Tepat malam tadi, Jum’at (21/08) sebuah pagelaran seni bertajuk Festival Rontek Pacitan (FRP) resmi dimulai. Sebanyak 12 tim perwakilan masing-masing desa dan kelurahan di kecamatan Pacitan menampilkan atraksi tarian tradisional yang diiring tabuhan dari alat musik tradisional berupa rontek atau thethek dalam bahasa Jawa. Bagaimana kemeriahannya, intip yuk!
Baca juga : Cold Brew di Kota Malang, Sajian Es Kopi Segar
JRP secara resmi dibuka oleh Bupati Pacitan, Indartato di depan pendopo Kabupaten, Jalan Jaksa Agung Suprapto pada Jum’at malam tadi. Sejak ratusan bahkan ribuan masyarakat telah datang memenuhi alun-alun guna mendapatkan posisi terbaik untuk menonton atraksi dari sudut yang paling bagus.
Malam tadi terdapat 12 penampil yang mewakili desa dan kelurahan di kecamatan Pacitan. Mereka adalah Desa Bangunsari, Tanjungsari, Kelurahan Sidoharjo, Desa Bolosingo, Tambakrejo, Nanggungan, Arjowinangun, Sedeng, Sirnoboyo, Purworejo, Banjarsari dan Sambong. Dalam festival ini dibagi dalam 2 pos pertunjukan pertama di depan pendopo dan berikutnya di depan PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu), sehingga konsentrasi massa terfokus pada dua titik tersebut.
Setiap grup akan menampilkan kesenian tradisional berupa tabuhan alat musik rontek yang dipadu dengan tari-tarian yang anggun. Masing-masing grup juga mengenakan tema kostum yang beragam ada yang mengenakan pakaian tradisional hingga kontemporer. Kemeriahan festival ini bisa Anda lihat pada foto-foto berikut ini.
Dalam FRP kali ini akan diambil kejuaraan dalam beberapa kategori. Juri akan memilih 5 penyaji terbaik, 3 penata musik terbaik dan 1 pelestari budaya. Juri yang dilibatkan dalam festival tahunan ini juga berasal dari ISI Yogya, ISI Surakarta dan STKW Surabaya.
Nah bagi traveler yang ketinggalan acara tadi malam jangan khawatir, karena FRP masih akan digelar hingga hari Minggu (23/08) mendatang. So, yang belum punya acara di akhir pekan jangan ragu datang ke Pacitan dan ikut bergabung dalam kemeriahan Festival Rontek Pacitan. Buruan Yuk! Next