Tak hanya alam, berbagai peninggalan sejarah juga menarik untuk dikunjungi. Tak hanya museum, wisata sejarah juga bisa dilakukan dengan berkunjung ke deretan istana di Asia yang terbuka untuk umum. Siap menyambut pengunjung dengan bangunan tradisional khas negara-negara Asia. Lebih seru lagi kalau menjelajah bersama dengan keluarga. Penasaran di mana saja? Yuk langsung saja baca ulasan berikut.
Baca juga : Negara Wisata dengan Balon Udara di Asia Tenggara, Puasin Selfie di Langit
The Grand Palace, Thailand
Istana di Asia satu ini berada di Bangkok, Thailand. The Grand Palace dibangun pada tahun 1782. Bangunan ini merupakan tempat tinggal Raja Thailand sekaligus pusat pemerintahannya. Gaya bangunan ini begitu indah dan terdapat detail-detail cukup rumit. Pengunjung pun bisa berkunjung ke Wat Phra Kaew yang berada di kompleks istana. Sampai kini, The Grand Palace dimanfaatkan sebagai pusat spiritual Kerajaan Thailand. Berlokasi di Na Phra Lan Road, Old City (Rattanakosin), siapkan tiket Rp120 ribuan per orang, ya.
Imperial Hue Citadel, Vietnam
Kompleks istana Hue Citadel dahulu merupakan pusat pemerintah Kekaisaran Nguyen. Pengunjung dapat singgah di Great Rites Court tempat pamong praja memberi hormat pada kaisar. The Throne Palace, pusat pemerintah saat masa kejayaan sang kaisar. Bangunan ini telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO pada 1993 lalu. Pengunjung bisa naik taksi atau serupa becak menuju Hue Citadel, dengan siapkan biaya tiket sekitar Rp100 ribuan.
Royal Palace, Kamboja
Royal Palace merupakan tempat tinggal Raja Preah Bat Samdech Preah Norodom Sihanouk dan Ratu Preah Reach Akka-Molesey Norodom Monineath. Salah satu istana di Asia ini dibangun pada tahun 1866. Terdapat tower dengan tinggi sekitar 59 meter, serta lantai berwarna emas. Royal Palace dipakai untuk rayakan hari-hari besar kerajaan, penobatan, pertemuan dengan pejabat pemerintah dari luar Kamboja.
Teman Traveler kalau ingin singgah di istana yang terletak di Samdech Sothearos Boulevard ini, cukup sediakan budget sekitar Rp100 ribuan. Kalau menggunakan jasa pemandu wisata, sisihkan lagi uang Rp150 ribuan per jam.
Red Fort, India
Red Fort atau Lal Qila, dibangun dengan material batu bata merah. Di komplek ini terdapat istana Shah Jahan dan benteng Salimgarh. Area ini merupakan tampuk kekuasaan kekaisaran Mughal selama sekitar 200 tahun. Gaya bangunan Red Fort merupakan perpaduan budaya Persia, Hindu, dan Timurid. Bangunan yang pada tahun 2007 ini ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO ini terletak di Netaji Subhash Marg, New Delhi.
Dapat ditempuh dengan kereta, turun di stasiun Chandni Chowk, dilanjutkan berjalan kira-kira 15 menit. Teman Traveler siapkan uang tiket sekitar Rp50 ribuan. Selain berkeliling saksikan keindahan bangunan megah ini, ada sound and light show pada jam 6 sore dengan tiket Rp15 ribuan.
Keraton Jogja, Indonesia
Tidak ketinggalan Indonesia pun mempunyai istana yang cukup populer di kalangan pelancong, Keraton Jogja berlokasi dekat dengan Alun-alun Utara kota Jogja, atau sekitar 50 meter dari Jalan Malioboro. Keraton Jogja yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1755, merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Sampai sekarang pun dipakai tempat tinggal sultan dan keluarga.
Pengunjung akan dibuat kagum dengan beragam koleksi kesultanan seperti replika pusaka keraton, keraton kencana, gamelan, kain-kain kuno, dan lainnya. Istana terbuka untuk pengunjung mulai pukul 8 pagi, dengan tiket masuk kira-kira Rp10 ribuan.
