Secara umum, jembatan merupakan salah satu prasarana penting yang didirikan dan direntangkan dengan maksud sebagai penghubung satu tempat dengan tempat lainnya yang terpisahkan oleh sungai, jalan raya, lembah, dan lainnya. Para pembuat jembatan-jembatan tersebut umumnya hanya mengedepankan kekuatan jembatan demi keamanan penggunanya.
Baca juga : Nara, Alternatif Liburan di Jepang Selain Tokyo
Namun di berbagai kota di belahan dunia membangun jembatan dengan rancangan dan desain menakjubkan agar menarik perhatian masyarakat menggunakan jembatan. Selain itu, jembatan tersebut juga menjadi elemen untuk mempermanis arsitektur kota bahkan sebagai pemikat para wisatawan. Seperti apa sih jembatan-jembatan menakjubkan tersebut? Yu disimak!
1. Henderson Waves Bridge (Singapura)
Alat penghubung yang satu ini dapat dijadikan contoh adanya pemikiran out of the box yang diimplementasikan di bidang arsitektur. Gagasan tentang pembuatan desain unik pada jembatan mampu dengan mudah dikembangkan oleh para arsitek sebab Henderson Waves Bridge memang khusus dibuat sebagai jembatan penghubung bagi pejalan kaki, sehingga para perancang tak lagi memikirkan mengenai kekuatan susunan struktur jembatan.
Sebagai gantinya, jembatan sepanjang 9 kilometer ini dibangun mengutamakan kenyamanan pengunjung khususnya para pejalan kaki. Selain itu mereka bisa menikmati suasana dan nuansa lampu-lampu kota Singapura pada malam hari. Jembatan dengan tinggi 188 kaki dari permukaan tanah tersebut didirikan dengan menggunakan bahan baku kayu balau yang tahan di segala jenis cuaca.
2. Royal Gorge Bridge (Colorado)
Jangan coba-coba memandang ke jurang saat melewati jembatan ini. Itu pun apabila kamu cukup berani untuk melangkahkan kaki di atas jembatan yang memiliki ketinggian 380 meter dari permukaan tanah itu. Jembatan Royal Gorge ini memiliki panorama pemandangan yang mengagumkan yang dapat dinikmati dari berbagai sisi.
Jembatan Royal Gorge yang didirikan pada tahun 1929 pernah menerima penghargaan sebagai jembatan tertinggi di dunia pada tahun 2001, menurut TripAdvisor, jembatan ini pernah dinobatkan sebagai salah satu jembatan paling mengerikan di dunia. Meskipun kemudian posisinya disisihkan oleh jembatan tertinggi lainnya. Royal Gorge tetap menjadi lokasi wisata yang menarik minat ratusan hingga ribuan wisatawan. Pengunjung juga boleh mengendarai mobil saat menyeberangi jembatan yang menghubungkan dua jurang ini, sekaligus merasakan sensasi seolah sedang menapaki sebuah kabel di ketinggian.
3. Millau Viaduct (Millau-Creissels, Perancis)
Jembatan mengagumkan berikutnya jatuh pada jembatan Millau Viaduct yang berlokasi di Perancis Selatan. Jembatan yang memiliki titik ketinggian 1125 kaki dari permukaan tanah ini dirancang oleh arsitek bernama Norman Fraser dan insinyur bangunan Michael Virlogeux. Diperlukan waktu sekitar 17 tahun untuk mendesain dan melakukan pembangunan jembatan ini.
Pengunjung dapat menikmati perpaduan antara keindahan estetika jembatan dengan pemandangan ladang dan sungai yang mengalir di tengah-tengahnya. Saat menggunakan kendaraan di atas jembatan Millau Viaduct di musim gugur, pengendara akan merasakan sensasi seakan sedang melayang di atas jurang layaknya berada di angkasa karena ladang dan sungai tertutup kabut tebal.
