in ,

Gen Halilintar Icip Kuliner Uzbekistan Buat Sahur, Jalani Puasa 16 Jam di Negeri Orang

4 Kuliner Khas Uzbekistan Buat Sahur Gen Halilintar

Kuliner Uzbekistan Buat Sahur Gen Halilintar via Shutterstock
Kuliner Uzbekistan Buat Sahur Gen Halilintar via Shutterstock

Puasa pertama di tahun ini dihabiskan Gen Halilintar di Uzbekistan. Mereka akan berpuasa selama kurang lebih 16 jam di negara jantung sejarah Asia Tengah tersebut. Pada momen sahur pertama, terdapat setidaknya 4 kuliner Uzbekistan buat menu sahur Gen Halilintar. Apa saja, sih?

Baca juga : Wedang Bajigur, Olahan Kelapa Ampuh Hangatkan Badan

Mastava Soup

Mastava Soup via Shutterstock
Mastava Soup via Shutterstock

Mastava adalah kuliner Uzbekistan yang menjadi menu sahur andalan Gen Halilintar. Makanan tersebut merupakan sup yang langsung dimasak bareng nasi, daging, kentang, maupun sayur lain yang disukai. Uniknya semua bahan tersebut digoreng dulu barulah ditambah air supaya menjadi sup. Mastava biasanya disajikan dengan satu sendok krim asam dan didampingi dengan roti patir.

Madu

Madu Uzbekistan via Shutterstock
Madu Uzbekistan via Shutterstock

Madu yang dijajal Gen Halilintar saat sahur di Uzbekistan, agak berbeda dengan yang biasa ditemui di Indonesia. Umumnya kita makan madu murni berwarna bening kecoklatan.

Kalau di Uzbekistan, madu seperti ditambah gula dan bahan lain. Sehingga teksturnya cenderung lebih kasar dan warnanya pun putih kekuningan. Madu tersebut bisa dipadukan dengan shirgrechka maupun roti patir. Biar makin mantab!

Shirgrechka

Ilustrasi Shirgrechka via Shutterstock
Ilustrasi Shirgrechka via Shutterstock

Shirgrechka adalah penganan khas Uzbekistan yang mirip oats. Bahan utamanya adalah buckwheat alias gandum hitam, ada pula yang menyebutnya sorgum. Proses pembuatannya sederhana. Cukup campur susu cair, buckwheat, sedikit gula dan garam. Kemudian direbus seperti membuat bubur pada umumnya. Biasanya shirgrechka diberi topping mentega.

Roti Patir

Roti Patir via Shutterstock
Roti Patir via Shutterstock

Kalau dilihat sekilas, roti patir mirip naan namun tentunya terdapat keistimewaan tersendiri. Patir yang disebut juga non, punya bentuk bundar dan pipih. Bagian tengahnya bertekstur krispi sedangkan pinggirannya menggelembung. Penganan ini biasanya disantap bersamaan dengan buah atau teh hijau manis saat makan siang maupun makan malam.

Orang Uzbekistan tidak hanya gemar mengkonsumsi roti, mereka juga mempunyai suatu kepercayaan tentang penganan tersebut. Konon mereka tidak memotong roti menggunakan pisau, namun harus disobek. Sebab pisau dapat ‘melukai’ si roti.

Seperti itulah menu sahur Gen Halilintar saat sahur di Uzbekistan. Apa menu sahur favorit Teman Traveler? Next

ramadan
TNI AU Bangunkan Sahur

Ramaikan Ramadan, TNI AU Bangkitkan ‘Tradisi’ Bangunkan Sahur dengan Pesawat Tempur

Peeking Central Kalimantan through Festival Isen Mulang 2019