in

Melihat Menara Eiffel Tidak Perlu Paris, di Tasikmalaya Juga Ada!

Replika Menara Eiffel di Tasikmalaya, via instagram

Beruntung buat warga Tasikmalaya, mereka yang bermimpi melihat Menara Eiffel tidak perlu jauh-jauh menghabiskan uang untuk terbang ke Paris. Di wilayahnya telah berdiri menara serupa setinggi 35 meter yang sangat mirip. Warga pun banyak yang berdatangan ke lokasi untuk foto selfie.

Baca juga : Pesona Danau Tambing, Konservasi dan Cagar Biosfer Kota Poso

Meskipun Kabupaten Tasikmalaya menyandang julukan Delhi van Java akan tetapi kabupaten di Jawa Barat ini lebih dekat kaitannya dengan kota Paris, Prancis. Hal ini berawal sejak zaman kolonial Belanda dimana saat itu pejabat Belanda bernama AH Van Bebber yang menjabat sebagai Inspektur air membangun replika Menara Eiffel sebagai bentuk penghormatan atas penobatan Ratu Wilhemina penguasa Negeri Kincir.

Replika Menara Eiffel di Tasikmalaya, via instagram
Replika Menara Eiffel di Tasikmalaya, via instagram

Faktanya replika menara yang begitu tersohor tersebut dibangun pada tanggal 31 Maret 1889 atau selisih 9 tahun setelah berdirinya Menara Eiffel yang asli di Paris. Oleh sebab itu replika yang dikerjakan seluruhnya oleh warga Tasikmalaya tersebut menjadi replika Eiffel pertama di dunia. Atas dasar historis tersebut 117 tahun kemudian dibangun kembali replika Menara Eiffel di Tasikmalaya.

Replika Menara Eiffle ini bisa traveler jumpai di kawasan Kantor Setda Tasikmalaya. Jika dibanding dengan replika pertama yang dibangun tahun 1889, menara yang sekarang lebih pendek 5 meter. Penyusun menara tersebut adalah gelondongan bambu sebanyak kurang lebih 1000 batang. Pada prosesnya kemudian replika ini didaftarkan pada Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Guinness Book of Record sebagai replika menara Eiffel berbahan bambu tertinggi di dunia.

Replika Menara Eiffel di Tasikmalaya terbuat dari bambu, via instagram
Replika Menara Eiffel di Tasikmalaya terbuat dari bambu, via instagram

Replika Menara Eiffel dari bambu ini dibangun mengangkangi jalan raya menuju kantor Setda Tasikmalaya sehingga kendaraan tetap bisa melintas di bawahnya. Selain itu keberadaan menara dari bambu ini juga menjadi pusat perhatian warga. Banyak warga khususnya anak muda yang nongkrong di sekitar menara pada malam hari.

Hal ini disebabkan karena menara tersebut diterangi oleh banyak lampu dan terlihat lebih nyala pada malam hari sehingga bangunan tersebut tidak terlihat jika tersusun dari material bambu. Dengan kata lain, jika traveler berfoto dengan latar belakang replika Menara Eiffel tersebut pada malam hari hasilnya terlihat seperti sedang berada di dekat Eiffel yang asli. Keren! Next

ramadan

Written by Alfri

Aku orangnya suka traveling terutama menjelajahi tempat-tempat yang belum banyak dijamah para turis.

Sedih, Paspor Indonesia Termasuk Paling Lemah di Dunia

Menguak Pesona Black Forest, Hutannya Para Tokoh Dongeng