Mengunjungi museum yang memiliki koleksi benda bersejarah memang menjadi kegiatan yang mengasyikkan dan bermanfaat untuk menambah wawasan kita dengan sejarah. Apa jadinya jika sebuah museum memiliki koleksi sejumlah mayat seseorang yang telah mati? Berani mengunjunginya?
Baca juga : Ternyata Rumah Popeye Ada di Denmark! Penasaran?
Museum yang terletak di depan menara televisi Berlin di kawasan Alexanderpalntz ini memiliki 20 koleksi mayat yang telah dikuliti dan diawetkan untuk menunjukkan bagian tubuh manusia secara lengkap. Jadi, Anda akan bisa melihat dengan jelas otot, pembuluh darah tulang dan organ tubuh lainnya.
Penggagas dari museum mayat ini adalah seorang ahli anatomi, Gunther von Hagens dan istrinya, Angelina Whalley. Gunther yang memiliki julukan “Dr Death” atau “Dokter Kamatian” ini menyuntikkan karet silikon dan resin ke dalam tubuh mayat dan ia pun sempat membuat pameran mayat yang kontroversial ini di berbagai negara.
Walau kontroversi, Gunther dan Angelina berkilah jika hal yang mereka lakukan tidak melanggar norma. Karena untuk mendapatkan mayat, telah terjadi persetujuan sebelumnya dari seseorang yang mayatnya ingin diawetkan pasca meninggal. Pernah Gunther mendapat serangan dari oposisi pemerintah daerahnya, namun ia berhasil memenangkan gugatan.
Gunther dan Angelina juga menambahkan, mulai banyak masyarakat yang tidak ingin menyepelekan tubuh mereka usai mengunjungi museum mayat. banyak dari warga yang mulai melakukan pola hidup sehat. Bahkan, 9 persen masyarakat yang mengunjungi museum mayat, mulai berhenti merokok. 30 persen mulai mengatur pola hidup dengan makan makanan yang sehat dan berolahraga. Next