Traveling tidak hanya membutuhkan kesiapan mental, fisik dan dana saja namun juga harus berbekal pengetahuan tentang destinasi wisata yang akan dikunjungi. Sebab akan banyak hal yang tidak terduga dapat menimpa traveler. Mulai dari suhu ekstrim hingga kondisi geografis yang kurang bersahabat. Semua hal itu dapat memberikan dampak negativ terhadap kesehatan para traveler.
Baca juga : Pengen Tetap Bisa Traveling Dengan Dana Cekak? Ini Tipsnya
Ada baiknya sebelum melakukan perjalanan Anda mencari informasi tentang daerah yang akan dikunjungi. Informasi dapat Anda dapatkan melalui media massa ataupun pengalaman orang lain yang sudah lebih dahulu mengunjungi tempat itu. Hal ini sangat penting untuk bekal Anda selama melakukan traveling. Berikut kami ulas macam-macam gangguan kesehatan yang bisa saja dialami traveler beserta cara menanggulanginya.
1. Kram Otot Karena Aktifitas Berat
Kram otot adalah kontraksi otot yang sangat menyakitkan setelah melakukan aktifitas berat di suhu yang panas. Gangguan ini biasanya mulai terjadi satu jam setelah berhenti aktifitas dan bagian tubuh yang paling sering mengalami kram otot adalah betis, paha dan perut. Kesemuanya itu adalah bagian otot yang memiliki tugas yang sangat berat. Kondisi kram paling sering dialami oleh traveler yang hobi hiking dan wisata ekstrim lainnya.
Meski sangat menyakitkan namun solusi mengatasi gangguan kesehatan yang satu ini cukup mudah dilakukan dan oatnyapun tidak mahal. Cukup melakukan istirahat dan peregangan otot secukupnya. Untuk mempercepat pemulihan ada baiknya juga mengonsumsi cairan yang mengandung garam dengan cara menambahkan garam ke dalam air mineral.
2. Edema atau Kaki Bengkak
Ternyata edema atau pembengkakan pada kaki tidak hanya terjadi pada wanita yang sedang hamil saja lho. Traveler juga bisa mengalami edema, khususnya para traveler wanita yang notabene memiliki kulit yang lebih sensitif. Karena paparan panas sinar matahari dalam waktu yang lama maka memungkinkan traveler mengalami gangguan kesehatan ini.
Cara mengatasi masalah pembengkakan pada kaki ini dapat dilakukan dengan cara sering mengistirahatkan dan mengangkat kaki. Jika hobi hiking maka pilihlah celana yang longgar terutama pada bagian pergelangan kaki. Kemudian cobalah untuk merendam kaki Anda di kolam renang, ini dapat membantu mengompres kebengkakan pada kaki Anda.
3. Biang Keringat
Masih seputar gangguan kesehatan yang disebabkan karena suhu yang panas. Biang keringat juga dapat menjadi masalah yang dapat mengganggu kenyamanan traveling Anda. Rasa gatal yang ditimbulkan dari jenis gangguan ini cukup menjengkelkan. Biang keringat juga bermanifestasi terhadap munculnya bintik-bintik merah pada kulit dan lecet jika di garuk. Gejala ini disebabkan oleh terhalangnya saluran keringat oleh pakaian yang tidak sesuai.
Aktifitas seperti hiking, trekking, panjat tebing atau segala aktifitas pecinta alam adalah beberapa hal yang dapat beresiko mengalami biang keringat. Pencegahannya cukup simpel yaitu dengan memakai pakaian yang longgar dan menghindari aktifitas berat di bawah terik matahari dalam jangka waktu yang lama.
4. Hiponatremia
Asing dengan bahasa medis itu? Sebenarnya istilah awamnya cukup familiar di kalangan masyarakat. Hiponatremia adalah istilah medis untuk gangguan kesehatan karena kebanyakan minum air sehingga disebut juga sebagai keracunan air. Kondisi ini dapat menimpa olahragawan berat dan juga traveler yang suka menjelajahi alam.
Hiponatremia ini juga erat kaitannya dengan dehidrasi lho. Ketika seseorang mengalami dehidrasi biasanya langsung minum air pth yang sangat banyak, nah kondisi ini juga kurang baik karena dapat mengencerkan darah sehingga kadar natrum dalam darah sangat berkurang.
Bagi traveler yang hobi trekking jangan lupa membawa bekal berupa minuman elektrolit yang mengandung natrium yang cukup dan juga makanan ringan. Sebab mengkonsumsi makanan ringan adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah hiponatremia.
5. Hipotermia
Hipotermia secara umum dapat didefinisikan sebagai keadaan seseorang yang memiliki suhu inti tubuh dibawah 35 derajat selsius. Hal ini dapat terjadi ketika orang dihadapkan pada lingkungan di mana mereka tidak bisa tetap hangat kemudian merasakan dingin yang mengakibatkan tubuh mulai menggigil.
Jika hal ini terus terjadi dan suhu tubuh tetap turun hingga di bawah 30 derajat selsius maka orang akan jatuh koma bahkan meninggal. Untuk traveler yang berencana berkunjung ke negara-negara bermusim dingin sebaiknya carilah informasi terlebih dahulu mengenai kondisi musim yang sedang terjadi.
