Jika kamu menganggap halte-halte bus di Indonesia memiliki bentuk yang monoton dan begitu-begitu saja cobalah untuk terbang ke Eropa tepatnya berkeliling negara-negara bekas Uni Soviet. Kamu akan menemukan halte dengan bentuk-bentuk unik dari yang berbentuk seperti keong hingga mirip laba-laba.
Baca juga : Bikin Lidah Keseleo! 7 Tempat Ini Punya Nama Tersulit di Dunia
Lebih dari 2,5 dekade lalu Uni Soviet dinyatakan bubar. Negara-negara yang tergabung dalam federasi ini memutuskan untuk merdeka dan membentuk negara yang berdaulat sendiri. Sebut saja Armenia, Kazakhstan, Kyrgyztstan, Estonia dan masih banyak lagi negara-negara bekas Uni Soviet yang kini telah menjadi negara berdaulat.
Pun demikian sisa-sisa kejayaan Uni Soviet masih bisa ditemukan di negara-negara bekasnya dan salah satunya tercermin dalam bentuk bangunan halte bus. Seperti ditengok Travelingyuk dari situs Amusing Planet, seorang fotografer asal Kanada bernama Christopher Herwig, melakukan tur panjang dengan bersepeda mengelilingi negara-negara bekas Uni Soviet.
Perjalanan panjang tersebut memberinya banyak pengalaman dan hal-hal keren yang tidak terduga. Travelingnya selama satu dekade menghasilkan foto-foto unik dan diantara foto-foto koleksinya itu ada sejumlah foto menarik yang paling ia suka yaitu halte bus. Mengapa unik sebab halte-halte yang dibangun dan beroperasi pada masa Uni Soviet ini dibuat dengan arsitektur kece dan berbeda dengan kebanyakan halte lain di dunia.
Mereka bukan sekedar membuat halte atau tempat pemberhentian bus saja namun juga memadukan nilai seni salam arsitekturnya. Tengok saja foto-foto dalam artikel ini, foto tersebut diambil Herwig di berbagai negara bekas Uni Soviet. Ada halte yang berbentuk seperti keong, ada pula yang dibangun dengan arsitektur rumit hingga berbentuk tangan laba-laba.
Ternyata pembangunan halte bus yang unik ini didasari pada alasan yang kuat dimana pada masa Uni Soviet, halte bus adalah salah satu bangunan yang perencanaannya dilakukan secara terpusat. Oleh sebab itu pembangunannya harus dilakukan dengan sebaik mungkin serta harus mencerminkan estetika kesenian lokal. Hal itu tentu saja membuat para arsitek lebih leluasa melakukan kreativitas dalam membangun halte.
Sekedar informasi, halte-halte unik nan kece tersebut jumlahnya adalah ratusan yang mencakup 14 negara yang mengambil rute lebih dari 30 ribu kilometer jalan raya. Christopher Herwig sendiri butuh 12 tahun untuk memotret semua halte tersebut di masing-masing negara asalnya dan apa yang ditampilkan di artikel ini hanya contoh kecilnya saja. Keren! Next