Bhutan merupakan salah satu negara yang membatasi jumlah kunjungan pelancong. Hal tersebut diberlakukan agar bisa tetap menjaga kelestarian tempat wisata. Salah satu atraksi menarik di negara ini adalah Tiger’s Nest Monastery alias Biara Sarang Harimau. Apa istimewanya? Penasaran? Simak ulasannya.
Baca juga : Jalur Tol Solo-Ngawi Tersambung Sempurna, Liburan ke Beberapa Tempat Wisata Ini Lebih Hemat Waktu!
Berada di Ketinggian 3 Ribuan Mdpl
Tiger’s Nest Monastery Bhutan atau disebut juga Biara Paro
Taktsang, berada di perbatasan India dengan Tiongkok. Tempat ini berlokasi di atas tebing, dengan ketinggian sekitar 3 ribuan meter di atas permukaan laut. Kawasan ini tidak mudah dicapai, sekali jalan memakan waktu sekitar 2 jam. Namun kalau tidak kuat, disediakan jasa naik keledai.
Dipercaya Dapat Memurnikan Jiwa
Teman Traveler harus menempuh perjalanan panjang dan melelahkan. Tempat ini begitu populer, tidak hanya di kalangan penduduk lokal, namun juga para pelancong. Mereka percaya kalau sudah sampai di atas, akan menemukan ketenangan. Terlebih, kalau berdo’a di sini, dapat memurnikan jiwa mereka.
Kepercayaan tersebut berawal dari cerita legenda yang beredar. Dahulu seorang Budha abad ke-8 bernama Padmasambhava, terbang dengan harimau betina menuju kawasan biara ini. Dia pun bertapa selama beberapa bulan setelah mengalahkan kekuatan jahat. Padmasambhava jugalah yang menyebarkan ajaran Budha ke Bhutan.
Atraksi Menarik di Tiger’s Nest Monastery
Biara di atas tebing ini memiliki beberapa atraksi menarik selain bangunan utamanya. Di antaranya adalah delapan gua, namun hanya empat saja yang dapat diakses. Ada empat bangunan kuil dan sebuah tempat tinggal, yang dibangun sedemikian rupa demi menyesuaikan lokasi berbukit.
Kalau mau mendaki lebih jauh lagi ke dalam tebing, pelancong akan menemukan air terjun dengan ketinggian kira-kira 100 meter. Lagi-lagi jalur ke sana tidak mudah ditempuh, harus melewati setidaknya 700an anak tangga.
Ada Festival Paro Tsechu
Setiap tahun pada kalender Bhutan diselenggarakan Festival Paro Tsechu. Tahun ini jatuh pada tanggal 17 sampai 21 Maret. Kegiatan ini berlangsung di Kota Paro, berjarak sekitar 10 kilometer dari biara. Paro Tsechu merupakan festival Budha terbesar di Bhutan. Menampilkan beragam pertunjukan seni dan budaya.
Event ini telah diselenggarakan semenjak abad ke-17. Dilaksanakan selama kurang lebih lima hari. Pada hari terakhir akan dipamerkan Guru Throngdrol, sebuah mahakarya berupa lukisan sulam raksasa yang dipercaya suci. Sampai-sampai dengan melihatnya saja, diyakini sudah bisa menghapus dosa.
Setelah membaca ulasan di atas, Teman Traveler berminat untuk mendaki selama 2 jam untuk melihat Tiger’s Nest Monastery dari dekat? Tentu akan menjadi pengalaman tidak terlupakan. Bisa berwisata sekalian olahraga, loh. Next