Rumahku istanaku? Itu sudah biasa. Bagaimana dengan pondokku istanaku? Nah, itu baru kece luar biasa. Berbeda dengan rumah yang memang jadi hunian sehari-hari, pondok merupakan hunian sekunder yang sering dijadikan tempat singgah saat liburan.
Baca juga : Wisata Kuliner Menembus Zaman di Shin-Yokohama Raumen Museum
Dengan alasan itu, beberapa orang bahkan sengaja membangun pondok mereka sekece mungkin, jauh dari desain pondok kebanyakan. Berikut adalah pondok yang sekiranya masuk dalam kategori ‘kece beud’ di Amerika Serikat dan Inggris Raya:
Pondok Kaca di West Virginia, Amerika Serikat
Adalah dua sejoli Nick Olson dan Lilah Horwitz yang membangun pondok kaca tersebut. Pada kencan pertamanya di sekitar pegunungan West Virgina, Nick dan Lilah asyik menikmati pemandangan matahari terbenam sambil berandai-andai. Keduanya penasaran, apa jadinya kalau mereka membangun pondok yang seluruh dindingnya adalah jendela.
Tidak sampai setahun kemudian, Nick melepas pekerjaannya sebagai fotografer, sementara Lilah keluar dari perusahaan desainnya. Dua sejoli ini lantas berkeliling ke sepenjuru daerah dan mendatangi pedagang barang antik maupun garage sales. Tujuannya hanya satu, yakni membeli jendela sebanyak mungkin. Saat kembali ke West Virginia, keduanya langsung menyusun jendela-jendela tersebut sebagai dinding pondok impian mereka, yang dibangun persis di tempat kencan pertama. Oh, betapa romantis!
Pondok Kamuflase di San Juan Island, Washington, Amerika Serikat
Sekilas lalu, pondok yang satu ini justru menyerupai gudang. Tidak ada jendela, tidak ada ornamen, dan seluruh dindingnya terbuat dari kayu. Tapi begitu dinding itu terbuka, maka segeralah tampak lapisan yang ke dua, yakni dinding kaca dengan pemandangan ke segala arah.
Pondok yang dimaksudkan sebagai ‘moving wall house’ ini didesain oleh Olson Kundig Architects. Konsep yang diusung memang menawarkan kombinasi nyeleneh antara privasi dan keterbukaan. Saat sang penghuni ingin menikmati keindahan alam, dinding kayunya bisa dibuka kapan saja. Tapi saat sang penghuni sedang tidak ingin diganggu, dinding kayunya bisa dipasang sebagai pelindung. Dijamin antimaling dan debt collector
Pondok Kantin di Silicon Valley, San Fransisco, Amerika Serikat
Berbeda dengan pondok arus utama (mainstream) yang dibangun di luar ruangan, pondok yang satu justru menjadi bagian dari sebuah kantin. Hal ini merupakan ‘keusilan’ perusahaan media sosial raksasa, Twitter, pada karyawannya di kantor San Fransisco.
Pada tahun 2014, karyawan Twitter di gedung SF Mart dikejutkan oleh keberadaan sebuah pondok yang mendadak muncul di tengah kantin. Menurut keterangan perusahaan, pondok yang dilengkapi dengan layar teve dan stan kopi itu sengaja digarap demi menyempurnakan konsep hutan yang mendekorasi kantin. Pondok itu sendiri konon sudah berusia lebih dari 200 tahun dan dibeli dari kontraktor asal California, Novato. Hmm… niat sekali, ya!
Pondok ‘Pixie’ di Surrey, Inggris
Tidak ada rotan, akar pun jadi. Mungkin itulah peribahasa yang tepat untuk mengekspresikan pondok yang satu ini. Bagaimana tidak, pondok mungil ini dibangun dari papan sisa, cabang kayu yang patah, dan balok kayu yang terbengkalai.
Isinya pun tidak banyak, yakni sebentuk tungku pembakaran dan perkakas sekadarnya. Meskipun demikian, pondok ‘pixie’ memiliki keistimewaan yang jarang ditemukan pada pondok lain. Bukannya dibangun secara permanen, pondok yang satu ini justru bisa dipindahkan ke mana-mana.
Selain nyaman, pondok yang dibangun dengan ide tertentu pastilah bisa memberikan kelegaan tersendiri bagi penghuninya. Maka, tepat kiranya kalau pondok tersebut di atas diibaratkan sebagai istana. Next