4. Jembatan Bosphorus (Istanbul, Turki)
Pembangunan Jembatan Bosphorus dimulai pada tahun 1973, dan menjadi jembatan terpanjang di dunia yang terletak di luar Amerika Serikat. Jembatan penghubung antara benua Eropa dan Asia ini mampu membuat pengunjung terpukau jika mereka melintasinya di malam hari. Banyak lampu neon yang terdapat di berbagai sisi jembatan menerangi setiap perjalanan dengan warnanya yang berbeda di setiap sudut.
Salah satu acara tahunan yang diadakan setiap tahun di jembatan ini adalah International Istanbul Eurasia Marathon, sebuah event marathon yang dimulai dari sisi benua Asia dan berakhir di sisi benua Eropa. Jembatan Bosphorus juga diketahui karena struktur aerodinamis dan merupakan jembatan yang dibangun di atas dua pilon baja besar.
5. Jembatan Chengyang (Liuzhou, Cina)
Kesan pertama melihat jembatan ini memang tak seperti jembatan lainnya, namun jembatan ini lebih mirip dengan sederetan rumah dan pintu dengan jarak berdekatan karena jembatan ini memiliki bangunan atap diatasnya. Jembatan yang terbuat dari kayu, batu dan tegel ini didirikan pada tahun 1916 sebagai perantara jalan dua desa kecil di wilayah tersebut.
Struktur bangunan ini juga terlihat pada penggunaan tiga jenis lantai dengan motif yang unik dan berbeda. Pengunjung yang melintasi jembatan ini bisa menikmati pemandangan yang indah dari Sungai Linxi yang mengalir membelah hamparan perkebunan teh. Jembatan yang memiliki panjang total 64,4 meter ini dibangun dan didesain oleh para ahli bangunan yang berasal dari Dong pada zaman itu, sekaligus menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Cina berkat kecakapan mereka dalam arsitektur.
6. Jembatan Langit Langkawi (Langkawi, Malaysia)
Jembatan yang mengutamakan bagi pejalan kaki ini didirikan untuk kepentingan wisata, terutama pemandangan Malaysia di ketinggian. Demi mencapai jembatan ini, pengunjung harus naik kereta gantung yang disusun khusus agar mampu mencapai jarak 2300 kaki dari permukaan tanah. Apabila pengunjung memiliki akrophobia atau takut ketinggian, sebaiknya tidak ikut menyeberangi jembatan ini, karena terkadang kereta bergoyang lembut seakan hendak terjatuh.
Selain itu, jembatan Langkawi sendiri didirikan dengan sudut berbentuk segitiga di ujung-ujungnya untuk view pemandangan sekitar yang mengagumkan. Jika beruntung, pengunjung dapat memotret Laut Andaman dan Pulau Tarutao disini, dan kunjungan ke jembatan Langkawi akan terkenang dengan abadi beserta keindahannya.
7. Jembatan Air Magdeburg (Magdeburg, Jerman)
Pada umumnya, jembatan yang lain dikhususkan untuk mobil, kereta api, sepeda, pejalan kaki, atau kombinasi diantaranya dan mungkin sudah biasa. Bagaimana jika jembatan yang khusus dibangun untuk perahu motor?
Inilah Jembatan Air Magdeburg yang terletak di Magdeburg, Jerman untuk menghubungkan antara Kanal Elbe-Habel dan Mittellandkanal di atas Sungai Elbe, yang bertujuan mengurangi gangguan akibat perbedaan level air antara dua kanal dan Sungai Elbe. Bangunan Jembatan Magdeburg ini sudah lama dibangun sejak tahun 1930 pada masa Perang Dunia ke-II, dan sempat tak terurus hingga tahun 1997. Jembatan Magdeburg dibangun dengan berdasarkan konsep buoyancy, sebuah metode hukum fisika yang menyebabkan tekanan serupa meskipun dilintasi perahu motor yang memiliki berat/muatan yang berbeda.