in ,

Menara Miring Bukan Hanya Pisa di Italia Saja, di Australia Juga Ada

Menara Miring Gingin, Australia, via instagram

Menara miring Pisa di Roma, Italia selama beberapa dekade menjadi suatu keajaiban arsitektur dunia yang membuat banyak orang kagum. Bagaimana bisa sebuah bangunan bisa berdiri kokoh dalam keadaan miring seperti itu. Menara tersebut seakan mematahkan hukum gravitasi. Namun menara Pisa bukanlah satu-satunya menara miring di dunia. Kalau kamu pergi ke kota Gingin, Australia ada bangunan serupa yang juga miring, inilah Menara Miring Gingin.

Baca juga : Bayar 60 Ribuan Bisa Ikut Kendurian, Makan Durian Sampai Pingsan

Menara Miring Gingin memang berbeda dengan menara Pisa. Bentuknya bukanlah bangunan tembok melainkan semacam kerangka besi yang tinggi. Namun kedua bangunan tersebut sama-sama dibangun dalam posisi miring dan ajaibnya mereka tidak roboh. Menara Gingin terletak di Kota Gingin, sebuah kota kecil yang berjarak 91 km dari kota Perth.

Menara Miring Gingin, Australia, via instagram
Menara Miring Gingin, Australia, via instagram

Berbeda dengan menara Pisa, Menara Miring Gingin sengaja dibangun untuk tujuan ilmu pengetahuan. Seperti dilansir Travelingyuk dari berbagai sumber, bahwa menara setinggi 45 meter ini dibangun dengan sengaja dalam posisi miring. Pembangunan ini tentu dengan perhitungan yang sangat matang.

Posisinya yang miring tetapi tidak roboh sebetulnya bukanlah hal yang ajaib sebab dapat dijelaskan secara ilmiah. Dimana dalam proses pembangunannya telah dilakukan perencanaan, perhitungan serta teknik yang tepat dan akurat. Agar tetap seimbang dan berdiri kokoh, menara yang memiliki kemiringan 15 derajat ini ditopang oleh pondasi beton seberat 180 ton.

Pemandangan dari puncak menara miring Gingin, via instagram
Pemandangan dari puncak menara miring Gingin, via instagram

Menara miring ini bisa traveler jumpai di kompleks Pusat Penelitian Gravitasi di Kota Gingin, Australia Barat, sebuah kawasan penelitian mengenai gravitasi, kosmologi, hingga aneka materi tentang tata surya. Salah satu ide pembangunan menara ini ternyata terinspirasi dari hipotesis Galileo Galilei yang berkaitan dengan gravitasi. Apakah 2 benda yang dijatuhkan dari menara miring dengan jarak yang sama, bisa jatuh ke bumi dengan jarak yang sama pula.

Untuk membuktikan hipotesis tersebut banyak pengunjung yang datang dan menuju ke puncak menara kemudian menjatuhkan benda apa saja. Seperti percobaan menjatuhkan balon air oleh seorang traveler di atas. Bahkan menurut situs resmi pusat penelitian ini, pernah ada traveler yang menjatuhkan semangka dari atas menara. Penasaran ingin mencoba sendiri? Kamu bisa berkunjung setiap hari pada pukul 10-16 waktu setempat. Tiket masuknya sekitar Rp. 183 ribu untuk orang dewasa. Next

ramadan

Written by Alfri

Aku orangnya suka traveling terutama menjelajahi tempat-tempat yang belum banyak dijamah para turis.

Tips Kemping di Pantai yang Harus Kamu Tau Biar Nggak Jadi Traveler Alay

Explore Boyolali, New Zealand van Java yang Punya Segudang Objek Wisata Keren Abis