Pemenuan Candi Srigading kini menjadi perhatian Pemkab Malang. Situs yang berada di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang ini, rencananya akan dijadikan sebagai destinasi sejarah yang baru.
Baca juga : Tak Hanya Ratoh Jaroe, Ini Tarian Tradisional Indonesia di Pembukaan Asian Games 2018, Super Keren
Berbagai cerita menyelimuti penemuan situs Candi Srigading. Mulai dari penemuan yang harta karun emas dan cerita mistis yang. Inilah informasi mengenai penemuan Candi Srigading.
Sejarah Candi Srigading
Siapa yang mengira bahwa situs Candi Srigading ini berada di lahan milik warga. Awalnya situs ini terlihat seperti gundukan, oleh karena itu warga sekitar menyebutnya dengan Cegumuk. Situs candi tersebut ditemukan pada tahun 1985, berupa yoni atau objek sakral penganut agama Hindu dan sejumlah arca di atasnya. Candi ini diperkirakan sudah ada sejak Mataram Kuno saat periode Jawa Tengah berkuasa, hingga berganti ketika Mpu Sindok memindahkan Kerajaan Medang ke Jawa Timur.
Candi yang diperkirakan dibangun pada abad ke-10 ini, rencananya akan dijadikan sebagai destinasi wisata sejarah. Bupati Malang M. Sanusi, mengatakan untuk pengelolaannya akan diserahkan kepada BumDes (Badan Usaha Milik Desa). Diharapkan dapat memberi dampak ekonomi bagi warga sekitarnya. Pihak Pemkab Malang akan membantu dengan sejumlah fasilitas pendukung.
Ketua Tim Evakuasi Situs Srigading dari Balai Pelestaraian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Dwi Nugroho, mengatkan saat ini pihaknya membutuhkan koordinasi kelanjutan karena situs berada di lahan milik warga.
Penemuan harta karun
Candi tersebut telah diekskavasi tiga kali dan para arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menemukan sejumlah harta karun, seperti perhiasan emas dan alat pertanian kuno yang terbuat dari besi. Serta menemukan tiga buah batu andesit, dua di antaranya merupakan batu ambang candi dan batu ambang relung yang ditemukan di sisi utara candi.
Para arkeolong juga menemukan patung berbentuk kepala angsa dengan bahan terakota atau tanah liat bakar. Dikutip dari Tribunmataram.com, pada ekskavasi tahap ketiga telah ditemukan wadah yang terbuat dari emas dan perunggu saat penggalian pada kedalaman 2,5 meter di area Candi Srigading. Diketahui, fungsi dari wadah tersebut berkaitan dengan persembahan saat pembangunan candi.
Cerita mistis
Penemuan tersebut membuat beberapa orang gelap mata dan berniat melakukan pencurian. Menurut warga setempat, telah terjadi pencurian yoni sebanyak 2 kali. Namun gagal karena konon ada sosok penunggu candi yang menghadang niatan buruk orang yang datang. Oleh karena itu, warga sekitar mengkeramatkan daerah sekitar Candi Srigading.
Batu andesit yang ditemukan oleh para arkeolog sempat dititipkan di rumah warga sekitar, namun beberapa orang melihat penampakan makhluk tinggi besar tengah duduk di atas batu tersebut. Diduga makhluk tersebut merupakan penjaga candi. Temuan artefak lainnya rencananya akan diteliti lebih lanjut di laboratorium. Setelah itu, semua artefak akan disimpan di Museum Singhasari.
Selain penemuan harta karun yang menajubkan, ternyata kawasan situs Candi Srigading juga masih kental diselimuti dengan aura mistis. Diharapkan nanti setelah diresmikan menjadi wisata sejarah, para pengunjung dapat menjaga perilaku dan sopan santun agar tetap selamat di mana pun berada. Next