Taukah Teman Traveler bahwa ada satu kastil di salah satu karya Walt Disney yang benar-benar ada? Kastil ini bukan hadir karena terinspirasi dari film animasi-animasi Disney, namun justru kastil inilah yang menjadi inspirasi Walter Elias Disney atau yang dikenal sebagai Walt Disney untuk membuat istana untuk animasi Sleeping Beauty yang kini hadir di Disney Land.
Baca juga : Taklukkan Gunung Lawu, Ini Tiga Jalur yang Bisa Dituju
Kastil ini bernama Neuschwanstein yang terletak negara bagian Bavaria, Jerman. Tepat sebelum Walt Disney membangun kasti untuk animasi Sleeping Beauty-nya, Disney dan istrinya pergi ke Jerman untuk melihat langsung kastil yang sangat indah ini, karena karakteristik Neuschwanstein yang begitu imajiner dan sangat sesuai dengan gaya dongeng-dongeng. Maka Walt Disney memutuskan untuk menggunakan model Schloss Neuschwanstein sebagai inspirasinya dalam membangun kastil untuk Sleeping Beauty.
1. Ludwig II, Raja Yang Menciptakan Schloss Neuschwanstein.
Kastil ini memang benar-benar istana kerajaan yang telah dibangun ratusan tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1869 oleh Raja Ludwig II dan tidak pernah selesai sampai saat kematiannya. Ludwig II membangun tempat ini karena ingin mewujudkan imajinasinya tentang sejarah dan budaya, Dia memilih lokasi yang jauh dari keramaian di atas bukit yang juga merupakan spot familiar baginya.
Maka Neuschwanstein dibangun di area perbukitan dimana Ludwig II semasa kecilnya sering menghabiskan waktu. Letaknya juga tidak jauh dari kastil ayahnya. Interior hampir seluruhnya diisi dengan mural yang gambarnya terinpirasi dari musisi favoritnya yakni Richard Wagner, banyak dari gambar mural ini yang merupakan gambaran dari karya musik Richard Wagner.
2. Cara Menuju Kastil
Letaknya di negara Bavarian, maka kota yang paling mudah Teman Traveler tuju adalah ibu kota Munich/Munchen, dari Munchen sendiri masih harus menempuh perjalanan menuju ke kota kecil Fussen hingga nanti tiba di desa Hohenschwangau, bisa ditempuh dengan menggunakan mobil ataupun transportasi publik seperti kereta dan bus.
Jika sudah tiba di desa Hohenschwangau dan tiba di tiket center, Teman Traveler masih harus melanjutkan perjalanannya karena lokasi kastil yang berada di atas bukit. Ada beberapa pilihan transportasi yang Teman Traveler bisa pilih, kendaraan tercepat yang bisa digunakan adalah shuttle bus, haltenya sendiri tidak jauh dari ticket center dan dikenakan biaya sebesar 3 Euro untuk perjalanan pulang-pergi.
Selain itu ada kendaraan tradisional yang menggunakan tenaga kuda, mirip seperti delman yang ada di Indonesia, horse-drawn carriage ini dikenakan biaya sebesar 10,5 Euro untuk perjalanan pulang perginya. Namun perlu dicatat jika pada musim dingin, kendaraan ini tidak beroperasional karena medan yang sulit ditempuh saat musim dingin dengan kuda tidak memungkinkan untuk dilewati, demikian juga dengan shuttle bus, ketentuan ini berlaku jika terdapat salju atau es di sepanjang rute jalan menuju kastil maka shuttle bus tidak beroperasi.
Kedua pilihan kendaraan tersebut tidak mengantarkan para wisatawan sampai depan pintu gerbang persis karena akses jalan yang mengecil,
jadi Teman Traveler diharuskan melanjutkan perjalanan sendiri sampai ke kastil yang jaraknya tidak begitu jauh dari pick up point.
Selain itu, Teman Traveler yang mempunyai jiwa petualangan bisa mencoba untuk mendaki bukit ini dengan berjalan kaki, karena di sini pun banyak yang memang punya tujuan untuk mendaki. Terdapat 4 rute pendakian yang bisa dipilih yang jarak waktu tempuhnya berkisar 15-40 menit pendakian.
3. Schloss Hohenschwangau, Kastil Lain Yang Berada di Bawah Schloss
Neuschwanstein.
Begitu tiba di ticket center Hohenschwangau, ternyata Teman Traveler bisa melihat tidak jauh dari ticket center terdapat bukit kecil yang di atasnya terdapat sebuah kastil lain yang cukup berbeda dari Neuschwanstein. Dari segi warna dan bangunannya sudah dapat terlihat bahwa kastil ini dibangun dalam periode yang berbeda dan dari Raja pendiri yang berbeda.
Schloss Hohenschwangau didirikan oleh ayah dari Ludwig II, yakni Raja Maximilian II. Kastil ini terlebih dahulu hadir dan masa kecil Ludwig II sering dihabiskan di wilayah ini karena adanya kastil Hohenschwangau ini. Oleh karena itu Ludwig II memutuskan untuk membangun kastil impiannya di dekat kastil ayahandanya, Schloss Hohenschwangau.
4. Tiket dan Tour Kastil
Terdapat 2 jenis tiket yang bisa Teman Traveler beli, tiket untuk salah satu kastil atau tiket terusan untuk mengunjungi 2 kastil tersebut. Tiket ke Neuschwanstein saja dibandrol dengan harga 13 Euro dan tiket terusan 2 kastil dibandrol dengan harga 25 Euro.
Perlu dicatat bahwa tiket masuk ke Neuschwanstein ini tidak hanya tiket masuk biasa, namun tiket masuk berbentuk tour kastil. Jadi semua yang membeli tiket masuk diharuskan untuk mengikuti tour yang telah disediakan, tidak diperbolehkan untuk masuk sendiri alias tidak mengikuti tour.
Tournya sendiri juga telah memiliki jadwal. Di setiap tiket telah terpasang jadwal tour yang akan diikuti, jika Teman Traveler terlebih dahulu melakukan reservasi tiket secara online/telepon, maka Teman Traveler bisa menentukan sendiri jam tour yang akan diikuti. Namun jika Teman Traveler membeli tiket langsung/on the spot, kemungkinan besar jadwal tour yang akan diikuti akan mengikuti jumlah antrian pengunjung, karena biasanya pengunjung yang datang ke kastil ini begitu banyak dan membuat jumlah antrian tiket begitu panjang.
Terkadang juga tiket akan sold out pada musim liburan jika tidak memesannya terlebih dahulu, jadi sebaiknya memesan tiket terlebih dahulu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Satu lagi tips jika memilih jadwal tour kastil, pastikan Teman Traveler memberi space waktu yang cukup ketika mengambil tiket di ticket center (karena ada jam pick up tiket) dan perjalanan menuju ke Neuschwanstein, jangan memilih waktu yang mepet dengan waktu pengambilan atau waktu tiba kalian di lokasi agar tidak terlambat mengikuti jadwal tour yang telah ditentukan. Next