4. Kuil Asklepieon, Yunani – Kuil Penyembahan Dewa Penyembuhan
Reruntuhan kuil di Tunani ini sangat populer di tahun 350 sebelum masehi. Banyak peziarah berbondong-bondong mengunjungi Asklepieon. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang sedang sakit dan mencari kesembuhan dengan bermeditasi di dalam kuil tersebut. Banyak dari mereka yang mengaku mendapatkan mimpi didatangi seorang tabib dan memberikannya resep.
Baca juga : 5 Kebiasaan Turis Indonesia saat Kunjungi Australia, Benar Tidak?
Kuil Asklepieon sendiri memang kuil yang dipersembahkan bagi dewa Asclepius atau dewa penyembuhan.Di Yunani sendiri setidaknya terdapat 300 Asklepieon di seluruh penjuru negeri. Dari sekian banyak situs yang ditemukan, hanya beberapa saja yang masih utuh salah satunya yang berada di pulau Kos, yaitu Asklepieon Kos ini. Reruntuhan kuil ini berada di pedesaan yang memiliki pemandangan yang indah sehingga sangat bagus untuk tempat eksplorasi para traveler.
5. Pottu Codinu, Italia – Rumah Para Peri
Memiliki karakteristik bangunan yang berbeda dari situ-situs peninggalan sejarah sejenisnya, Pottu Condinu di Sardinia, Italia bukanlah bekas istana, kuil ataupun sebuah gedung teater. Situs ini jauh lebih kuno lagi dibanding penemuan serupa.
Pottu Codinu adalah sisa-sisa tanah pemakaman kuno yag datang dari masa 3.500 sebelum masehi atau berada di akhir zaman Neolitikum. Reruntuhan ini bukanlah sebuah bangunan melainkan sebuah gua buatan manusia yang digali dari dalam tanah.
Di sana ditemukan sembilan Domus De Janas ayau rumah peri. Hingga kini kondisinya masih terawat dan saat musim dingin dan musim semi tiba akan tumbuh rerumputan hijau mengelilingi makam yang membuat suasana makin menggugah. Next