Tepat ditanggal 22 Juni 2022 merupakan hari jadinya DKI Jakarta dan menjadi salah satu hari jadi kota tertua di Indonesia. Tepat di usia ke-495 tahun ini Jakarta tentu melewati serangkaian sejarah panjang penuh makna. Banyak momen penetapan ulang tahun Jakarta yang diprakarsai oleh Wali Kota Sudiro yang menjabat pada periode 1953-1958. Wali kota Sudiro mengajak beserta jajarannya merasa perlu menetapkan tanggal ualng tahun Jakarta.
Baca juga : 10 Pilihan Penginapan Anti Mainstream Untuk Membuat Liburanmu Makin Liar
Banyak tim sejarawan yang diterjunkan untuk meneliti kapan Jakarta ini didirikan. Mulai dari Mohamad Yamin, Sukanto, dan wartawan senior Soedardjo Tjokrosisworo dikerahkan hingga Walikota Sudiro yakin bahwa ditahun 1527 adalah tahun didirikannya kota Jakarta. Keyakinan ini mengacu pada peristiwa peperangan Perebutan Sunda Kelapa oleh Kerajaan Demak.
Sejarah Sunda Kelapa ini melibatkan Panglima Fatahilla, salah satu panglima kerajaan Demak bertarung melawan Portugis yang hendak menduduki Sunda Kelapa. Hingga akhirnya Fatahilla diangkat menjadi Gubernur dan mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta. Pencapaian ini adalah bentuk apresiasi atas keberhasilannya mengusir Portugis.
Konsen utama walikota Sudiro ini adalah penetapan hari lahir Jakarta dari tanggal serta bulannya. Hingga akhirnya terbit naskah acuan dengan judul ”Tjarita Purwaka Tjarupan Nagari”. Isi dari naskah tersebut berisikan bahwa tanggal 22 Juni 1527 lebih dekat dengan pecahnya peristiwa peperangan perebutan Sunda Kelapa. Kajian dari DPRD pun menerima usulan naskah dan ditetapkannya tanggal 22 Juni sebagai bentuk peringatan berdirinya Jakarta.
Sisi lain, walikota Sudiro sebenarnya memiliki pilihan lain memperingati hari jadi Jakarta dengan patokan perayaan hari jadi Jakarta yang biasa dilakukan oleh pemerintah Belanda sebelum Indonesia merdeka. Penetapan itu merujuk pada Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen dalam menaklukkan Jayakarta pada akhir Mei 1619 silam. Namun Walikota Sudiro dengan rasa nasionalismenya ingin menghilangkan unsur kolonialisme dengan tidak ingin ada kesamaan yang dilakukan oleh pemerintah Belanda.
Meski sudah resmi ditetapkan pada tanggal 22 Juni, banyak kalangan sejarawan yang menganggap hari jadi Jakarta adalah dongeng belaka. Lantaran tidak adanya naskah resmi yang kredibel tentang peperangan Sunda Kelapa terjadi. Penetapan ini didasarkan atas Walikota saja yang notabane sebagai kepala daerah pertama di Jakarta.
Banyak kalangan sejarawan yang berpendapat bahwa nama Jakarta juga tidak pernah disuarakan secara resmi. Padahal di tahun 1957 pun ibukota Indonesia masih dikenal dengan Jayakarta. Nama kota Jakarta mulai muncul pada tahun 1970-an dimana serdadu Portugis memlesetkan kata Jayakarta dengan Jakarta pada laporan mereka diatasan.
Hingga kini, tunaian kontroversi akan sejarah ulang tahun Jakarta meluas, pemerintah tetap melaksanakan ditiap tahunnya dengan suasana yang berbeda. Perayaan demi perayaan membuat banyak warga turut serta merayakan dengan penuh kegembiraan. Tahun 1966 hingga tahun 1972 adalah tahun tahun paling meriah hingga dicetuskannya acara Jakarta Fair yang sampai saat ini selalu hadir menemani warga Jakarta. Next