Setiap tahunnya, lebih dari 50 juta wisatawan internasional yang berplesir ke Perancis, Amerika Serikat, dan Tiongkok. Tidak heran kalau Menara Eiffel, Patung Liberty, dan Tembok Besar Cina menjadi destinasi wisata yang paling banyak menyedot perhatian dunia. Tapi di balik segala kedahsyatan pesona wisata tersebut, kemudian justru muncul pertanyaan: tidak adakah negara lain yang bisa dikunjungi?
Baca juga : Selesai Tubing di Cikuluwung, Lanjut Ngafe di Kopi Tubing Bogor
Ternyata, ada banyak negara di berbagai belahan bumi ini yang jarang ‘dijamah’ karena pesona wisatanya justru dipandang sebelah mata. Negara mana yang dimaksud dan pesona wisata macam apa yang ditawarkan? Berikut adalah empat di antaranya:
Mozambik
Benua Afrika barangkali memiliki sejuta pilihan destinasi yang bisa menarik wisatawan. Tapi salah satu negara yang pesona wisatanya teramat sayang untuk dilewatkan adalah Mozambik. Begitu indahnya kepulauan di negara yang satu ini, bahkan banyak yang menyebutnya mampu bersaing dengan Maladewa.
Selain kepulauan yang maha indah, Mozambik juga menyimpan wisata safari di lembah Sungai Limpopo dan selancar di pantai Tofo. Bagi penggandrung tantangan pemacu adrenalin, ada juga wisata berenang dengan hiu-paus dan ikan pari di Kepulauan Bazaruto. Sementara bagi penikmat keindahan bangunan dan arsitektur zaman kolonial, Mozambik juga memiliki kota-kota kuno yang sarat akan lanskap bersejarah.
Bhutan
Meskipun dikelilingi oleh negara-negara tujuan wisata seperti Tiongkok dan India, Bhutan sejatinya juga memiliki pesona yang layak untuk diminati. Terletak persis di sebelah timur pegunungan Himalaya, Bhutan merupakan negara yang penuh dengan pemandangan penenteram hati, termasuk view akan gunung Gangkhar Puensum dan ibu kota Thimpu (satu-satunya ibu kota di dunia yang tidak memiliki traffic light).
Bukan hanya urusan pemandangan, Bhutan juga disebut-sebut sebagai negara paling happy di dunia. Hal tersebut diukur dari tingkat keamanan lingkungan, perlindungan kebudayaan, keluhuran pemerintahan, dan berbagai tolak ukur lainnya yang tercantum dalam GNH (Gross National Happiness). Sayangnya, berwisata ke Bhutan bukanlah perkara mudah. Seorang wisatawan harus memenuhi berbagai aturan ketat, termasuk membayar iuran $65 per hari sebagai biaya pendidikan, pemeliharaan kesehatan, dan infrastrukur masyarakat Bhutan.
Malta
Alih-alih berplesir ke negara ‘itu-itu saja’ seperti Yunani dan Italia, wisatawan sebaiknya juga menengok ke negara di sebelahnya, Malta. Sekilas lalu, makanan dan anggurnya memang bercita rasa Italia, tapi negara mediterania yang satu ini dijamin lebih murah dan mudah diakses, plus dianugerahi cuaca yang selalu bagus di sepanjang tahun.
Pesona wisata Malta adalah kulinernya, yakni pastizzi dan bir lokal bernama Cisk. Selepas kekenyangan menyantap kuliner, wisatawan bisa menikmati indahnya kuil-kuil zaman megalitikum yang konon dibangun pada tahun 5000-7000 SM!
Kanada
Terletak persis di sebelah utara Amerika Serikat, Kanada memang seringkali ‘terabaikan’. Padahal negara yang memiliki bendera bergambar daun maple ini memiliki banyak pesona wisata yang tidak kalah dari negeri Paman Sam, juga negeri-negeri yang lain.
Negara yang digosipkan cuma memiliki igloo dan sirup maple ini sejatinya justru menawarkan banyak tantangan. Di Vancouver, misalnya, wisatawan bisa bermain seluncur di gunung es dan selancar di pantai. Untuk wisatawan yang doyan petualangan alam, Taman Algonquin di Central Ontario, maupun Taman Nasional Gros Morne dan Terra Nova di Newfoundland merupakan tempat yang cocok untuk berkemah.
Selain negara-negara tersebut, tentu masih banyak negara lain yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi. Lupakan Perancis, Amerika Serikat, Tiongkok, dan negara yang wisatanya cuma ‘itu-itu saja’. Sejatinya, semua negara di lima benua di dunia dan tujuh samudera memiliki daya tarik sendiri yang tidak pantas dipandang sebelah mata. Next