Pulau Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat menyimpan banyak keunikan. Selain menjadi destinasi wisata bahari dengan Tiga Gili yang menawan hati, daerah ini juga menjadi rumah bagi berbagai adat dan budaya yang menarik untuk diketahui. Bukan hal yang aneh jika kemudian Lombok menjadi pesaing kuat Pulau Dewata dalam menggaet wisatawan dunia.
Baca juga : Pantai Nirwana, Pantai Surga Berpasir Putih di Baubau
Liburan di Lombok jangan cuma menyambangi pantai-pantainya saja. Jelajahi kekayaan adat dan budaya yang melekat di kehidupan warganya. Dijamin liburanmu di Lombok bukan hanya memberi oleh-oleh kebahagiaan semata namun juga meng-upgrade wawasanmu menjadi semakin kaya. Inilah seluk beluk keunikan Lombok yang menjadikannya alasan kuat mengapa setiap traveler wajib berkunjung kesana.
Rumah Suku Sasak yang Konon Terbuat Dari Kotoran Sapi
Sebelum menjelajahi pantai-pantai eksotis, liburan di Mandalika Lombok sebaiknya dimulai dengan mengunjungi desa adat untuk berjumpa dengan suku asli. Adalah Suku Sasak, suku asli yang telah mendiami Lombok sejak berabad-abad silam. Kamu dapat membaur serta belajar banyak tradisi dari suku ini dengan berkunjung ke Desa Sade, Rembitan, Lombok Tengah.
Suku ini memiliki banyak budaya dan tradisi yang unik. Salah satunya bisa dilihat dari rumah adatnya. Rumah adat Suku Sasak bukan hanya memiliki bentuk yang unik namun juga mengandung material yang tak kalah menarik. Bayangkan saja sebagai pengganti semen, mereka memanfaatkan kotoran sapi sebagai perekatnya.
Tak hanya itu saja, mereka juga menggunakan kotoran sapi yang masih baru untuk mengepel lantainya. Fungsi kotoran sapi ini adalah melicinkan lantai sehingga terlihat kinclong. Namun jangan membayangkan aroma rumah suku Sasak ini begitu bau ya, sebab setelah digosok menggunakan kotoran sapi, mereka masih membilasnya lagi hingga bersih.
Syarat Menikah Suku Sasak yang Ribet Bukan Main
Bersyukurlah kamu yang tinggal di perkampungan modern sebab tak banyak syarat yang harus kamu penuhi jika mau menikah. Lain halnya dengan suku Sasak di Lombok, mau menikah saja syaratnya bejibun baik mempelai wanita maupun pria. Untuk wanita Suku Sasak tidak akan mendapatkan izin menikah jika dia tidak pandai menenun. Keuntungan buat wanita Sasak sekarang sebab tradisi ini sudah pudar. Namun di sisi lain menemukan generasi penerus untuk menenun sangatlah terbatas, yang ada kini hanya orang-orang yang sudah lanjut usia saja yang meneruskan tradisi menenun.
Lain halnya dengan para pria, jika mereka ingin mempersunting seorang gadis maka ia harus menculiknya terlebih dahulu. Nah, tradisi ini ternyata masih berlaku hingga sekarang. Penduduk asli Lombok memang punya cara yang aneh bin nyeleneh jika mau nikah. Seorang pria yang mau menikahi kekasih hatinya harus menculik si gadis dari rumah orang tuanya tanpa ketahuan. Kalau penculikan ini gagal maka si pria akan kena denda dengan jumlah tergantung permintaan keluarga si gadis dikalikan jumlah jembatan yang ada antara rumahnya dengan rumah gadis pujaan.
Umumnya penculikan ini dilakukan malam hari. Si gadis yang diculik akan dibawa ke rumah kerabat dekat di pria. Dalam beberapa hari kedepan utusan keluarga di pria akan mengabari keberadaan si gadis pada orang tuanya. Jika orang tua gadis ini menyepakati penculikan tadi maka sesegera mungkin akan dipersiapkan pesta pernikahannya.
Pasir Pantai Berbentuk Bulat Seperti Merica
Selama ini mungkin traveler hanya tahu pasir pantai itu berwarna putih, cokelat dan hitam. Jarang yang memperhatikan bentuknya karena menganggap namanya pasir pasti bentuknya sama saja. tapi anggapan seperti itu tidak berlaku jika kamu berkunjung ke pantai di Lombok. Pantai Kuta Lombok dan Tanjung Aan adalah dua pantai yang punya bentuk pasir unik. Dari sekian banyak pantai yang ada di Indonesia kemungkinan besar hanya dua pantai ini yang punya pasir unik.
