Wisatawan dunia selalu antusias untuk mengeksplorasi daerah-daerah yang sebelumnya belum diketahui. Menjadi founding father atau orang pertama yang menemukan tempat tersembunyi memberikan kebanggaan tersendiri. Namun ada beberapa tempat di dunia yang tetap tersembunyi karena beberapa alasan salah satunya karena penduduk lokal yang tidak bersahabat dengan orang asing.
Baca juga : Micronesia, Surga Pantai yang Indah dan Dekat dengan Indonesia!
Tidak semua penduduk di suatu negara bersikap ramah dengan pendatang baru. Karena alasan tertentu termasuk khawatir mengganggu eksistensi kelompoknya mereka bersikap seolah-olah sangat membenci orang asing yang datang ke wilayahnya. Dilansir Travelingyuk dari Travel Versed, inilah 7 negara yang paling tidak ramah dengan turis. Bahkan beberapa diantaranya tega melakukan tindakan kriminal terhadap wisatawan.
1. Mongolia
Mongolia, sebuah negara yang terkurung di daratan Asia Timur dan berbatasan langsung dengan Rusia dan China. Negara yang terkenal dengan pemimpinnya yang bernama Genghis Khan ini tercatat baru membuka wilayahnya untuk wisatawan 15 tahun lalu. Sejak saat itu pemerintahnya berupaya untuk terus menggenjot kunjungan turis dengan berbagai pembangunan di sektor pariwisata dan membiayai segala bentuk perkembangan budaya.
Sayang usaha yang telah dilakukan mengalami kemunduran kembali setelah banyak kasus kekerasan terhadap wisatawan yang berkunjung ke negara tersebut. Kabar terakhir terjadi adanya serangan terhadap turis China yang sedang berlibur di Ulan Bator. Mereka diserang oleh kelompok Neo-Nazi yang memang masih aktif di sana. Para Neo-Nazi ini sering terlihat bermain sebagai sebuah band dan ketika menyerang kelompok ini tidak pilih-pilih ras, baik kulit hitam maupun putih bisa menjadi korban mereka. Akibat dari insiden tersebut banyak turis asing yang enggan untuk berkunjung ke Mongolia.
2. Bulgaria
Pariwisata Bulgaria perlahan-lahan mengalami peningkatan sejak negara tersebut memutuskan untuk bergabung ke dalam Uni Eropa per tanggal 1 Januari 2007. Sejak saat itu traveler dari luar negeri banyak yang berkunjung ke sana tercatat pada akhir tahun 2010, Lonely Planet menempatkan Bulgaria dalam daftar negara yang layak untuk dikunjungi turis di tahun 2011.
Sayangnya usaha pemerintah untuk terus menggenjot sektor pariwisata mendapat tantangan yang tidak mudah. Beberapa waktu lalu tersiar kabar bahwa wabah E-Coli menyebar di daratan Bulgaria melalui pencemaran air di Laut Hitam. Selain itu wisatawan yang berkunjung juga kerap mendapatkan perlakuan rasis terutama saat mengunjungi kota Sofia dan Varna. Puncaknya terjadi serangan terhadap turis asal Israel pada tahun 2012 di Bandara Sarafovo yang merenggut korban jiwa sebanyak 7 orang dan melukai 30 turis lainnya.
3. Slovakia
Pernah melihat film berjudul Hostel? Ini merupakan film dengan latar negara Slovakia sebagai setting pengambilan gambarnya. Ceritanya pun menggambarkan bagaimana buruknya perlakuan penduduk lokal terhadap orang asing termasuk para turis. Bahkan dalam film tersebut menceritakan kepolisian Slovakia yang korup dan sering mengabaikan keselamatan dan keamanan wisatawan.
