in

Meteora, Surga di ‘Tengah Langit’ Yunani

meteora yunani

Yunani memang surga dunia bagi wisatawan. Selain peninggalan bangunan bersejarahnya yang mengagumkan, Yunani juga dianugerahi keindahan alam yang teramat indah. Salah satu keindahan alam yang patut dimasukkan dalam daftar wisata di Yunani adalah Meteora.

Baca juga : Wisatawan Internasional Selama PPKM Darurat Wajib Mematuhi Persyaratan Berikut

Selain keindahan alamnya, Meteora juga memiliki daya pikat yang bahkan telah tercatat sebagai dalam warisan dunia versi UNESCO pada tahun 1988. Seperti apa keindahan alam dan daya pikat yang ditawarkan Meteora? Berikut adalah empat di antaranya:

Pilar Batu

Daya tarik utama pada Meteora tidak lain adalah deretan pilar batunya. Para ahli geologis memperkirakan bahwa proses pembentukan pilar-pilar batu tersebut telah dimulai sejak 60.000.000 juta tahun yang lalu, yakni pada periode Palaeogene.

Pilar Batu
Pilar Batu [Image Source]
Dengan proses pembentukan dan tempaan alam yang sedemikian panjang, Meteora kemudian mewujud dalam bentuk 120 pilar batu seperti yang sekarang ini. Pada tahun 1920, anak-anak tangga telah diukir pada pilar-pilar batu tersebut, sehingga memudahkan penduduk lokal dan wisatawan untuk mencapai biara-biara di puncaknya.

Biara

Bukan hanya indah, Meteora merupakan tempat yang sakral bagi penduduk setempat. Tidak kurang dari 24 biara dibangun di puncak-puncak pilar batunya. Dari ke-24 biara tersebut, hanya enam yang masih digunakan hingga sekarang (lima biara pria dan satu wanita), dengan penghuni kurang dari 10 orang di tiap biara.

 

Biara
Biara [Image Source]

Menurut catatan sejarah, sekelompok pendeta mulai tinggal di ceruk-ceruk batu di sekitaran Meteora pada awal abad ke-11. Demi berlindung dari serangan bani Turki yang menyerbu Yunani pada abad ke-14, para pendeta mulai membangun biara di puncak-puncak Meteora. Mengingat anak tangga baru diukir pada tahun 1920, pendeta-pendeta tersebut berusaha menggapai puncak dengan susah payah, lewat bantuan tangga dan kerekan.

‘Tengah Langit’

Memiliki nama unik yang mirip dengan judul album band rock asal Amerika Serikat, Linkin Park, Meteora sejatinya berasal dari bahasa Yunani, meteoros, yang artinya ‘tengah langit’. Nama tersebut ternyata mengacu pada wujud pilar-pilar batunya yang menyerupai deretan jari raksasa.

Tengah Langit Meteora
Tengah Langit Meteora [Image Source]

Konon, ke-24 biara yang berdiri di atas pilar-pilar batu tersebut tampak seperti mengapung di angkasa, apalagi jika dilihat dari bawah. Itulah yang menyebabkan penduduk setempat menamainya Meteora atau ‘tengah langit’.

Surga Pendakian

Berada di ketinggian 313 meter di atas permukaan laut, Meteora merupakan surga yang sempurna bagi para penggemar lintas alam. Bukan hanya sekadar lintas alam, Meteora bahkan memiliki 700 jalur pendakian, sehingga para pendaki tidak perlu khawatir bosan karena bisa datang berkali-kali naik ke puncak lewat jalur yang berbeda.

Surga Pendakian
Surga Pendakian [Image Source]
Bulan yang tepat untuk mendaki Meteora adalah antara Maret sampai Juni, juga Agustus sampai November. Tapi, sebelum mendaki, ada beberapa hal yang perlu dicermati. Mengingat Meteora merupakan tempat yang sakral, para pendaki harus mematuhi sejumlah aturan yang telah ditetapkan. Salah satunya adalah larangan mengenakan kaos tanpa lengan dan celana pendek.

Untuk mendapati keindahan gugusan pilar batu yang satu ini, wisatawan bisa berangkat dari Kalampaka, sekitar 352 kilometer dari Athena. Dengan perjalanan mobil, Meteora bisa ditempuh hanya dalam waktu empat jam. Sungguh ‘tengah langit’ yang mudah didatangi. Next

ramadan

Written by andi

andi

nadine chandrawinata

3 Wanita Cantik Ini Memilih Travelling Sebagai Gaya Hidup

5 Kota di Dunia yang Cuacanya Selalu Cerah