Wisata alam selalu indah dan menarik untuk dikunjungi, bukan? Apalagi kalau pemandangan alam tersebut juga memiliki fenomena alam langka yang tentu saja jarang dijumpai, seperti gerhana matahari total pada 2 Juli 2019 kemarin, yang sayangnya tidak bisa amati dari Indonesia. Selain itu, masih ada lima fenomena alam lain yang tidak kalah langka dibandingkan dengan gerhana matahari total. Pokoknya, Teman Traveler pasti tak sabar pengin melihatnya dari dekat.
Baca juga : Pulau Nami, Salah Satu Destinasi Terindah Saat Musim Gugur di Korea Selatan
1. Gelembung Beku Gas Metana
Sepertinya menyenangkan ya, menikmati fenomena alam langka di Danau Abraham yang biru dan gelembung beku yang terlihat seperti mutiara raksasa. Tapi, bagaimana bisa ada gelembung beku gas metana yang terperangkap di dalam danau yang berada di kaki Gunung Rocky Kanada ini? Ternyata nih Teman Traveler, gelembung gas metana itu muncul gas yang dikeluarkan oleh bakteri yang memakan daun, tanaman atau hewan yang mati dan jatuh ke dalam danau. Jadi ketika musim dingin, danau yang terletak pada ketinggian 1340 meter ini pun membeku total!
Gelembung-gelembung beku tersebut malah menjadikan Danau Abraham terlihat semakin cantik. Namun, Teman Traveler tetap harus berhati-hati karena metana merupakan jenis gas rumah kaca yang sangat mudah terbakar. Ada banyak papan peringatan di sekitar danau yang melarang wisatawan untuk bermain api.
2. The Great Blue Hole
Berjuta-juta tahun lalu, The Great Blue Hole merupakan sebuah gua purba yang dipenuhi dengan Stalaktit dan Stalagmit berukuran besar. Namun, seiring berakhirnya zaman es dan meningkatnya permukaan air laut, gua purba ini pun terbenam dan menjadi gua bawah laut yang memikat hati para penyelam profesional.
The Great Blue Hole sendiri terletak di antara Lighthouse Reef yang memanjang sejauh 96 kilometer di lepas pantai Belize, Amerika Tengah. Apabila di amati dari udara, Fenomena alam langka ini terlihat seperti sebuah bola mata biru raksasa, bukan? The Great Blue Hole yang memiliki kedalaman 145 meter dengan diameter seluas 400 meter. Sebagai pilihan lainnya, Teman Traveler bisa menikmati pemandangan gua ini dari atas jet boat.
3. The Gate of Hell
Dilihat dari namanya yang cukup menyeramkan, apakah Teman Traveler pernah mendengar tentang fenomena alam langka yang satu ini? Kawah Darvaza, yang lebih sering disebut sebagai The Gate of Hell atau gerbang neraka merupakan sebuah eksplorasi tambang gas yang gagal pada tahun 1971 ketika Turkmenistan masih bersatu dengan Uni Soviet. Tambang itu akhirnya runtuh dan mulai membentuk kawah gas metana yang sudah menyulutkan api selama 48 tahun.
Walaupun memiliki nama yang cukup menakutkan, namun kawah yang terletak di Gurun Karakum ini merupakan suatu fenomena alam unik yang cukup ramai dikunjungi wisatawan loh. Kalau Teman Traveler, pasti ingin juga dong berwisata di kawah api ini?
4. Kilat Catatumbo
Bagaimana perasaan Teman Traveler, apabila berada di suatu daerah yang menjadi sasaran kilat petir yang tidak ada hentinya? Terdengar menakutkan, ya.
Sungai Catatumbo yang berada di perbatasan antara Venezuela dan Kolombia, mendapatkan pengakuan dari Guinness Book of Records sebagai suatu daerah yang menerima kilatan petir paling banyak di dunia. Coba bayangkan, 20.000 kilatan petir per jam selama bulan April hingga November, atau sekitar 18-60 petir setiap menitnya.
Walaupun terlihat menyeramkan, tapi para warga yang tinggal disekitar Sungai Catatumbo tidak merasa takut atau kuatir. Fenomena alam yang langka ini malah menarik banyak wisatawan untuk mengunjungi Venezuela demi melihat kilat-kilat yang memiliki panjang sekitar 5 km ini. Bahkan, Kilat Catatumbo juga bisa dinikmati dari jarak bermil-mil jauhnya.
5. Ijen Blue Fire
Fenomena alam langka yang berasal dari Kawah Ijen yang terletak di Kabupaten Bondowoso ini, cantik sekali bukan, Teman Traveler? Menikmati dinginnya Kawah Ijen ditemani tarian dari api-api biru yang berasal dari belerang yang banyak ditemukan di sekitar kawah ini.
Untuk sesuatu yang memiliki keindahan seperti wisata Bondowoso satu ini, Teman Traveler hanya perlu mendaki sejauh sekitar 3km, kok. Meski tidak terlalu jauh, tetap saja kesehatan fisik adalah hal utama yang perlu disiapkan ya. Hanya saja, karena api biru ini hanya bisa dilihat pukul 03.00 hingga 04.00 pagi, maka Teman Traveler sebaiknya mulai mendaki sejak pukul 01.00 WIB dini hari.
Ternyata, banyak juga ya fenomena alam langka yang jarang kita lihat sehari-hari. Nah, dari kelima fenomena itu, mana yang menurut Teman Traveler paling menarik untuk dikunjungi? Next