Apa jadinya kalau ada kota yang cuaca selalu cerah sepanjang tahun? Tentu bisa dibayangkan bagaimana suasana yang melingkupnya. Langit yang selalu biru, matahari yang selalu bersinar, dan orang-orang yang selalu bersantai di taman-taman. Nyatanya, kota yang semacam itu memang ada di dunia!
Baca juga : Begini Rasanya Berlibur di Daerah Yang Tidak Memiliki Jalan Raya
Menurut catatan World Metereological Organization, kota yang memiliki cuaca cerah hampir di sepanjang tahun banyak ditemui di Amerika Serikat bagian barat daya, Australia bagian utara dan barat, Afrika Selatan, serta Timur Tengah. Berikut adalah lima di antaranya:
Phoenix, Arizona, Amerika Serikat
Mirip dengan nama burung legendaris yang terlahir dari api, Phoenix merupakan kota yang memiliki cuaca paling cerah di dunia. Berkebalikan dengan Bergen di Norwegia yang setiap harinya dilanda hujan, tetesan air dari langit nyaris langka dijumpai di Phoenix.
Berkat cuacanya yang selalu cerah, masyarakat Phoenix dianugerahi dengan pemandangan matahari terbenam yang sangat mengagumkan. Fenomena yang disebut dengan flaming sunset ini mampu membikin lanskap di Phoenix menjadi serba jingga kecokelatan menyerupai dongeng negeri senja.
Darwin, Australia
Menurut catatan metereologi, Darwin merupakan kota yang diguyur sinar matahari selama 3.097 jam per tahun. Angka itu cuma kalah sedikit dari tetangganya, Alice Springs dan Tennant Creek, yang mencapai 3.500 dan 3.569 jam per tahun.
Selain guyuran sinar matahari yang berlimpah, Darwin juga memiliki keberagaman tempat wisata yang menarik. Hanya 10 kilometer dari pusat kota, terdapat Nightcliff dengan pantai, pasar, dan pemandangan lautnya yang menawan. Sementara Fannie Bay yang terletak 5 kilometer di utara kota menawarkan berbagai taman dan kebun bunga.
Nizma, Oman
Terletak di Semenanjung Arab, Oman merupakan negara yang banyak memiliki kota bercuaca cerah. Salah satu kota selalu cerah dan jarang dirundung mendung, apalagi hujan, adalah Nizma. Saking langkanya hujan di Nizma, sampai-sampai banyak anak kecil yang kegirangan begitu melihat setetes, dua tetes air turun dari langit.
Tanpa mendung dan hujan, cuaca di Nizma sangat cocok untuk mendaki dan berkemah di pegunungan sekitar. Gunung yang paling banyak didatangi masyarakat lokal adalah Jabal Akhdar atau bukit hijau. Letaknya 60 kilometer di utara kota dan berada di ketinggian 2.000 meter di atas laut.
Aman, Yordania
Sekali pun musim dingin dan termometer ruangan menunjuk angka 5°C, langit di Aman justru tampak cerah berseri. Tidak heran kalau masyarakat Aman justru banyak menghabiskan musim dinginnya dengan berjalan-jalan di taman dan berpiknik.
Sayangnya, Aman merupakan satu dari 50 negara yang biaya hidupnya paling mahal di dunia. Untuk melakukan aktivitas outdoor, masyarakat harus bisa memilih tempat dengan tepat dan cermat. Serangkaian kafe di Jalan Rainbow adalah pilihan bijak, begitu juga dengan The Gardes yang terletak 7 kilometer dari pusat kota.
Johannesburg, Afrika Selatan
Berpredikat sebagai salah satu kota paling cerah di dunia, bukan berarti Johannesburg memiliki suhu udara yang panas. Sebaliknya, iklim di kota yang satu ini justru cenderung sejuk. Itulah yang menyebabkan masyarakat Johannesburg sering berpiknik di taman sambil mengadakan braais atau barbercue.
Selain piknik, iklim yang sejuk di Johannesburg sering dihabiskan oleh masyarakat kelas menengah ke atas untuk berenang di kolam pribadi. Sementara itu, masyarakat di daerah urban lebih banyak berjalan-jalan di daerah Parkhurst dan Parktown yang memang mudah dijangkau.
Cuaca yang selalu cerah memang bisa membuat orang melakukan aktivitas dengan nyaman. Maka tidak heran kalau kota-kota tersebut sering dijadikan tujuan wisata turis lokal dan mancanegara. Next