Perjalanan wisata kali ini, Teman Traveler akan diajak untuk menikmati, memahami, menginterpretasikan, dan mendapatkan pembelajaran dari sebuah karya megah hasil dari konfigurasi energi perjalanan spiritual dan transendental seorang seniman bernama Sunaryo.
Baca juga : Wah, Tulungagung Punya Wisata Religi dan Fotogenik Lho
Wot Batu berada di dalam ruang terbuka dengan luas kurang lebih 2.000 meter persegi dengan 135 + 1 batu yang disusun secara konseptual dan harmonis. Batu-batu ini didapat oleh Sunaryo dari garis jalur pegunungan vulkanik yang ada di Bandung. Ia membawanya untuk dijadikan suatu karya masterpiece yang abadi.
Setiap susunan batu diberi ukiran, inlay dan fragmen tertentu dengan tanpa mengubah struktur batu. Namun, dimaksudkan untuk menorehkan catatan peradaban, warisan dari abad 21 untuk generasi yang akan datang.
Memasuki Perjalanan Ruang dan Waktu di Wot Batu
Perjalanan awal di Wot Batu, Teman Traveler akan disambut oleh Batu Gerbang, berdiri megah sebagai pintu masuk yang menyambut menuju lorong transisi. Pilar dan kanopi batu dimaksudkan untuk memisahkan area Wot Batu dan dunia luar.
Memasuki Wot Batu, Teman Traveler seolah ditarik mundur waktu sejauh 2,6 juta tahun yang lalu. Kembali kepada peradaban Stone Age, ketika manusia-manusia beradab mulai menggunakan batu sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia, kita mengenal zaman Megalitikum, zaman batu besar. Ketika manusia Indonesia ketika itu sudah memiliki kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar.
Menariknya, Wot Batu bukanlah peninggalan sejarah situs Megalitikum. Wot Batu lahir hasil dari cipta karya konfigurasi energi perjalanan spiritual dan transendental seorang Sunaryo di Era Milenial Abad 21.
Wot Batu membawa suasana wisata lebih bernuansa spiritual. Teman Traveler akan diajak menikmati perjalanan alam transenden seorang Sunaryo yang merefleksikan kehidupan melalui susunan konfigurasi energi dari bebatuan. Wisata ini hadir melahirkan sejarahnya sendiri dan menjadi bagian dari kebudayaan manusia.
Wot Batu memberikan fasilitas pemandu setiap satu jam sekali bagi para pengunjung yang datang. Panduan ini dimaksudkan supaya pengunjung lebih interaktif berdialog langsung dengan para pemandu mengenai konsep, latar, atau berdiskusi seputar karya batu yang ada.
Hebatnya lagi, Wot Batu sudah mengadopsi kecanggihan teknologi digital sebagi bagian dari fasilitas pendukung. Tempat ini memiliki digital assistant berupa aplikasi bernama Digital Assistant Wot Batu yang dapat diunggah di ponsel pintar melalui PlayStore atau pun App Store.
Setiap karya instalasi batu, ditandai oleh sebuah barcode yang terintegrasi dengan aplikasi. Setiap barcode berisi penjelasan filosofis makna dari setiap instalasi batu yang ada di Wot Batu.
Bagi Teman Traveler yang penasaran seperti apa Wot Batu, bisa langsung datang ke Jalan Bukit Pakar Timur no. 98, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Masih banyak lagi kecanggihan-kecanggihan lain karya konfigurasi batu, yang tidak ada di tempat lain, selain di Wot Batu. Tempat ini dibangun di atas ketinggian kota Bandung, jadi bisa dibayangkan suasana sejuk di sini. Next