Pulau Bungin mungkin jadi tempat yang jarang sekali disarankan kepada seseorang ketika hendak berliburan ke Sumbawa. Padahal nih, pulau satu ini bisa dibilang sangat unik bahkan cukup punya nama di dunia. Ya, Bungin adalah pulau paling padat di muka Bumi. Dari julukan ini saja sudah mengisyaratkan hal-hal menarik ya.
Baca juga : Sulabh International Museum of Toilets, Satu-satunya Museum Toilet di Dunia
Kenapa disebut terpadat, hal tersebut merujuk pada fakta kalau pulau satu ini memang penuh sesak oleh rumah. Tak seperti pulau kebanyakan, di sini kita takkan menjumpai pantai atau pesisir. Pasalnya, tiap jengkal pulau ini sudah terpancang rumah-rumah penduduk. Namun, meskipun sangat padat seperti itu, tapi di sisi lain Bungin juga menampilkan hal-hal unik dan menarik. Bagi para traveler, tentu tempat ini sangat direkomendasikan.
Lalu, hal-hal unik apa sih yang bisa kita dapatkan di tempat ini? Ketahui jawabannya lewat ulasan berikut.
Pesona Pulau Paling Padat di Dunia
Julukan pulau terpadat dunia yang diberikan Bungin memang bukan isapan jempol belaka. Begitu menginjakkan kaki di Pulau Bungin, kita akan disambut dengan nuansa perkampungan yang memang sangat padat. Di kanan kiri kita rumah-rumah berdiri berhimpitan yang menimbulkan kesan penuh.
Tapi, perasaan sesak ini hanya akan bertahan sementara kok, selanjutnya kita bakal merasakan eksotisme unik pulau satu ini. Tinggal langkahkan kaki saja semaumu, kamu bakal tiba-tiba merasa senang.
Ya, pemandangan di sini ternyata cukup menyenangkan. Melihat rumah-rumah penduduk yang khas, serta jalanannya yang seperti labirin akan jadi hiburan tersendiri. Belum lagi ramahnya orang-orang Bungin seolah menandakan tempat ini sangat nyaman. Oh iya, bagi penyuka fotografi, tempat ini punya banyak spot yang unik dan langka.
Melihat Keunikan Geliat Pembangunan Rumah di Sana
Selain menyusuri tiap liku Bungin, kita juga bisa tuh melihat prosesi pembangunan rumah di sana. Tak seperti di tempat lain, untuk membangun rumah di sini tanah sama sekali tak diperlukan. Alih-alih tanah, warga lebih membutuhkan karang.
Ya, karang ini adalah sebagai pondasi mendirikan rumah atau istilah kerennya reklamasi. Ketika dataran buatan sudah tercipta baru kemudian bangunan didirikan. Biasanya, pondasi yang dipakai adalah karang-karang mati. Uniknya, karang ini bisa cari sendiri atau membayar warga setempat dengan bayaran Rp 50 ribu untuk satu perahu penuh karang. Hal yang unik soal fenomena ini adalah makin ke sini Pulau Bungin semakin luas karena banyak rumah yang berdiri di luar pulau yang sebenarnya.
Asyiknya Anak-Anak yang Jago Selam
Menghabiskan waktu bersama anak-anak Bungin juga jadi hal menyenangkan yang bisa dilakukan di sana. Hal yang harus kita tahu nih, mereka itu jago-jago lho kalau urusan berenang dan menyelam. Sejak kecil anak-anak Bungin memang sudah dikenalkan kepada laut. Di samping itu, mengingat lahan yang semakin sempit tentu laut sudah seperti taman bermain bagi mereka.
Anak-anak kecil mungkin berusia 3-4 tahun sudah jago sekali berenang. Bahkan, mereka mampu menyelam untuk mencari ikan-ikan hias di antara karang. Pantai Bungin sendiri cukup bersih lautnya, tapi di beberapa tempat tidak begitu lantaran banyak plastik di mana-mana.
Sunset di Pulau Bungin yang Juga Tak Kalah Indah
Alternatif lain untuk menikmati Bungin tentu adalah menikmati sunsetnya. Jika biasanya kita menikmati sunset di pantai, kali ini coba deh di sini. Pasti akan memberikan nuansa tersendiri. Duduk di dermaga dengan lingkungan sekitar yang padat lalu ditemani sinar matahari yang mulai sayu, pasti akan jadi pengalaman tak terlupakan.
Kalau ingin merasakan nuansa yang lain mungkin bisa dengan menyewa perahu penduduk untuk kemudian mendayung sedikit jauh. Lalu tinggal santai deh menikmati buaian laut ditemani pendar matahari yang akan segera menghilang itu. Nuansa seperti ini tidak akan mudah didapatkan.
Cara Menuju Pulau Unik Ini
Setelah membaca ulasan di atas kamu pasti sudah mulai tertarik kan? Nah, sekarang simak nih tentang bagaimana menuju ke sana. Sebenarnya nggak susah kok untuk menuju pulau satu ini. Dari Sumbawa besar kita sudah bisa langsung ke sana. Tapi, perjalanannya cukup jauh, butuh kurang lebih dua jam.
Uniknya, kita bisa tuh memilih lewat laut atau jalan buatan yang ada di sana. Masing-masing akan memberikan pemandangan yang berbeda. Tapi, kalau ingin sedikit main-main air tentu lewat perahu adalah cara yang bisa dipilih. Nggak ada biaya lain kecuali transportasinya, jadi bisa lebih hemat.
Julukan pulau terpadat di dunia memang bukan hal yang terkesan membanggakan. Tapi, gelar itu menunjukkan jika tempat ini punya ciri khas dan keunikan. Dan memang, begitu menginjakkan kaki kemudian menyusuri labirin-labirin di sana, akan diperoleh kepuasan yang tak bisa didapatkan di tempat lain. Pastikan pulau ini jadi salah satu tujuan utama ketika mampir ke Kabupaten Sumbawa. Next