Mengenal Negara Wanna-be di Eropa

Kalau ada negara di Eropa yang biasa dijadikan tujuan wisata, barangkali itu Perancis, Italia, dan negara-negara Skandinavia. Seolah terselip di antara negara-negara benua biru tersebut, ternyata ada juga wilayah-wilayah sempalan yang layak untuk dikenal.

Baca juga : 5 Tempat Terbaik untuk Melakukan Scuba Diving di Samudera Atlantik

Tidak kalah menarik, pun menawarkan pemandangan yang menawan, berikut adalah bagian pertama dari daftar negara wanna-be di Spanyol, Finlandia, Denmark, dan Italia:

Galicia

Menawarkan keindahan pantai dengan pemandangan kota di perbukitan seberang, Galicia merupakan negara wanna-be di Spanyol bagian barat laut. Faktanya, daerah otonomi yang satu ini sudah sejak lama meyakini diri sebagai etnis yang berbeda dengan bangsa Spanyol, sementara pemerintah Spanyol justru mengakui keberbedaan itu sebagai bagian dari sejarah.

Kalau menengok sejenak pada politik Galicia, maka akan ditemui partai nasionalis dan separatis seperti Bloque Nacionalista Galego (BNG) dan Alternativa Galega de Esquerda (AGE). BNG terus mengupayakan kemerdekaan Galicia menjadi republik baru dalam Uni Eropa, sedangkan AGE telah memenangkan 14% suara pada pemilihan regional tahun 2012. Mungkin tidak lama lagi, butuh visa tersendiri untuk berwisata ke Galicia.

Aland Islands

Tersusun atas serangkaian pulau kecil di Laut Baltik, Aland Islands merupakan daerah otonomi yang masih berada dalam naungan pemerintah Finlandia. Kepulauan yang dihuni sekitar 28.000 penduduk ini, hanya 0.5% dari total penduduk Finlandia, memiliki parlemen sendiri yang mampu membatasi kuasa atau kebijakan pemerintah pusat terhadapnya.

Selain pesona bahari dan pemerintahan yang mandiri, Aland Island juga memiliki kesatuan polisi dan perangko tersendiri. Bahkan, islander di sini bisa memiliki paspor yang berbeda dari penduduk Finlandia. Satu-satunya hal yang perlu dicatat oleh wisatawan sebelum berangkat ke Aland Island adalah tentang bahasanya. Meskipun masuk ke dalam wilayah Finlandia, islander setempat justru menjadikan bahasa Swedia sebagai satu-satunya bahasa resmi.

Faroe Islands

Tidak ada yang menyangkal bahwa Faroe Islands memiliki 18 pulau maha indah di Atlantik Utara. Terletak di antara Skotlandia dan Islandia, kepulauan ajaib ini justru menjadi negara tersendiri di bawah kepemimpinan kerajaan Denmark. Meskipun demikian, status wanna-be wilayah yang satu ini berlangsung cukup rumit dan berkelit-kelit.

Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Faroe Islands sejatinya telah memiliki referendum untuk memerdekakan diri. Masalahnya, referendum ini buru-buru disangkal oleh parlemen Denmark, sementara Perdana Menteri Denmark justru mendukung kemerdekaan Faroe Islands. Seolah menambah pelik persoalan, Raja Dermark malah menganulir referendum tersebut hanya dua hari berselang. Sampai tahun 2011 Faroe Islands masih ‘galau’ akan statusnya, yakni dengan menunggu waktu yang tepat untuk merdeka sambil mengandalkan bantuan finansial dari Denmark.

Corsica

Di balik segala pesona kota bukit berbatunya, Corsica ternyata memiliki cerita tersendiri perihal status negara wanna-be-nya. Meskipun telah beratus-ratus tahun menjadi bagian dari Perancis, penduduk setempat justru enggan disebut ‘orang Perancis’ atau ‘orang Italia’. Mereka lebih suka kalau dipanggil sesuai dengan tempat di mana mereka tinggal: ‘orang Corsica’.

Sekitar 14 tahun menjadi negara republik sejak proklamasi kemerdekaan di abad ke-18, Corsica justru jatuh ke tangan Perancis di tahun 1769. Sejak itulah berbagai gerakan separatis terus bermunculan, termasuk National Liberation Front of Corsica (FLNC) yang melakukan aksi pemboman, perampokan, pemerasan, dan pembakaran. Di beberapa dekade terakhir, Corsica mulai mendapatkan otonomi yang lebih luas dari pemerintah Perancis, sekaligus dukungan untuk melestarikan bahasa Corsica.

Sekali pun empat wilayah di atas terkesan sepele dan tidak bisa disebut negara, pesona wisata dan keunikannya sangat sayang untuk dilewatkan oleh setiap wisatawan. Next