in , , , ,

Melirik Keindahan Campuhan Tukad Pakerisan

Berwisata di Pulau Bali memang tak ada habisnya. Segala sudut di pulau Dewata ini sangatlah menarik untuk dinikmati. Mulai dari wisata pantai, bukit, air terjun, hingga sudut persawahan pun menjadi sorotan semua turis baik domestik maupun mancanegara. Nah, saat di Bali, jangan lupa mencicipi wisata Gianyar dengan melipir ke Campuhan Tukad Pakerisan untuk bermain air bersama dengan keluarga dan sahabat.

Baca juga : Berwisata dan Nongkrong Kece di Air Terjun Putuk Truno Prigen

Wisata Campuhan Tukad Pakerisan dengan sungai nya yang segar. Foto via today.line.me

Wisata ini merupakan tempat bermuaranya dua sungai yang berbeda dan menyatu menjadi sebuah aliran sungai, memiliki cerita misteri. Hal ini diperkuat dengan adanya sebuah Patung Dewa Siwa yang berada di atas batu. Letaknya tepat berada di antara tempat bermuaranya dua sungai. Patung Dewa Siwa tersebut juga menjadi sebuah pemandangan unik di Campuhan Tukad Pakerisan.

Berendam dan mandi disungai Campuhan Tukad Pakerisan dapat menyembuhkan penyakit kejiwaan. Foto via youtube.com

Nah, perlu teman traveler ketahui, bahwa di Campuhan Tukad Pakerisan merupakan satu-satunya sungai yang memiliki dua aliran berbeda. Ada yang mengatakan bahwa di tengah-tengah tempat bermuaranya air sungai tersebut terdapat sebuah air hangat. Konon katanya air hangat tersebut dapat dijadikan sebagai obat untuk penyakit mental dan fisik.

Penasaran nih kenapa disebut dengan Campuhan? pertemuan dua sungai ini lah disebut dengan campuhan atau campuran. Keunikan lainnya adalah kesegaran air sungai yang begitu dingin ditambah dengan pepohonan sekitar sungai yang rindang membuat suasana semakin sejuk dan natural.

Pertemuannya dua sungai yang dikeramatkan di Campuhan Tukad Pakerisan. Foto via brisik.id

Hal mistis lainnya bisa kamu temukan dengan kepercayaan masyarakat Bali saat melakukan pengobatan di sungai tersebut. Banyak orang yang memiliki masalah kejiwaan berdatangan ke lokasi untuk berendam dan mandi dipusaran air sungai ini. Sisi lain, lokasi ini sering dijadikan tempat ibadah umat Hindu.

Tengah sungai yang dijadikan umat Hindu bersembahyang. Fot via idntimesbali.com

Tidak ada tarif tiket saat masuk ke wisata Campuhan Tukad Pakerisan, namun teman traveler cukup memberi uang parkir se iklhasnya kepada penjaga. Waktu yang terbaik untuk berkunjung ke wisata ini adalah saat musim kemarau, karena saat musim hujan jalanan tangga menuju bawah sangatlah licin. Next

ramadan

Kampong Nelayan Resort, Penginapan Gaya Tempo Doeloe yang Sunyi

Bukannya Healing, Turis Kalau ke Sini Bisa Alami Gangguan Psikologis