Himeji Castle, Jepang
Istana di Asia yang dapat dikunjungi selanjutnya dikenal dengan sebutan ‘Kastil Bangau Putih’, sebab warna bangunan ini didominasi warna putih. Himeji Castle yang terletak di Kyoto ini telah berusia sekitar 400 tahun, merupakan situs warisan dunia UNESCO. Terdapat kira-kira 80 bangunan dalam kompleks Himeji Castle, di dalamnya terdapat barang-barang kerajaan yang dipajang rapi dalam kotak kaca.
Teman Traveler dapat berkeliling mengagumi keindahan kastil ini dengan tiket masuk kira-kira Rp130 ribuan. Himeji Castle dapat dicapai dengan kereta turun di stasiun Himeji, dilanjutkan berjalan selama 15-20 menit perjalanan.
Gyeongbokgung Palace, Korea Selatan
Gyeongbokgung Palace bisa dijadikan pilihan saat berwisata di Korea Selatan. Bangunan yang berada di kota Seoul ini, dibangun pada tahun 1395 merupakan istana utama Dinasti Joseon. Teman Traveler cukup siapkan biaya untuk tiket masuk sebesar sekitar Rp40 ribuan untuk dewasa, Rp20 ribuan bagi anak-anak.
Pelancong bebas berkeliling istana dengan bangunan tradisional, bahkan di setiap sudut ada penjaga dengan pakaian tradisional Korea lengkap dengan tombaknya. Setiap beberapa jam sekali ada pertunjukan pembukaan dan penutupan Royal Palace Gates, serta upacara pergantian penjaga istana yang bebas disaksikan pengunjung. Istana ini dapat dicapai dengan subway, turun di Gyengbokgung station.
Potala Palace, Tibet
Potala Palace merupakan landmark dan simbol Tibet, merupakan kompleks istana yang berisi rumah-rumah, menara, kuil, dan bangunan lainnya. Istana yang berlokasi di Red Hill dekat sungai Lhasa ini merupakan situs warisan dunia UNESCO. Pengunjung akan dibuat kagum dengan gaya bangunan area ini, serta dapat belajar kesenian, budaya, dan sejarah Tibet. Potala Palace yang dibangun pada abad ke-7, merupakan tempat tinggal saat Kerajaan Tubo memerintah Tibet.
Istana di Asia ini dapat dicapai dengan kereta, turun di stasiun Lhasa, dilanjutkan naik taksi sekitar 30 menit perjalanan. Harga tiket masuk kira-kira Rp200 ribuan pada November-April, Rp400 ribuan selama Mei-Oktober. Pengunjung yang boleh masuk ke area Potala Palace dibatasi tidak lebih dari 2300 orang.
Mamure Castle, Turki
Mamure Castle yang dibangun pada sekitar abad ke-13, dibangun ketika Kekaisaran Cilicia Armenia berkuasa. Kemudian diambil alih oleh Karamanoglu Mehmet Bey dari Kerajaan Turki di Anatolia. Akhirnya bangunan ini pun ditambah masjid di sebelah timur halaman. Mamure Castle terletak di desa Bozdogan, Anamur Merkez, Anamur.
Bogd Khan’s Palace, Mongolia
Bogd Khan memiliki 2 istana, disebut Summer Palace dan Winter Palace yang dibangun sekitar tahun 1893 dan 1906. Merupakan monumen penting dari sejarah dan arsitektur Mongolia. Summer palace menyuguhkan 7 kuil dan pagoda dengan gaya budaya Tionghoa. Winter palace ada bangunan bertingkat 2 bergaya Eropa, dibangun oleh arsitek Rusia. Istana Bogd Khan berada di sekitar alun-alun Sukhabaatar. Pengunjung dapat berkeliling mulai dari pukul 9 pagi, dengan tiket seharga Rp30 ribuan.
Itulah sekian istana di Asia yang telah menjadi museum, tempat di mana pengunjung dapat belajar budaya dan sejarah negara itu pada masa dahulu. Dapat dijadikan sebagai referensi liburan selanjutnya. Jadi mau singgah yang mana dulu? Next