Paris, Prancis bukan hanya dikenal memiliki menara Eiffel saja tapi juga menjadi rumah bagi banyak museum ternama. Kebanyakan turis yang berkunjung ke sana, memilih untuk datang ke museum Louvre yang begitu tersohor namanya lantaran memiliki koleksi benda seni dari para seniman legendaris dunia, salah satunya adalah Leonardo da Vinci dengan Lukisan Monalisanya. Tapi jika kamu sedang liburan di Paris, jangan lewatkan pula untuk berkunjung ke Musee de la Contrefacon, museum yang menyimpan barang-barang KW dari merk dunia ternama. Lho?
Baca juga : Wisata di Pedalaman Australia, Melihat Kanguru dan Melintasi Savana
Kamu tidak sedang salah membaca, Musee de la Contrefacon memang museum yang khusus memajang benda-benda KW alias palsu dari berbagai merk terkenal di dunia. Seperti dilansir Travelingyuk dari laman resminya, Museum Pemalsuan ini dibuat bukan untuk melegalkan segala bentuk tindakan pembajakan, namun malah bertujuan untuk melawan aksi pemalsuan yang marak terjadi.
Traveler bisa menemukan museum ini di alamat 16 rue de la Faisanderie, Paris, Prancis. Pembuatan museum ini awalnya diprakarsai oleh Union of Manufacturers pada tahun 1951. Pada saat itu, Gaston Louis Vuitton menjadi kepalanya, hingga akhirnya berdirilah museum nyentrik ini. Namun museum yang berisi benda palsu ini baru bisa dinikmati wisatawan setelah tahun 1972 di mana sebelumnya museum ini bersifat tertutup.
Seperti dijelaskan di awal bahwa kehadiran Museum Pemalsuan ini bukan untuk mendukung aksi pembajakan, namun sebagai upaya untuk melawannya. Ternyata di Eropa aksi pembajakan dan pemalsuan barang-barang branded seperti fashion, kosmetik dan mainan anak-anak juga sedang marak dan sudah terjadi sejak lama.
Berkunjung ke dalam museum ini, traveler akan diperlihatkan aneka barang KW hasil sitaan dari Bea Cukai dan kepolisian. Barang-barang palsu ini ditaruh dalam lemari kaca dan di sebelahnya dipajang barang asli yang dipalsukan. Dengan begitu, pengunjung dapat belajar membedakan mana barang asli dan mana yang palsu.
Barang-barang palsu tersebut memang sulit dibedakan dengan aslinya secara detil. Hanya merk saja yang secara kasat mata dapat membedakan keduanya. Sebagai contoh, benda-benda produksi Adidas memiliki kembaran bernama Adidash, mainan boneka Barbie imitasinya bernama Babie. Kalau pembeli tidak jeli, mereka akan dengan mudah tertipu dengan membeli barang-barang palsu.
Penasaran melihat koleksi lengkap barang-barang palsu yang ada di Musee de la Contrefacon? Langsung saja datang ke alamat yang telah disebutkan di atas. Museum ini memiliki jam operasional pada hari Selasa hingga Minggu setiap pukul 14.00-17.30, waktu setempat. Harga tiketnya adalah 6 Euro (Rp 90 ribu) per orang. Next