Pasir di dua pantai tersebut punya bentuk bulat sempurna dan sangat lembut saat diinjak. Bentuk bulat ini menyerupai bumbu dapur yaitu merica. Oleh karena itu banyak traveler yang menjuluki pantai-pantai ini sebagai Pantai Pasir Merica. Mungkin sebagian besar traveler tidak akan percaya dengan hanya mendengar ceritanya saja. Oleh sebab itu, ada alasan kuat kamu harus berkunjung ke Lombok, salah satunya adalah membuktikan rasa penasaranmu mengenai bentuk pasir di pantai Kuta dan Tanjung Aan tersebut.
Taman Kota Dengan Landmark Tugu Giri Menang Menjadi Simbol Kerukunan Antar Umat Beragama di Lombok
Sejak tahun 2013 yang lalu Lombok punya landmark kota yang menjadi tujuan wisata yaitu Tugu Giri Menang Town Square. Tugu ini dibangun di tengah bundaran jalan raya yang menghubungkan antara Bandara Internasional Lombok dengan Pelabuhan Penyeberangan Lembar. Selain sebagai gerbang utama dan tengara baru kota ini, tugu tersebut ternyata menyimpan filosofi yang lebih dalam ditinjau dari bentuk bangunannya.
Menurut berbagai sumber, Tugu Giri Menang dibuat atas prakarsa Gubernur NTB yang mana bentuknya mencerminkan kerukunan antar umat beragama. Hal tersebut bisa dilihat dari bagian dasar tugu yang menyerupai pura, kemudian bagian pintunya seperti gereja dan bagian paling atas berbentuk kubah simbol dari masjid. Jadi meski pulau Lombok itu mayoritas penduduknya beragama Islam hingga mendapat julukan pulau seribu masjid karena saking banyaknya masjid yang dibangun namun warganya tetap menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama dimana ada dua agama lainnya yaitu Nasrani dan Hindu.
Tiga Gili yang Bebas Polusi
Liburan itu paling enak ke sebuah pulau yang bebas dari polusi asap kendaraan. Nah, inilah keunikan Lombok berikutnya. Disana kita mengenal adanya tiga gili, dalam bahasa setempat gili berarti pulau. Tiga gili yang dimaksud adalah Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. Tiga pulau kecil ini berada saling berdekatan dan menjadi primadona wisata di Lombok.
Gili Trawangan adalah pulau terbesar diantara ketiganya dengan ukuran 7 kali lapangan sepakbola sekaligus menjadi pusat wisata yang paling banyak dikunjungi. Satu-satunya alat angkut yang bisa kamu temukan di Trawangan adalah cidomo semacam kereta kuda. Selain itu untuk berkeliling pulau ada juga rental sepeda gowes yang bisa dimanfaatkan wisatawan.
Hanya di Tiga Gili ini kamu akan menemukan liburan keren ditempat yang jauh dari bising kendaraan serta bebas macet. Sayangnya beberapa waktu terakhir beredar beberapa foto yang menunjukkan keberadaan sepeda motor di pulau ini. Tentu jika itu terus dibiarkan akan memberikan citra buruk bagi pulau yang sebelumnya dikenal bebas polusi asap kendaraan ini.
Ada Pantai Kuta di Timur Pulau Dewata
Sunset indah pantai Kuta memang selalu menggoda siapa saja yang melihatnya. Tapi Kuta disini bukan pantai yang ada di Pulau Dewata melainkan di Lombok. Yap, mungkin sebagian traveler masih ada yang belum tahu jika pantai Kuta ada dua. Pertama tentu saja di Pulau Bali yang namanya sudah terkenal kesana kemari.
Pantai Kuta yang berikutnya ada di pulau saingannya Bali yaitu Lombok. Kedua pantai kembar ini memiliki kesamaan yaitu sebagai spot sunset yang menawan. Penulisan namanyapun sama hanya pelafalannya yang beda. Pantai Kuta di Bali, huruf a-nya dilafalkan sebagai e pepet seperti huruf e pada pengucapan kata selai, sedangkan Kuta Lombok diucapkan e taling seperti pada pengucapan huruf e pada Mei.
Itulah sekelumit keunikan yang ada di Pulau Lombok. Masih cari-cari alasan untuk tidak berkunjung ke pulau seribu masjid yang indah ini? Next