Masih ingat kan dengan selfie Anjasmara yang tersenyum manis saat terjadi bencana banjir? Foto tersebut menjadi viral karena ekspresi senang pemain sinetron tampan tersebut tak sesuai dengan latar belakangnya yang menyedihkan. Begitu pun dengan turis baik saat liburan di kampung halaman atau menikmati wisata luar negeri . Namun, banyak peraturan tak tertulis yang diabaikan begitu saja oleh para turis. Ini dia bukti-buktinya.
Baca juga : Cuaca Dingin yang Ekstrem, Air Terjun Niagara Membeku Jadi Fenomena Langka
Holocaust Memorial yang berada di Berlin ini untuk mengenang sekitar 6 juta orang Yahudi, yang dibantai secara sadis oleh rezim Nazi. Museum ini menjadi salah satu lokasi wisata yang ramai dikunjungi.
Namun turis yang datang kadang tak bisa menghormati dan malah berfoto ria dengan pose yang tak pantas, seperti bersulap misalnya.
Shahak Shapira tak tahan melihat banyaknya selfie dan foto yang tak pantas di museum ini dan mengeditnya. Seperti yang satu ini.
Foto selfie dari Instagram, Facebook, hingga Tinder yang menurutnya tak sopan, akan diedit dengan alasan mengapa Holocaust memorial ini didirikan.
Sungguh tak pantas berdiri di atas monumen di mana ada jutaan orang dibantai secara tak berperikemanusiaan seperti ini, bukan?
Atau malah parkour di atasnya? Bisa bayangkan jika kamu adalah keluarga dari salah satu korban Holocaust?
Yoga memang sehat, tapi tetap harus lihat situasi. Di bawah sedang ada jutaan manusia yang meninggal secara tak manusiawi, lho.
Proyek ini ternyata mendapat banyak reaksi baik dari para keluarga korban Holocaust, bahkan juga dari orang-orang yang bekerja di monumen ini.
Dan proyek yang diberi nama Yolocaust ini sudah dikunjungi lebih dari 2,5 juta orang. Ternyata, banyak juga yang sependapat dengan Shahak Shapira.
Shahak Shapira membuat syarat, jika mereka ingin editan fotonya dihapus, maka harus mengirimkan surat permintaan maaf lewat email.
Mengejutkan, hampir semua yang fotonya kena edit, mengirimkan permintaan maaf dan menyadari bahwa apa yang mereka lakukan adalah sangat tidak sopan.
Traveling ke sudut dunia mana saja, tetap harus menjunjung tinggi sopan santun, juga empati pada sesama manusia. Nah, yang begini jangan ditiru dan jadilah traveler yang keren. Oke? Next