Setiap awal tahun ada saja rencana baru mengenai model traveling yang akan dilakukan traveler di seluruh penjuru dunia. Situs-situs travelingpun mulai berlomba mempublikasikan berbagai prediksi tren traveling yang bakal menjadi hits di tahun tersebut. Seperti halnya di awal tahun 2016 ini, ada banyak prediksi mengenai gaya traveling, jenis wisata pilihan hingga perkembangan akomodasi di dunia pariwisata.
Baca juga : Bedmood Karena Kerjaan Numpuk? Berikut Aktivitas Tingkatkan Mood`
Menilik dari apa yang telah dilakukan traveler setahun yang lalu, tahun ini diprediksi tidak ada perubahan besar di bidang wisata. Para pemuda yang hobi petualang masih akan getol mencari tempat-tempat baru untuk dipublikasikan. Sedangkan makin meleknya masyarakat akan kebutuhan traveling, membuat akomodasi penginapan di berbagai daerah mengalami peningkatan dari sisi tingkat hunian yang berimbas pada meningkatnya tarif menginap. Berikut ulasan lengkap prediksi tren traveling tahun 2016 yang dirangkum Travelingyuk dari berbagai sumber.
1. Makin Banyak Traveler yang Berburu Tempat Anti Mainstream
Menengok kembali perjalanan pariwisata di tahun 2015, banyak sekali tempat-tempat baru yang sedang naik daun. Kemunculan destinasi wisata pendatang baru ini tidak lepas dari publikasi media sosial yang dioperasikan oleh traveler yang hobi petualangan. Efek media sosial sangat terasa dimana tempat-tempat yang tadinya tidak begitu dikenal dan dijamah manusia berubah menjadi tempat hits yang dikunjungi ratusan hingga ribuan traveler.
Model wisata seperti ini diprediksi masih akan terus terjadi dan makin menjadi-jadi di tahun 2016 ini. Adanya kepuasan tersendiri setelah mendatangi tempat-tempat yang masih jarang didatangi traveler lain menjadi faktor pendorong seorang traveler untuk menjelajahi setiap sudut tersembunyi baik di kota sendiri maupun di kota lainnya.
Tentu traveling model ini memberikan dua dampak yang bertolak belakang, di satu sisi tempat yang mereka promosikan menjadi terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan yang berdampak pada meningkatnya roda ekonomi masyarakat. Di sisi lain kurang siapnya infrastruktur dan belum teredukasinya masyarakat membuat tempat-tempat baru yang sebelumnya masih alami akan rusak oleh tingkah wisatawan.
2. Traveler Mulai Mencari Pengalaman Baru
Mulai tahun ini diprediksi bahwa akan banyak traveler yang mencari pengalaman baru yang belum pernah mereka coba sebelumnya misalnya mencoba untuk berwisata pesiar, melakukan solo traveling dan lain sebagainya. Apalagi pemerintah lewat kementrian pariwisata tengah serius dalam mengembangkan wisata yang sebelumnya dianggap milik traveler tajir saja.
Melalui Mentari Pariwisata, Arif Yahya, dikabarkan bahwa pemerintah berkonsentrasi untuk membangun 4 titik labuh yacht. Selain itu akan dibuatkan pula peraturan yang memudahkan kapal pesiar untuk berkunjung dan melawati perairan Indonesia. Dalam lima tahun ke depan traveler Indonesia tidak perlu lagi ke luar negeri untuk berpesiar, cukup melakukan start dari negeri sendiri.
Model solo traveling diprediksi juga akan meningkat peminatnya tidak hanya traveler pria saja namun para wanita juga mulai berani untuk pergi jalan-jalan sendiri. Model ini akan mengasah kemampuan bersosialisasi, menemukan kawan baru hingga menjelajah destinasi wisata lebih puas dan masih banyak pengalaman baru di dunia traveling yang bahkan dicoba wisatawan.
3. Keselamatan Nomor Satu, Traveler Mulai Sadar Itu
Wisata Indonesia tahun 2015 tidak hanya berisi cerita bahagia saja. Terselip beberapa berita duka yang mana berasal dari musibah yang menimpa traveler saat mendaki gunung maupun menyelam di laut. Alih-alih mengambil gambar dengan posisi yang bagus, mereka malah membahayakan diri sendiri hingga akhirnya mengalami musibah yang mengakibatkan nyawa melayang.
Dari kejadian-kejadian tersebut diperkirakan bahwa traveler akan makin sadar dengan keselamatan dan lebih memilih untuk mengutamakan keselamatan mereka selama perjalanan. Pemerintah juga bergerak cepat untuk membuat regulasi yang ketat mengenai aturan mendaki dan menyelam serta kegiatan traveling yang mengundang resiko besar. Seperti contoh, menambah CCTV, mengeluarkan peringatan cuaca ekstrim serta melakukan larangan untuk mendaki pada saat-saat tertentu yang dianggap membahayakan.
4. Destinasi Berbau Budaya Bakal Ngetren
Mulai tahun ini akan ada model wisata lama yang mulai digemari traveler yaitu berkunjung ke tempat-tempat yang memiliki sejarah dan kebudayaan yang kental. Menurut riset yang dilakukan oleh TripAdvisor, ada sekitar 47% wisatawan yang menyatakan bahwa mereka mengunjungi destinasi karena budaya dan masyarakat negara tertentu.
Wisatawan makin teredukasi dan mulai memandang bahwa mendapatkan kesenangan dengan traveling bukan hanya mengunjungi obyek wisata alam atau pun buatan saja. Berbaur ke desa adat dan juga berinteraksi dengan suku lokal yang berada jauh dari jaringan komunikasi ternyata memberikan efek kepuasan tersendiri. Cerita-cerita seru dari traveler yang sudah menjalani serta promosi dari media membuat traveler lain kepincut untuk melakukan traveling model ini.
5. Saat Budget Bukan Menjadi Persoalan Lagi
Traveler di seluruh dunia pada tahun ini diperkirakan akan semakin royal dalam membelanjakan uangnya untuk jalan-jalan. Mereka tidak segan-segan untuk mengeluarkan dana lebih dibanding tahun sebelumnya bukan karena biaya kenaikan biaya namun mereka menganggap pantas untuk mengeluarkannya.
Sebagai contoh, traveler yang sudah berkeluarga tidak akan hitung-hitungan untuk belanja traveling karena berfikir bahwa anggota keluarganya memang patut untuk mendapatkannya seberapa pun besar dana yang harus dikeluarkan. Alasan lain adalah, karena traveling memang sangat dibutuhkan dan penting untuk kesehatan dan juga ampuh menjadi obat penenang sehingga semahal apapun akan tetap dijalani.
6. Biaya Akomodasi Akan Naik
Euforia traveling tidak hanya akan dinikmati para traveler saja. Melihat potensi yang sangat besar, para pelaku usaha dibidang akomodasi pun mulai berfikir realistis untuk mengeruk keuntungan lebih. Caranya dengan menaikkan tarif penginapan dan ini diprediksi benar-benar akan dilakukan semua manajemen hotel dan penginapan di seluruh dunia.
Namun tidak semua kenaikan yang dilakukan hanya untuk mendapatkan keuntungan semata. Meningkatnya biaya operasional juga berpengaruh pada manajemen untuk memutuskan menaikkan tarif penginapan mereka. Pun demikian peningkatan biaya ini juga akan dibarengi dengan peningkatan fasilitas dan pelayanan.
Itu tadi berbagai prediksi tren traveling di tahun 2016 ini. Kamu yang merupakan satu dari para traveler di dunia sangat mungkin akan mengalaminya juga. Next