Traveling mustinya menjadi sebuah kegiatan untuk lepas dari segala keribetan yang ada di kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini sekaligus untuk mencari kesenangan serta pengalaman baru oleh sebab itu treveler selalu melakukan hal-hal seru selama traveling. Namun jangan karena ingin mendapatkan pengalaman baru lantas kamu melakukan hal-hal yang ilegal, itu justru akan membawa bencana pada liburanmu.
Baca juga : Banyak Pungli di Tempat Wisata, Ini Cara Ampuh Menghalaunya
Saat kita pergi ke daerah lain atau negara lain kita akan menghadapi budaya yang seratus delapan puluh berbeda dengan budaya yang ada di tempat asal kita. Itulah kenapa mempelajari budaya warga lokal di daerah tujuan sebelum berangkat ke sana adalah hal yang penting. Karena salah-salah kamu bisa melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kebiasaan atau aturan yang berlaku di sana, ujung-ujungnya kamu mendapatkan masalah yang bisa membuyarkan rencana liburanmu. Lantas apa saja hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama traveling? Berikut Travelingyuk rangkum dari berbagai sumber untuk kamu.
1. Memfoto Polisi atau Semua yang Berbau Militer Adalah Tindakan Kriminal di Inggris
Pahami betul dimana tujuan traveling kamu karena setiap negara memiliki aturan yang berbeda dan kadang ada yang cukup aneh menurut kita. Saat liburan pasti traveler ingin mengabadikan semua momen yang mereka lakukan sekaligus dengan tempat-tempat menarik yang dikunjungi atau dilewati selama perjalanan. Tapi hati-hati jika kamu sedang liburan di Inggris.
Memotret polisi, tentara atau segala hal yang berhubungan dengan militer adalah tindakan kriminal. Kamu pasti tergoda dengan markas polisi atau militer yang keren di sana sehingga kepingin memotretnya. Kalau di Indonesia hal tersebut sah-sah saja tapi kalau di Inggris kamu bisa dikira punya niat jahat bahkan bisa dikira akan melakukan aksi terorisme yang ujung-ujungnya kamu ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. So, ada baiknya kamu minta ijin dulu sebelum memotret polisi atau markas besarnya.
2. Membawa Pisau Bisa Kena Razia dan Dikira Pelaku Kriminal
Kita semua sepakat jika dalam alasan apapun pisau tetap saja termasuk benda tajam meski ukurannya kecil, dan benda macam ini selalu dikaitkan sebagai benda yang berbahaya. Itulah sebabnya saat di bandara benda ini selalu tidak lolos pemeriksaan. Tapi kita juga mengenal jenis pisau Swiss yang isinya bukan hanya pisau lipat saja namun juga ada peralatan lain dengan fungsi yang berbeda-beda.
Kadang ada traveler yang membawa pisau Swiss kemanapun mereka pergi dengan alasan keamanan dan berbagai kepentingan lain. Tapi lebih bijak jika meninggalkan benda ini di hotel atau sama sekali tidak usah membawanya. Karena di destinasi wisata tertentu ada aturan yang melarang wisatawan membawa benda tajam demi keamanan. Kalau mereka tidak mengindahkan peringatan ini bisa jadi mereka akan dilaporkan ke polisi, impian wisata yang indah-indah bisa buyar seketika.
3. Mabuk Adalah Hal Terbodoh yang Dilakukan Wisatawan
Tidak di Indonesia tidak di negara lain, di setiap pusat wisata yang punya kehidupan malam pasti selalu dekat dengan minuman beralkohol. Sebagian wisatawan mabuk adalah hal yang biasa apalagi saat pesta. Minuman beralkohol seperti menjadi suguhan wajib yang musti ada meski sebenarnya tidak semua wisatawan meminumnya.
Tapi mereka yang nekad minum hingga mabuk mereka baru saja melakukan hal paling bodoh. Kenapa demikian? Sebagai turis mereka bisa saja menjadi sasaran empuk tindak kejahatan karena umumnya turis dianggap sebagai orang yang berduit. Saat pulang dari pesta dalam keadaan mabuk lewat gang sepi, bukan tidak mungkin ada orang jahat yang akan memanfaatkan situasi ini. Belum lagi pengaruh alkohol biasanya membuat orang tidak sadar dan sering menjadi sumber perkelahian atau bertingkah layaknya orang tidak waras.
4. Menggunakan Jasa Calo
Di Indonesia kita mengenal istilah calo, lantas kemudian jangan mengira jika mereka hanya ada di negeri kita saja. Negara barat yang terkenal maju sekalipun banyak juga calo yang berkeliaran. Intinya di setiap tempat akan selalu ada calo yang memanfaatkan keluguan para turis. Hanya saja mungkin penampilan mereka yang berbeda, calo di negara maju akan memakai pakaian yang rapi dan terlihat meyakinkan ditambah dengan wajah ramah serta menjanjikan hal-hal yang menggiurkan.
Sudah hal jamak jika seorang calo akan menawarkan segala hal yang mewah dengan cara yang mudah. Cukup ada uang semua yang diinginkan akan diberikan, jika dilogika memang antara pengguna calo dan si calo sama-sama mendapat untung tapi jika diperhatikan lebih dalam tetap saja si pengguna jasa calo yang dirugikan. calo pada dasarnya tidak peduli dengan nasib wisatawan mereka hanya peduli dengan uangnya. Kalau mereka tidak hati-hati, uang segudang bisa habis untuk bayar calo sedangkan liburan menjadi terkatung-katung.
5. Membeli dan Memakai Narkoba
Sudah jelas narkoba adalah barang ilegal hampir diseluruh negara di dunia. Tapi kita juga pernah mendengar bahwa ada daerah-daerah atau negara tertentu yang melegalkannya. Jika mempelajari lebih dalam, aturan melegalkan narkoba (umumnya ganja) di beberapa negara sebenarnya ada aturan yang sangat ketat untuk membeli atau pun memilikinya. Hampir semua hanya bisa dan boleh dikonsumsi di dalam wilayah itu, jika ketahuan membawanya ke daerah lain maka hukuman penjara siap menanti.
Sebagai contoh, Thailand utamanya di Phuket yang punya Full Moon Party sebuah pesta malam yang dilakukan di pinggir pantai saat bulan purnama. Walau kehidupan di sana terlihat liar dengan adanya pesta malam tapi keberadaan ganja dan bahkan kabar terbaru yaitu minuman keras juga dilarang dibawa ke pesta tersebut. Traveler yang melanggar secara otomatis akan berhadapan langsung dengan petugas yang berwenang dan bukan tidak mungkin akan mendekam di penjara untuk waktu yang lama.
Kesimpulannya, saat liburan silahkan nikmati semua momen dan lakukan segala aktivitas yang menyenangkan. Tapi perlu diingat agar kalian tetap menghindari hal-hal yang bisa membawa masalah dan ujung-ujungnya liburanmu jadi berantakan. Next