Gereja umumnya selalu identik dengan bangunan berarsitektur gothic dengan menara lancip serta tanda salib di puncaknya. Namun gereja yang satu ini bakal bikin orang yang melihatnya geleng-geleng kepala. Dilihat dari luar bangunan ini sama sekali tidak merepresentasikan sebuah rumah ibadah tapi malah mirip seperti susunan lego raksasa.
Baca juga : Hutan Tertua di Dunia, Salah satunya dari Indonesia Lho!
Ada pemandangan yang menarik saat traveler berjalan-jalan ke Wina. Tepat di atas bukit Wina berdiri sebuah bangunan dengan arsitektur acak-acakan. Orang yang baru pertama melihat pasti akan mengira jika bangunan tersebut adalah galeri seni. Tapi meski arsitekturnya unik mirip ruang kesenian, fungsi bangunan ini ternyata sebagai rumah ibadah lebih tepatnya sebuah gereja.
Dilansir Travelingyuk dari berbagai sumber, gereja yang memiliki bangunan unik ini dikenal dengan nama Gereja Wotruba meski sebenarnya memiliki nama asli Kirch Zur Heiligsten Dreifaltigkeit. Gedungnya terbuat dari susunan 152 balok beton yang tertata rapi dan unik hingga mengingatkan kita akan mainan anak-anak lego.
Berdasarkan sejarah, gereja ini dibangun pada tahun 1974 oleh seorang arsitek sekaligus pemahat bernama Fritz Wotruba. Menariknya gereja ini dibangun di atas bekas barak NAZI. Sang arsitek ini mengaku terinspirasi dari Katedral Chartres yang memiliki nuansa Gotik. Namun sayang ia meninggal tepat satu tahun sebelum gereja ini rampung dikerjakan
Keunikan bangunan gereja yang mirip lego ini hanya nampak dari luar saja. Suasana berbeda akan terasa setelah memasuki ruangannya. Bagian dalam gereja ini tidak jauh berbeda dengan gereja lain. Perlengkapan standar seperti altar, kursi dan alkitab juga disusun seperti gereja lainnya. Pun demikian arsitektur yang anti mainstream ini cukup berhasil mengundang decak kagum traveler yang berkunjung.
Keuntungannya adalah selain digunakan sebagai tempat ibadah yang sakral, gereja Wotruba ini juga memiliki nilai artistik tinggi yang mampu menarik perhatian traveler untuk berkunjung. Kalau mau berkunjung datang saja pada akhir pekan karena gereja ini hanya buka pada hari Sabtu pukul 14.00-20.00 serta Minggu pukul 09.00-16.30 waktu setempat. Next