount. Lokasi ini termasuk paling vital di Israel, terutama dari sisi religius. Dianggap sebagai dataran tinggi tertua di Yerusalem, bukit satu ini punya banyak cerita sejarah dan lokasi suci yang penting dalam berbagai ritual agama.

Masjid Al Aqsa berdiri di kawasan Bukit Bait, sementara reruntuhan Bait Suci kini disebut sebagai Tembok Ratapan dan juga menjadi salah satu situs keagamaan penting dunia.

Seseorang di Tembok Ratapan
Seseorang di Tembok Ratapan via Instagram stone_daniel

Luas Bukit Bait mencapai 144 ribu meter persegi. Dalam bahasa Ibrani lokasi ini disebut dengan istilah Har haBayit, sementara dalam bahasa Arab istilahnya adalah Haram esh-Sharif.

Itulah tiga situs agama di Israel yang punya arti penting untuk beberapa umat religius dunia. Sayangnya, tempat-tempat tersebut kini takkan bisa dikunjungi oleh warga Indonesia karena alasan politis. Namun semoga saja bakal ada titik temu dan ditemukan solusi pas terkait masalah ini di masa mendatang. Next

ramadan
Gereja di Ananuri

Petualangan Menuju Gereja Gergeti Trinity di Kazbegi

Kafe Timur Tengah di Bali

Kafe Timur Tengah di Bali, Rujukan Buka Puasa Saat Liburan