in

Giethoorn, Kota di Belanda yang menjadikan Perahu sebagai Alat Transportasi Utama

Giethoorn, Replika Venesia di Belanda

Venesia memang lebih dikenal dengan kanal-kanal airnya. Banyak traveler yang ingin pergi ke kota di Italia tersebut karena keunikan tata kotanya. Mengelilingi kota dengan menggunakan dengan menggunakan gondola pastinya akan menjadi kegiatan yang menarik. Namun ternyata bukan hanya Venesia yang menggunakan perahu sebagai alat transportasi utama. Belanda juga memiliki fenomena serupa.

Baca juga : Cerita Doa di Tanah Suci Kabulkan Keinginan, Penasaran?

Perahu sebagai alat mobilitas utama di sini via instagram/@gco_traveltour

Menyisiri Rumah Klasik dan Hutan Kota

Pemandangan unik tersaji di Desa Giethoorn, Belanda. Letaknya berada di Provinsi Overijssel dan memiliki populasi kurang dari 2.900 orang. Jika di Venesia dipenuhi bangunan-bangunan unik, pemandangan berbeda akan kamu temukan di sini. Jajaran rumah-rumah klasik dan sederhana Belanda serta taman dan hutan kota yang masih lebat adalah pemandangan utama di sini.

Pemerintah setempat hanya membangun jembatan adn pedestrian via instagram/@the_maltese_traveller

Tidak ada jalan besar di desa ini. Mereka hanya membangun jalan kecil untuk bersepeda, pedestrian, dan juga jembatan. Sangat jauh dari pemandangan yang kamu temukan di kota-kota besar atau desa pada umumnya. Perahu adalah alat mobilitas paling utama dari desa ini. Jalan raya digantikan oleh kanal-kanal sungai. Karena itu jangan heran apabila setiap rumah memiliki anjungan untuk kapal.

Masih dikelilingi oleh tumbuhan yang rimbun via instagram/@filiz.dmr89

Desa sederhana yang kedap suara

Desa ini juga dikenal dengan suasananya yang tenang karena tidak ada suara bising kendaraan bermotor. Hal tersebut juga berhubungan dengan regulasi pemerintah yang mengharuskan perahu menggunakan motor listrik. Kebijakan tersebut dibuat untuk menjaga agar desa ini tetap terbebas dari polusi suara.

Meskipun banyak turis yang datang, desa ini tetap tidak membuat hotel. Kamu hanya akan menemukan guest house dengan konsep bed and breakfast. Karena mereka beranggapan bahwa dengan adanya hotel akan tidak sesuai dengan konsep desa yang sederhana.

Bunga-bunga indah yang berada di halaman rumah penduduk via instagram/@mateusbrasil.clubetur.home

Sejarah desa tersimpan rapi di Museum

Menyusuri kanal sungai di tempat ini akan sangat terasa menyenangkan sekaligus menenangkan. Bagaimana tidak, sepanjang tepian sungai kamu dapat menemukan tumbuhan dan bunga-bunga indah yang rimbun. Selain menyusuri kanal sungai, kamu juga dapat datang ke dua museum yang ada di sini. Museum De Qude Aarde yang menyimpan batu-batuan mineral unik dan Museum Het Olde Maat yang menyimpan sejarah Giethoorn hingga 100 tahun silam.

Hanya terdapat guest house dengan kosep bed and breakfast via instagram/@gingerguide

Bukan hanya warga lokal saja yang dapat berkeliling dengan menggunakan perahu, kamu pun bisa merasakan hal serupa. Biayanya sekitar 7,5 euro termasuk dengan guide dan pengemudi kapalnya. Keunikan desa ini memang menarik banyak wisatawan dengan lansekapnya. Segera menabung untuk pergi ke sini yuk? Next

ramadan

Taman Bermain ala Ferrari, Pecinta Otomotif Wajib Coba

5 Toko Kue Lawas Bergaya Modern di Indonesia, Serasa Bernostalgia