Tak salah jika menobatkan Qatar sebagai negara super kaya baru dari Timur Tengah. Fasilitas mewas kelas wahid semua tersedia di sana. Bahkan akan sangat sulit menemukan kendaraan biasa melintasi jalanan di sana, hampir sepanjang jalan raya dipenuhi dengan Lamborghini. Tidak hanya itu gedung-gedung pencakar langit yang mewah juga berjajar rapi di seluruh permukaan wilayahnya.
Baca juga : Soldatenkaffee, Restoran Bertema Nazi di Indonesia
Memang sangat mencengangkan melihat perkembangan negara yang satu ini. Negara kecil dengan penduduk tidak lebih dari 2 juta orang dan baru mendeklarasikan kemerdekaannya di tahun 1971 ini pembangunannya melejit begitu cepat dibanding negara lain yang merdeka lebih dahulu, semisal Indonesia. Kini sebuah proyek ambisius terbaru tengah digagas untuk membangun sebuah pulau buatan yang berisikan perumahan mewah.
Rasanya Burj Khalifa belum memuaskan dahaga konglomerat Qatar untuk terus membangun. Adalah Pearl-Qatar yang menjadi buktinya, sebuah kompleks perumahan mewah sedang dibangun diatas pulau buatan di lepas pantai Doha West Bay. Pulau buatan ini dibangun dengan melakukan reklamasi pantai yang menghasilkan lahan seluas empat kilometer persegi yang di atasnya dibangun villa pribadi, puluhan apartemen mewah, ratusan rumah, serta hotel mewah yang lengkap dengan toko dan restoran.
Pada tahun 2012, pulau buatan itu sudah diisi lebih dari 5.000 warga dan diharapkan ketika konstruksi selesai sepenuhnya pada tahun 2015 pulau itu akan memiliki ruang yang cukup untuk menampung 41.000 warga. Pearl-Qatar adalah salah satu proyek pembangunan yang paling ambisius di Qatar, dan pengembangan perumahan pertama yang menawarkan hak milik atas perumahan untuk klien internasional.
Mega proyek itu dinamai “Pearl” mengacu pada industri mutiara yang ada di pantai Doha West Bay. Qatar sendiri memang terkenal sebagai produsen mutiara yang utama di Asia sebelum Jepang memperkenalkan mutiara mereka yang lebih terjangkau. Desain pulau inipun dibuat sedemikian rupa mirip dengan kalung mutiara. Kabarnya untuk menjalankan proyek ini, pemerintah Qatar telah menghabiskan biaya yang sangat fantastis, yaitu dikisaran 15 miliar dollar atau sekitar 150 triliun rupiah. Wow, jumlah ini sangat besar lho bandingkan saja dengan jumlah APBN Indonesia yang hanya sebesar 1800-an triliun, berarti itu setara dengan seper sepuluh APBN kita. Next