Banyak alasan yang melatar belakangi seseorang pergi traveling. Ada yang ingin lari dari kepenatan, menuruti rasa penasaran hingga menantang diri untuk merasakan pengalaman baru. Sayangnya dari beragam alasan yang dilontarkan traveler semuanya berujung pada tujuan yang samar-samar. Tidak ada dampak positif yang mereka tinggalkan kecuali membayar tarif masuk yang berimbas pada meningkatnya pendapatan daerah.
Baca juga : 4 Tempat Terlarang untuk Selfie, Berani Langgar Langsung Kelar
Kini sedikit demi sedikit banyak traveler yang mulai sadar bahwa mereka bisa melakukan hal lebih selain menikmati keindahan tempat wisata yang mereka kunjungi. Kemudian muncullah istilah “Voluntourism” yang merupakan gabungan dari kata volunteer dan tourism yang mengandung arti traveling sambil menjadi sukarelawan.
Jalan-jalan model ini sebenarnya telah ada sejak lama namun kepopulerannya baru mencuat akhir-akhir ini. Dalam kegiatan wisata jenis ini, traveler yang ngetrip ke suatu wilayah tidak hanya mengeksplorasi keindahan alamnya saja namun juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan setempat.
Banyak organisasi dunia yang siap menyalurkan orang-orang yang ingin menjadi relawan di seluruh dunia. Anda tinggal memilih salah satunya yang sesuai dengan skill dan minat Anda. Seperti misalnya NGO, sebuah organisasi non-profit yang berkonsentrasi pada bidang relawan. Beberapa kali organisasi tersebut mengirim relawan ke berbagai tempat di Indonesia untuk memberi pendampingan kepada masyarakat kecil untuk terus berkarya.
Ada pula WWOOF, organisasi yang membantu orang-orang yang ingin bekerja sebagai relawan di pertanian organik Internasional. Penempatannya di berbagai negara di dunia, jadi dengan ikut program ini Anda bisa membantu sesama sekaligus keliling dunia gratis sebagai bonusnya. Selain itu masih banyak yang bisa dilakukan untuk memberi dampak positif pada masyarakat di destinasi wisata baik melalui organisasi relawan maupun melakukan aksi solo.
Traveling gaya Voluntourism memberikan pilihan berlibur yang lebih bermakna bagi traveler. Satu hal kecil yang diberikan bisa berdampak besar bagi masyarakat di wilayah tersebut. Selain itu model ini juga bisa menghindarkan traveler dari model ngetrip yang hanya meninggalkan sampah bukannya berkah. Bagaimana traveler, tertarik untuk melakukan wisata jenis ini? Next