in

Island Hopping Saat Musim Hujan, Recommended Tidak ya?

Island hopping adalah perjalanan wisata yang dilakukan dari satu pulau ke pulau yang lain. Biasanya dalam satu hari, kamu bisa mengunjungi 2-3 pulau tergantung jarak dan potensi wisata yang ada di dalamnya. Saat melakukan island hopping, kamu akan sering berada di lautan sehingga ketenangan gelombang adalah hal yang wajib diperhitungkan.

Baca juga : Trik Agar Bisa Jalan-Jalan Keluar Negeri dengan Dana Minim

Oh ya, island hopping biasanya dilakukan saat musim panas. Pada musim di mana matahari bersinar dengan maksimal ini, keadaan laut biasanya cukup tenang. Badai atau fenomena buruk lain akan jarang terjadi sehingga perjalanan wisata bisa berjalan dengan lancar. Saat musim hujan, island hopping mungkin bisa dilakukan tapi harus memenuhi beberapa syarat di bawah ini.

Mencari Hari yang Cerah

Musim hujan tidak selalu dibarengi dengan banyaknya air yang turun dari langit setiap harinya. Ada kalanya 2-3 hari mendadak cerah sehingga aktivitas di lautan bisa dilakukan. Saat hari ini tiba, kamu bisa melakukan island hopping meski harus tetap waspada. Biasanya, di saat pagi hari cerah, sore bisa mendadak mendung atau bahkan hujan deras.

cari hari yang cerah [image source]
cari hari yang cerah [image source]
Kalau kamu sedang berada di pulau tertentu dan mendadak hujan, jangan dipaksakan untuk pulang. Usahakan saat melakukan island hopping membawa peralatan berkemah atau minum alat untuk berteduh agar tidak kedinginan. Kalau pulau yang kamu kunjungi berpenghuni sih tidak masalah tapi kalau pulau yang kosong melompong mau tinggal di mana?

Memperhatikan Gelombang Laut

Saat musim hujan tiba, gelombang air laut biasanya akan sedikit “nakal” dari hari biasanya. Angin yang memicu hujan juga menyebabkan gelombang laut menjadi ganas dan kadang tingginya bisa berlipat ganda. Kamu bisa melakukan island hopping asal gelombang lautnya dalam batas wajar, kalau kemungkinan gelombang bisa membalikkan kapal ya jangan dipaksakan.

memperhatikan gelombang [image source]
memperhatikan gelombang [image source]
Melakukan island hopping saat gelombang tinggi akan membuat penumpang di dalam kamar mengalami mabuk laut. Goncangan di dalam kapal akan menjadi lebih banyak dan tidak bisa dihindari. Kalau kamu tidak bisa diombang-ambingkan ombak lebih baik cari aman dan tidak melakukan island hopping saat musim hujan.

Memiliki Kondisi Fisik yang Sehat

Tantangan saat island hopping tidak hanya saat berada di lautan saja. Saat di atas kapal, risiko terombang-ambing atau bahkan terjungkal karena ombak dan badai bisa terjadi. Namun, saat berada di pulau pun kamu juga masih memiliki risiko yang butuh dipikirkan terlebih dahulu. Untuk itu, usahakan tubuh dalam kondisi yang cukup fit untuk melakukan perjalanan island hopping.

kondisi badan sehat [image source]
kondisi badan sehat [image source]
Saat berada di pulau dan keadaannya hujan, tubuhmu akan basah kuyup. Kalau kondisi badan sedang drop, sakit bisa terjadi kapan saja. Selain itu, medan di dalam pulau juga semakin menantang. Tanah di pulau bisa saja berlumpur, hutan yang dijelajahi bisa lebih berbahaya dari hari biasa. Saat hujan, apa saja bisa terjadi.

Menghindari Kawasan Berbahaya

Saat musim hujan tiba, beberapa kawasan pantai menjadi tidak diprediksi keberadaannya. Hindari pulau yang memiliki banyak karang di sekelilingnya. Saat kapal terseret dan menabrak karang akan membuat semua penumpang dalam bahaya. Untuk itu pilih pulau yang jaraknya dekat dan kawasan perairannya tidak memiliki penghalang.

hindari kawasan berbahaya [image source]
hindari kawasan berbahaya [image source]
Selanjutnya, beberapa pantai akan banyak didatangi oleh hewan berbahaya. Misal di kawasan Filipina, ubur-ubur beracun suka keluar saat musim hujan. Selebihnya, di pulau yang didatangi, hewan melata seperti ular atau bahkan biawak bisa keluar saat musim hujan.

Kesimpulan dari empat poin di atas adalah island hopping saat musim hujan tidak direkomendasikan. Lebih baik menjelajahi pantai saat musim panas saja. Next

ramadan

Atap Hotel Paling Keren Untuk Selfie, Dijamin Nggak Mau Pulang

Menyusuri Air Terjun di Malang yang Masih Alami dan Jarang Pengunjungnya