Pakaian adat yang melekat adalah simbol suatu penduduk tertentu. Selain itu, ada juga mahkota tradisional pria di beberapa negara Asia berikut. Mulai dari representasi kehormatan, sampai demi kepentingan kesehatan. Mau tahu seperti apa saja? Inilah ulasannya.
Baca juga : Aktivitas Seru di Bandara Incheon Korea, Anti Bosan Saat Tunggu Pesawat
Ak-Kalpak, Kirgizstan
Al-Kalpak merupakan ‘mahkota’ tradisional pria di Kirgizstan. Kata ‘al’ secara harfiah berarti putih yang memang warna simbol negara tersebut. Al-kalpak merupakan identitas nasional dan dianggap sangat sakral, sehingga tidak boleh diletakkan sembarangan.
Penutup kepala ini terbuat dari bahan yang hangat, berbentuk empat panel berwarna putih dan punya sulaman pola tradisional. Ada juga Ak-kalpak yang tidak punya sulaman, hanya dipakai saat acara-acara tertentu. Topi ini pun berfungsi sebagai penghangat kepala saat musim dingin tiba.
Mongolian Hat, Mongolia
‘Mahkota’ tradisional pria ini digunakan oleh orang-orang daerah Mongolia. Terdapat kurang lebih puluhan jenis topi bagi orang Mongolia, di antaranya toortsog, loovus, dan shovgor.
Topi ini merupakan simbol status sosial dan pembeda antara klan. Selain itu, juga merupakan wujud kehormatan laki-laki. Sehingga tidak sembarang orang boleh mencopot bahkan menyentuh mahkota ini. Kalau sampai melakukannya, dianggap sebagai undangan ‘perang’.
Sikh Turban, India
Sikh Turban merupakan ‘mahkota’ tradisional yang dipakai oleh pria penganut Sikh. Mereka memakai turban yang disebut dastaar, sebuah simbol kesucian dan kehormatan. Orang-orang Sikh tidak memotong rambut mereka, sehingga turban juga dapat melindungi hal itu.
Salah satu negara dengan cukup banyak penduduk beragama Sikh adalah India. Warna dastaar biasanya cukup mencolok, untuk menunjukkan keyakinan yang mereka anut. Mungkin Teman Traveler bisa melihatnya saat keliling wisata India.
Flower Man, Saudi Arabia
Biasanya penutup kepala terbuat dari bahan kain, bulu binatang, maupun kulit. Kali ini terdapat ‘mahkota’ tradisional cukup unik yang terbuat dari bunga segar. Penutup kepala itu dipakai oleh pria di kawasan Saudi Arabia, tepatnya Jizan, Asir, dan perbatasan Yaman. Para pemakainya disebut sebagai Flower Men.
Mahkota ini terbuat dari beragam bunga dan tanaman segar. Konon, khasiat yang terkandung di dalamnya dapat tersalurkan ke tubuh si pengguna. Flower Men biasanya mengganti bunga tersebut setiap satu atau dua hari sekali.
Itulah gambaran ‘mahkota’ yang dipakai oleh para pria di beberapa negara Asia. Adakah penutup kepala tradisional di kawasan tinggal Teman Traveler? Next