Wisatawan yang ingin liburan ke daerah beriklim dingin harus membekali dirinya dengan perlengkapan seperti jaket tebal, sarung tangan, dan sepatu khusus suhu dingin. Namun cara yang paling tepat jika Anda traveler yang alergi terhadap udara dingin adalah mengindari traveling ke negara-negara yang berada di iklim sub-tropis saat musim dingin melanda.
6. Luka Lecet dan Melepuh Pada Kulit
Keluhan yang sering menimpa para traveler pecinta hiking dan wisatawan belanja adalah lecet pada kulit. Hal ini disebabkan karena adanya gesekan dan suhu panas. Pemilihan perlengkapan traveling yang tidak tepat biasanya menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya luka lecet maupun melepuh.
Pastikan Anda tidak menggunakan sepatu yang sempit kala memutuskan untuk melakukan perjalanan jauh. Perhatikan pula bahan pembuatan sepatu, pilihlah sepatu yang berbahan lembut untuk mengurangi resiko lecet. Pengobatan terbaik adalah dengan menggunakan pelumas kulit yang dapat dengan mdah anda dapatkan di apotek atau toko perlengkapan hiking.
7. Diare
Diare adalah masalah yang paling umum dikeluhkan para traveler terlebih bagi pecinta kuliner. Tentu hal ini dapat terjadi karena perbedaan jenis makanan yang kita makan akan membuat sistem metabolisme tubuh kita kaget dengan jenis makanan baru yang kita konsumsi.
Jika saja Anda adalah traveler yang tahan terhadap godaan kuliner maka pencegahannya cukup mudah yaitu jangan makan apapun yang tidak dimasak dengan matang, hindari minum air keran, es, dan segala jenis sayuran yang dicuci dengan air keran.
Cara lain adalah menghindari makan di rumah makan yang terlihat kumuh dan yang paling penting selalu sedia obat diare dalam kotak P3K Anda. Ini akan sangat membantu saat Anda berada di dalam alat transportasi yang tidak ada toiletnya.
8. Luka Bekas Gigitan Nyamuk
Jangan sepelekan makhluk kecil penghisap darah ini, sebab nyamuk dapat membawa penyakit seperti malaria, demam berdarah, dan masih banyak lagi. Nyamu dapat menyerang dimana saja namun tempat yang paling disuka nyamuk adalah tempat kumuh dan alam liar. Nah ini himbauan bagi traveler yang suka menghabiskan malamnya di alam bebas atau pecinta camping untuk selalu memakai pakaian lengan panjang.
Tidak cukup sampai disitu, untuk menghindari gigitan nyamuk sebaiknya para petualang juga membawa tenda yang dilengkapi dengai tirai atau kelambu. Hal ini sangat penting untuk melindungi tubuh Anda ketika sedang terlelap. Jangan lupa pula untuk membawa lotion anti nyamuk jika berencana pergi berkemah.
9. Mengalami Jet Lag
Gangguan ini sering dialami para wisatawan yang traveling ke suatu tempat yang memiliki perbedaan zona waktu yang sangat mencolok. Masalah perbedaan zona waktu akan dapat menghancurkan rencana liburan Anda jika tidak tahu cara mengatasi jet lag ini.
Secara sederhana jet leg diartikan sebagai mabuk pasca terbang. Lebih spesifik didefinisikan sebagai sebuah gangguan sementara yang menyebabkan kelelahan, insomnia, dan gejala lain akibat dari perjalanan udara melintasi zona waktu yang berbeda.
Tidak ada obat ajaib yang dapat mengobati jet lag namun ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu mengatasinya. Usahakan cukup mendapat penerangan agar tubuh Anda tetap terjaga. Sebaliknya jika Anda ingin tidur maka gunakan sedikit penerangan , hal ini dapat merangsang otak untuk meminimalisir kelelahan. Jika dibutuhkan, mengkonsumsi minuman berkafein juga akan membantu membuat tubuh menjadi sedikit lebih fit.
10. Sakit Gigi
Tidak ada hal yang dapat merusak kesenangan traveling Anda hingga datangnya permasalahan pada gigi. Gigi yang longgar, tambalan pada gigi, dan gigi berlubang adalah semua penyebab potensial yang dapat merusak liburan Anda.
Jika tidak ingin perjalanan Anda terganggu maka ada baiknya untuk mengunjungi dokter gigi Anda sebelum melakukan perjalanan.
Misal saja tidak sempat dan gangguan pada gigi Anda terlanjur kambuh, cobalah untuk menyiapkan air garam hangat untuk berkumur. Ini akan sedikit membantu mengurangi rasa nyeri sekaligus mensterilkan luka pada gigi Anda. Setelah itu Anda tetap harus segera menghubungi dokter gigi.
Itulah macam-macam gangguan kesehatan yang dapat dialami para traveler. Sebaiknya Anda mempersiapkan betul perlengkapan, fisik dan pengetahuan sebelum berangkat ke tujuan traveling. Selamat menikmati traveling Anda dan tetap jagalah kesehatan karena itu adalah modal utama bagi traveler.