in ,

Kota Bawah Tanah Derinkuyu, Bukti Manusia Pernah Hidup Seperti Semut

Cover kota derinkuyu
Cover kota derinkuyu

Jika Anda bepergian ke Turki, tidak ada salahnya untuk mengunjungi sub-provinsi Derinkuyu, Provinsi Nevsehir, karena di tempat ini ada satu kota bawah tanah yang diperkirakan terbesar di dunia.

Baca juga : Museum Madam Tussauds, Perekam Sejarah Dunia dari Dulu Hingga Sekarang

Disebut juga dengan nama kota bawah tanah Derinkuyu, karena letaknya memang di daerah Derinkuyu. Kota satu ini memiliki kedalaman antara 54 – 60 meter dari permukaan tanah atau sekitar 177 kaki, dengan luas 1,5 mil persegi dan mampu menampung sekitar 20 ribu orang beserta hewan ternak, barang-barang dan bahan makanan yang diperlukan.

Kota Derinkuyu
Kota Derinkuyu [imagesource]
Di dalamnya terdapat berbagai ruangan yang dapat dikatakan sebagai simbol bangunan seperti di atas tanah lainnya, seperti galeri, tempat tinggal, ruang pertemuan, kapel, sekolah sampai dengan gudang senjata.

Para arkeolog yang menggali kota ini memperkirakan bahwa dulunya kota bawah tanah Derinkuyu dibangun oleh bangsa Hittit kuno dengan memahat dan melubangi batuan vulkanik lunak di wilayah Kapadokia. Uniknya, sistem ventilasi udara di kota ini juga berfungsi dengan baik sehingga tidak mengakibatkan orang yang mendiaminya akan keracunan gas alam.

Ventilasi udara di kota bawah tanah ini juga berfungsi dengan baik
Ventilasi udara di kota bawah tanah ini juga berfungsi dengan baik [imagesource]
Setelah di bagian atas dikerjakan oleh bangsa Hittit, untuk perluasan sampai dengan bagian dalamya, menurut Departemen Kebudayaan Turki, diteruskan oleh bangsa Phrygia di abad ke-8 SM. Pengerjaan kota ini terus berlanjut dari satu bangsa ke bangsa lain, sampai akhirnya dilanjutkan oleh penduduk sekitar yang sudah menganut agama Kristen dan berbahasa Yunani.

Secara keseluruhan, kota bawah tanah Derinkuyu berhasil terbentuk pada masa Bizantium atau ketika sering terjadinya peperangan antara pasukan Muslim dengan non-Muslim sekitar tahun 780-1180. Kota ini berfungsi sebagai tempat perlindungan dari peperangan Bizantium-Arab di masa tersebut. Selain menghindari peperangan antara pasukan Muslim dan non-Muslim, kota ini juga berfungsi sebagai tempat perlindungan penduduk sekitar dari serangan suku-suku Mongolia di bawah pimpinan Timour Beg di abad ke-14 yang berekspansi ke daerah Turki.

Uniknya, walaupun menjorok ke bawah tanah sampai berpuluh-puluh meter jauhnya, ada juga lorong-lorong khusus di kota bawah tanah Derinkuyu yang berfungsi sebagai penghubung antara kota satu dengan kota lain sepanjang puluhan mil.

Terdapat lorong-lorong penghubung antar kota
Terdapat lorong-lorong penghubung antar kota [imagesource]
Setelah wilayah tersebut jatuh dan berada di bawah kekuasaan Utsmaniyah atau era Ottoman, banyak orang-orang Kristen yang menempati kota bawah tanah Derinkuyu tersebut pergi dan meninggalkan tempat tersebut. Pada akhirnya, di tahun 1923, komplek kota tersebut benar-benar tidak lagi ditempati baik oleh para pasukan Muslim atau juga bagi penduduk sekitarnya. Dan dapat dikatakan sejak saat itulah, kota bawah tanah Derinkuyu tertimbun dan tidak diketahui orang selama berabad-abad lamanya.

Kota bawah tanah Derinkuyu kembali ditemukan setelah warga setempat menemukan sebuah bilik misterius di balik dinding rumahnya. Dan pada tahun 1963, dilakukan penggalian dan penelitian tentang kota bawah tanah tersebut.

Sekarang ini, kota bawah tanah Derinkuyu menjadi salah satu destinasi wisata menarik di daerah tersebut. Selain kota bawah tanah Derinkuyu, ada sekitar 30 kota lainnya yang beberapa di antaranya terbuka untuk dikunjungi wisatawan, seperti Kaymakli, Ozkonak, Ozluce dan Gaziemir. Next

ramadan

Written by Alfri

Aku orangnya suka traveling terutama menjelajahi tempat-tempat yang belum banyak dijamah para turis.

Hai Wanita, Jangan Takut Jadi Backpacker Solo

Tips Jitu Buat Perempuan yang Mau Traveling SENDIRIAN

New Croton Dam, Bendungan yang Indah Luar Biasa