Menghabiskan waktu liburan akhir tahun di Korea Selatan adalah pilihan yang tepat! Apalagi jika Teman Traveler memilih untuk berlibur di pusat Seoul, terutama daerah Jongno. Pasalnya, di sini ada sebuah upacara atau tradisi membunyikan lonceng bersejarah yang memang hanya dibunyikan tiga kali saja dalam setahun. Salah satunya pada malam pergantian tahun. Bell bersejarah ini biasa juga dikenal dengan sebutan Bosingak Belfry. Seperti apa persisnya? Simak uraian berikut ini yuk!
Baca juga : 4 Negara yang Merayakan Kemerdekaan di Bulan Agustus, Mana Saja Ya?
1. Digunakan Sejak Zaman Joseon
Bell Bosingak atau Bosingak Belfry benar-benar bersejarah. Ia sudah ada dan digunakan sejak Dinasti Joseon. Pada zaman Dinasti Joseon, terdapat empat gerbang utama yang merupakan pintu masuk menuju kawasan Seoul.
Ketika itu, siapa pun yang ingin masuk ke Seoul harus mengikuti waktu atau jadwal-jadwal ke empat gerbang tersebut dibuka. Bosingak sendiri merupakan acuan untuk menyebut bangunan atau paviliun tempat lonceng atau bell bersejarah tersebut berada.
2. Lonceng Bersejarah dari Abad 13
Membaca sejarah Bosingak Belfry, Teman Traveler akan ditarik pada abad 13. Yaitu ketika pertama kali lonceng ini dibuat. Tepatnya pada 1396. Catatan sejarah mengatakan bahwa lonceng raksasa ini rusak beberapa kali sebab perang atau karena kebakaran. Namun pada 1468, lonceng ini berhasil kembali dibuat dan tetap dilestarikan sampai saat ini.
3. Dulu Lonceng Dibunyikan Sebagai Penanda Gerbang Kota Dibuka
Mengunjungi kawasan Bosingak Bell Paviliun, Teman Traveler akan takjub dengan bentuk lonceng yang besar. Lebih takjub lagi ketika mengetahui bahwa pada zaman Dinasti Joseon, lonceng ini dibunyikan dua kali sehari sebagai penanda gerbang menuju Seoul dibuka.
Pada pukul 04 dini hari, lonceng Bosingak dibunyikan sebanyak 33 kali. Ini menandakan bahwa empat gerbang menuju Seoul telah dibuka. Masyarakat boleh masuk ke kawasan Seoul. Sementara itu, pada pukul 10 malam, lonceng kembali dibunyikan sebanyak 28 kali sebagai penanda bahwa gerbang menuju Seoul harus ditutup. Sejarah yang terjadi pada lonceng ini di zaman dahulu benar-benar menarik dan menambah takjub!
4. Dibunyikan 3 Kali Saja dalam Setahun
Tradisi atau aturan membunyikan Bosingak Belfry pada Dinasti Joseon sudah tidak berlangsung untuk saat ini. Seoul berubah menjadi kota modern yang mengizinkan siapa pun masuk tanpa perlu menunggu gerbang dibuka. Meski begitu keberadaan Bosingak Bell ini tetap ada. Ia tetap dibunyikan.
Namun memang, ia hanya dibunyikan sebanyak tiga kali dalam satu tahun. Yaitu, pada tanggal 01 Maret saat perayaan Hari Pergerakan Kemerdekaan Korea, 15 Agustus pada saat Perayaan Kemerdekaan Korea dan pada perayaan malam tahun baru. Nah! Jadi liburan ke Korea Selatan lalu mengunjungi Bosingak Belfry pada saat liburan akhir tahun memang pas, kan?! Teman Traveler akan menjadi saksi dari tradisi yang langka!
Bosingak Belfry adalah satu dari sekian banyak atraksi menarik di Korea Selatan saat tahun baru. Meski begitu, melewatkan kesempatan untuk mendengarnya berbunyi, tentu sayang sekali. Jadi mau berangkat kapan?! Masukkan ia ke dalam daftar destinasi tujuan Teman Traveler saat liburan di Korea Selatan ya?! Terutama pada saat liburan tahun baru. Next