Swedia adalah negara asal bagi bangsa Viking, suku yang terkenal sebagai perompak. Tapi di samping itu, negara ini sangat memperhatikan kenyamanan sehingga memberikan perlakuan yang baik terhadap rakyatnya. Aman, tentram, toleransi tinggi, makmur, dan pemerintahan yang bebas korupsi adalah kelebihan dari Swedia. Begitu pula dengan ibukotanya, Stockholm.
Baca juga : Seru! Tak Cukup Sehari Liburan di Tokyo DisneySea
Kanal di Tengah Kota dan Kebebasan Antar Masyarakat
Di Stockholm angkutan air dengan kapal-kapal indah adalah hal yang familiar. Karena banyak sekali sungai dan kanal. Taman kota dan ruang terbuka pun bertebaran di mana-mana. Namun di balik indahnya kota juga ada sesuatu yang jauh lebih menarik, yakni filosofi hidup. Swedia benar-benar menjunjung tinggi kebebasan. Selama tidak mengganggu dan mengurangi kebebasan orang lain, hal apapun sah untuk dilakukan.
Toleransi yang Tinggi
Walaupun mayoritas penduduk menganut atheis, kebebasan dan kesetaraan gender di Stockholm sangat dijunjung tinggi. Lelaki dan para suami tak bisa semena-mena terhadap wanita dan istri. Begitu pula dengan ikatan yang sangat harmonis antara warga maupun kepada pengunjung. Jadi tidak perlu khawatir dengan tingkat keamanan di sini.
Kamu Tak Akan Bertemu dengan Pemuda Kebut-Kebutan
Bagitu pula dengan lalu lintas, jalanan di Swedia memberlakukan kecepatan maksimal 40 km/jam, sedangkan pada jalan tol 120 km/jam. Hal ini juga berlaku di Stockholm yang notabene adalah ibukota dari Swedia. Kamu tidak perlu khawatir akan susah menyeberang ketika sedang menikmati kota dengan berjalan kaki ataupun menggunakan sepeda kayuh.
Kota Paling Bersih di Eropa
Dari data yang didapat dari World Health Organization, Stockholm adalah kota yang tingkat pencemarannya berada di bawah batas maksimum yakni 10 mcg/m3. Hal tersebut yang membuat ibukota Swedia ini menjadi kota paling bersih di Eropa. Bahkan karena kekurangan limbah untuk dijadikan sumber energi, kota ini mengimpor sampah dari negara tetangganya, Norwegia.
Kamu harus berhati-hati ya ketika berkunjung ke Stockholm. Bukan karena masalah keamanan, tapi waspada akan semakin betah dan enggan pulang.