Makin terkenalnya suatu obyek wisata selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga memberi dilema besar. Tengok saja beberapa tempat wisata yang populer di dunia berikut ini, ketenarannya malah membuat situs tersebut terancam rusak. Hal ini kebanyakan disebabkan oleh turis-turis yang tidak bertanggung jawab dan sisanya karena efek tidak langsung dari berjejalnya kunjungan wisatawan.
Baca juga : Pantai Paling Aneh, di Alaska Ada Lukisan Batu Berserakan
Seperti pernyataan Executive Director Global Heritage Fund yang dikutip Travelingyuk dari CNN, ia mengatakan bahwa situs-situs di berbagai negara terancam hampir setiap saat, selain monumen bersejarah di Timur Tengah, kawasan kota tua di Asia juga sangat rentan dengan kerusakan. Berikut 8 tempat yang terancam rusak karena dikunjungi banyak turis.
1. Tembok Besar, China
Dahulu, tembok yang dibangun sepanjang ribuan kilometer dan dinobatkan sebagai salah satu keajaiban dunia ini memiliki fungsi sebagai tembok pertahanan. Kini situs ini menjadi destinasi wisata populer di China yang dikunjungi ribuan turis setiap harinya. Di satu sisi keberadaan turis yang berkunjung membuat situs tersebut kian terkenal dan secara langsung meningkatkan pendapatan daerah namun si sisi lain keberadaan turis ini membuat situs terancam rusak.
Banyak turis yang tidak bertanggung jawab meninggalkan jejak vandalisme di sepanjang tembok yang telah berusia ribuan tahun tersebut. Lebih mencengangkan, menurut Beijing Times, Tembok Besar China telah mengalami kerusakan parah sekitar 30% dari keseluruhan bangunan akibat erosi dan perusakan manusia.
2. Great Barrier Reef, Australia
Saat ini Great Barrier Reef yang ada di Australia terkenal sebagai ekosistem koral terbesar di dunia sekaligus kawasan yang memiliki keberagaman fauna paling kaya. Dengan segala kekayaan yang dimiliki tak ayal jika kawasan tersebut menjadi incaran berlibur wisatawan dunia.
Sayang keindahan alam bawah laut ini diprediksi tidak akan mampu bertahan sampai 35 tahun lagi. Peneliti memprediksi bahwa situs Grat Barrier Reef akan hilang pada tahun 2050 karena perubahan iklim. Memang dalam penelitian ini perubahan iklim menjadi dalang utama hilangnya ekosistem koral terbesar di dunia namun ia juga tak menampik jika kunjungan wisatawan juga memiliki efek sendiri terhadap percepatan perusakan.
3. Angkor Wat, Kamboja
Peningkatan jumlah pengunjung ke situs candi Angkor Wat di Kamboja memberikan efek dua mata pedang. Pertama, situs yang berdiri sejak seribu tahun itu makin tenar yang berujung pada peningkatan ekonomi dan kedua berjejalnya turis yang datang mengancam kelestarian bangunan yang membuatnya terancam rusak.
Pemandu wisata situs mengatakan jika setiap hari ada ribuan turis yang datang ke sana. Turis-turis ini berkeliling mencari sudut terbaik untuk mengambil gambar bangunan. Dalam prosesnya mereka menyentuh patung dan menginjak batu serta ukiran. Inilah yang mengakibatkan kelestarian situs terancam rusak.
4. Kapel Sistina, Vatikan
Kapel Sistina di Vatikan merupakan gereja paling bersejarah yang berisi lukisan karya Michaelangelo yang disebut-sebut sebagai yang terindah di dunia. Lukisan tersebut dapat ditemukan di dinding dan langit-langit gereja. Untuk membuat maha karya seperti itu sang maestro butuh waktu selama 4 tahun dan kini keindahan tersebut mulai terkikis karena banyaknya kunjungan turis.
Disebutkan bahwa lampu flash dari kamera turis saat memotret menjadi penyebab rusaknya lukisan tersebut. Selain itu berjubelnya wisatawan yang masuk ke dalam bangunan juga turut andil dalam menciptakan residu karbondioksida yang dihasilkan dari hembusan nafas mereka. Sebagai konsekwensi tentu saja lukisan indah itu akan rusak seiring berjalannya waktu.
5. Gua Altamira, Spanyol
Lagi-lagi situs bersejarah menjadi situs yang paling rentan terhadap kerusakan. Kali ini menimpa sebuah gua di Spanyol yang memiliki lukisan zaman paleolitikum berupa gambar hewan bison. Gua ini dikenal dengan nama Gua Altamira dan telah berumur 20.000 tahun namun gambar alami di dinding gua masih terlihat utuh.
Sayang saat gua mulai dibanjiri pengunjung saat itu pula karya seni berusia puluhan ribu tahun tersebut mulai rusak. Hasilnya tahun 2002 pemerintah Spanyol menutup gua ini sebagai upaya menjaga kelestariannya. Meski demikian gua dibuka kembali tahun lalu namun pemerintah Spanyol menerapkan pembatasan kunjungan. Hanya ada lima pengunjung yang diperbolehkan masuk setiap minggu.
6. Maasai Mara, Kenya
Afrika masih menjadi tujuan bersafari paling favorit di dunia. Di sana pula wisatawan masih bisa melihat kawanan binatang liar dalam jumlah yang sangat besar. Seperti di Maasai Mara National Reserve misalnya, ini adalah kawasan hutan lindung yang ada di Kenya dekat dengan Serengeti National Park, Tanzania. Di kawasan ini wisatawan bisa menemukan aneka satwa liar dan tempat menarik untuk bersafari.
Sayangnya ribuan wisatawan yang datang ke sana secara langsung memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Pemerintah setempat harus membangun resor dan penginapan sebagai akomodasi turis yang datang. Hasilnya tentu saja sedikit banyak berpengaruh pada ekosistem dan kerusakan lingkungan.
7. Makam Tutankhamun, Mesir
Selain Piramida Giza, tempat wisata lain yang terkenal di Mesir adalah makam Firaun yang bernama Makam Raja Tutankhamun. Di sana wisatawan bisa melihat makam asli Firaun, dari situ banyak turis yang penasaran untuk datang dan melihatnya langsung.
Akibat berjejalnya turis yang datang menyebabkan produksi uap air dari nafas pengunjung makin meningkat dan merusak situs bersejarah. Hal ini mendorong pemerintah Mesir menutup situs dari kunjungan wisata pada bulan April lalu. Untuk menyiasati hal ini akhirnya dibuatlah replika yang sangat mirip dengan aslinya dan diletakkan di dekat makam asli. Wisatawankini bisa kembali melihat replika tersebut.
8. Taj Mahal, India
Keindahan Taj Mahal sebagai simbol cinta dari Raja Mughal, Shah Jahan kepada istrinya ini telah berdiri sejak ratusan tahun lalu. Hingga kini bangunan super cantik ini telah menerima lebih dari empat juta kunjungan setiap tahunnya.
Gelombang kunjungan wisatawan yang bersifat masif ini berpengaruh terhadap keutuhan bangunan. Ditambah lagi adanya penurunan permukaan air sungai Yamuna yang berada di dekat situs akan berakibat pada perusakan pondasi kayu dari monumen bersejarah tersebut.
Itulah delapan tempat wisata yang sangat populer namun keberadaannya terancam musnah karena kunjungan turis yang membludak. Sebaiknya sebagai wisatawan kita juga turut menjaga dan melestarikannya disamping menikmati keindahannya. Next