Keberadaan gereja kini tidak hanya sebagai tempat beribadah, namun juga destinasi wisata. Khususnya di Eropa, karena gereja di sini memiliki bangunan dengan desain yang cantik. Namun ada beberapa yang unik. Kalau hanya dilihat dari luar, gereja-gereja di Eropa ini tampak seperti pada umumnya, namun di dalamnya terdapat catacombs alias makam bawah tanah. Membutuhkan keberanian lebih bahkan pemandu wisata untuk memasuki area pemakaman bawah tanah tersebut. Seperti apa ya?
Baca juga : Terbang ke Bandara Silangit, Ini Destinasi Wisata Air di Tapanuli Utara yang Segarnya Menggigit!
St. Michael’s Chapel, Hallstatt-Austria
Gereja yang berada di Hallstatt Austria ini pun mempunyai catacombs yang dikenal dengan sebutan Hallstatt Beinhaus atau Charnel House. Bangunan kecil ini memuat lebih dari 1200 tengkorak. Pemakaman ini berawal dari tahun 1700an ketika orang-orang gereja mulai menggali makam yang telah lama untuk mayat-mayat baru. Sehingga mayat lama yang tinggal tulang belulang, sebab telah dikubur selama 10 hingga 15 tahun tersebut, dipindahkan ke Charnel House. Masyarakat sampai menjemur tulang tersebut dan ditumpuk, lalu tengkoraknya pun digambar tanggal lahir dan meninggal, jadi bisa ingat itu milik siapa.
St. Stephen’s Cathedral, Vienna-Austria
Masih di Austria, Eropa. Satu lagi gereja yang memiliki catacombs yaitu di St. Stephen’s Cathedral. Situs makam bawah tanah yang berada di Vienna ini dibangun tepat di bawah katedral tersebut. Pemakaman ini penuh dengan tengkorak dan tulang belulang manusia yang ditumpuk. Ada bagian-bagian yang sangat gelap di dalam tempat ini. Jangan sampai masuk sendirian atau tanpa izin. Sudah menjadi destinasi wisata sehingga dipatok tiket dengan harga kira-kira Rp70 ribuan per orang. Teman Traveler akan didampingi pemandu wisata. Umumnya waktu yang diperlukan untuk menyusuri catacombs ini adalah 30 menit.
St. Paul’s Catacombs, Rabat-Malta
Catacombs di gereja Eropa selanjutnya berada di Rabat, Malta. Tempat yang bernama St. Paul’s Catacombs ini telah digunakan sebagai situs pemakaman selama sekitar 500 tahun. Dahulu merupakan tempat yang dikeramatkan, namun kemudian menjadi toko pertanian. Catacombs ini serupa labirin dengan makam terbuat dari batu, dengan lorong dan tangga sempit. Teman Traveler yang hendak berkunjung ke sini dapat siapkan biaya kira-kira Rp80 ribuan per orang, dilengkapi audio tour. Durasi berkunjung biasanya sekitar 45 menit.
Ossuary of Sedlec, Ceko
Gereja bergaya gotik yang berlokasi di Sedlec, Ceko ini tampak biasa saja kalau dilihat dari luar. Namun begitu masuk, pengunjung akan dibuat terkejut dan kagum dengan adanya dekorasi tulang belulang manusia. Dahulu ketika pembangunan gereja berlangsung pada abad ke-15, orang-orang menemukan banyak tulang belulang dari korban suatu wabah lalu ditumpuk begitu saja di sebuah pemakaman di area gereja. Kemudian pada tahun 1870, seorang pemahat kayu menjemur dan memahat tulang tersebut. Akhirnya dijadikan dekorasi di dalam gereja.
Catacombes de Paris, Prancis
Catacombs yang terletak di Paris, Prancis, Eropa satu ini memang bukan berada di area gereja, namun sangat terkenal sebagai pemakaman bawah tanah yang menjadi destinasi wisata. Tempat yang bernama Catacombes de Paris ini buka setiap hari kecuali Senin. Bisa dikunjungi mulai jam 10 pagi. Sejarah catacombs Paris ini dimulai pada akhir abad ke-18, saat masalah kesehatan masyarakat cukup serius. Pemakaman kota pun dipindahkan ke situs bawah tanah.
Teman Traveler yang berkunjung ke Catacombes de Paris harus didampingi pemandu wisata, tidak boleh asal masuk. Tempatnya yang berada 20 meter di bawah tanah, berbentuk seperti labirin yang dapat membuat pengunjung tersesat. Tiket untuk masuk dibanderol dengan harga sekitar Rp 200 ribuan.
Palermo Capuchin Catacombs, Sicilia-Italia
Catacombs yang berada di Sicilia, Italia ini terbilang paling unik. Sekitar 8 ribu mayat ditempel di dinding, diletakkan di kursi, rak, maupun peti mati. Tidak sampai di situ, mayat-mayat tersebut pun diberi baju yang diganti setiap hari Minggu. Sebab menurut kepercayaan setempat, tidak ada batasan antara yang hidup dengan mati. Jenazah yang diletakkan di luar tersebut merupakan salah satu cara mumifikasi, yaitu dengan cara dikeringkan. Teman Traveler yang berkunjung ke sini harus menaati peraturan yang ada, misalnya tidak memainkan mayat-mayatnya.
Itulah setidaknya beberapa gereja di Eropa yang mempunyai catacombs alias situs pemakaman. Bagaimana menurut Teman Traveler? Tertarik untuk berkunjung? Next