Sontak penayangan film tersebut mendapat protes keras dari pemerintah Slovakia yang merasa dirugikan karena mengintimidasi wisatawan menjadi takut dan enggan berkunjung ke negaranya. Faktanya di dalam negara ini masih terdapat sisa-sisa pengaruh komunisme yang dibawa pada Perang Dunia II. Sehingga negara ini pernah dijuluki sebagai negara paling rasis sedunia. Meski demikian Slovakia makin hari makin bangkit dan berhasil memerangi rasisme. Beberapa wisatawan yang pernah berkunjung ke sana mengaku penduduk lokalnya ramah-ramah dan menyukai ketenangan.
4. Pakistan
Hingga kini Pakistan masih dicap sebagai negara rawan konflik yang dijauhi para turis. Selain itu, negara-negara di dunia juga menganggapnya sebagai sarang dari kelompok teroris lokal maupun internasional. Sering terjadi penyerangan di kawasan perkampungan yang bukan saja mengancam para penduduk sipil namun juga wisatawan asing.
Pada tahun 2013 saja ada 355 kasus serangan teroris di Pakistan. Kota paling sering mendapatkan teror adalah ibukota Karachi. Namun penilaian Amerika terhadap negara ini dianggap terlalu berlebihan karena sebenarnya penduduk asli Pakistan sangat cinta damai dan hidup tenang. Adalah beberapa kelompok yang memiliki kepentinganlah yang membuat keadaan di dalam negeri tidak stabil. Namun demikian Pakistan kini berangsur membaik dari tahun ke tahun dan semoga akan segera bisa dikunjungi turis dengan penuh rasa aman.
5. Iran
Jumlah kunjungan wisatawan ke negara ini sangat sedikit. Hal ini disebabkan karena banyaknya sanksi internasional khususnya dari dunia barat yang dijatuhkan ke padanya sejak berlangsungnya Revolusi Iran di tahun 1979. Wisatawan yang berhasil masuk ke dalam wilayah negara ini juga masih harus menghadapi berbagai kesulitan seperti tidak berlakunya kartu kredit dari negara barat yang memaksa mereka untuk selalu membawa uang tunai dari mata uang Iran.
Padahal jika menilik pada penduduk lokalnya, Iran memiliki warga yang sangat ramah dan cukup terbuka dengan orang asing. Turis yang datang disambut dengan cukup baik dan banyak dari mereka yang penasaran dan mengajukan banyak pertanyaan pada turis. Hanya saja pihak militer Iran sangat sensitif dengan kehadiran orang asing terutama dari negara barat. Tipsnya sebisa mungkin untuk menghindari kunjungan ke kawasan yang dekat dengan pangkalan militer Iran.
6. Latvia
dalam waktu yang cukup lama, traveler dari berbagai dunia tidak bisa seenaknya masuk ke Latvia karena minimnya jumlah penerbangan ke negara tersebut. Selain itu perlakuan tidak menyenangkan sering didapatkan traveler yang berkunjung ke sana. Ketidak nyamanan ini sering didapatkan saat mengunjungi bar dan kelab malam.
Banyak wisatawan asing yang merasa di tipu dengan tagihan yang sangat mahal plus pelayanan yang sama sekali jauh dari kata ramah. Berbagai aduan juga telah dilaporkan pada pihak yang berwajib namun nampaknya polisi sendiri kurang memprioritaskan keluhan dan kenyamanan turis ketimbang warganya sendiri. Lebih parah lagi banyak kasus perampokan dan pencurian serta pelecehan seksual terjadi di dalamnya.
7. Kuwait
Kuwait dikenal sebagai negara Islam dengan berbagai aturan yang ketat. Meskipun negaranya termasuk salah satu yang paling terbuka dengan wisatawan barat dibanding dengan negara lain di Teluk Persia namun tetap saja aturan yang berlaku di dalamnya dianggap cukup ribet.
Setiap warga asing yang kedapatan minum atau makan di depan umum saat bulan Ramadhan makan akan dikenakan denda yang sangat besar. Banyak turis yang mengeluhkan akan hal tersebut. Namun sebenarnya hal ini wajar karena seharusnya pendatanglah yang menghormati aturan dari tuan rumah. Selebihnya jika menaati peraturan yang diberikan, para wisatawan dapat dengan nyaman menjelajahi keindahan negara tersebut. Next