Indonesia merupakan salah satu negara bekas jajahan Belanda hingga 3,5 abad lamanya. Setelah Belanda menyerah dan terusir dari tanah air banyak bangunan Belanda yang menjadi saksi kekejaman pada masanya. Mulai dari tempat ibadah, perkantoran, dan sarana transportasi menjadi warisan tersendiri. Peninggalan ini tersebar diseluruh nusantara dan salah satunya ada di Sumatera Barat. Sarana transportasi kereta api adalah salah satu peninggalan bangsa Belanda ditanah Sumbar.
Baca juga : Sebelum Pergi Mudik Lebaran, Lakukan Persiapan Ini!
Jalur kereta api ini menjadi salah satu tertua di Sumatera Barat mulai dari Stasiun Pulau Air menuju Stasiun Simpang Haru, Padang yang telah non aktif sejak tahun 1983. Kabar baik dai pemerintah setempat ingin mengaktifkan kembali dimulai dari tahun 2019. Hingga tahun 2022 proses pembersihan rel dan sekitarnya dari Stasiun Pulau Air hingga Stasiun Simpang Haru sepanjang 2,5 kilometer mulai digarap dan beberapa titik sudah bersih dari beberapa penghalang jalur.
Dahulu jalur kereta api ini merupakan bagian dari penerus ke jalur Bukittinggi sepanjang 90 kilometer dan mulai dioperasikan pada bulan November 1891 untuk mengangkut biji kopi hasil tanam paksa dari pedalaman Sumbar seperti Bukittinggi, Payakumbuh, dan Pasaman ke Padang untuk diekspor ke Eropa. Namun pengaktifankembali jalur kereta api ini tidak ada kaitannya dengan komoditas kopi atau hasil bumi lainnya.
Pengaktifan kembali jalur ini menurut Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumbar adalah alternatif transportasi bagi masyarakat Sumatera Barat. Pengaktifan bertujuan untuk memperlancar aktifitas warga Sumatera Barat begitu juga memperlancar kepentingan sektor pariwisata karena rencana kedepan jalur kereta api ini akan dilanjutkan hingga Muaro Padang. Sehingga tercipta moda transportasi lanjutan antara transportasi Laut dengan transportasi darat. Sekaligus mendukung mobilisasi penumpang angkutan umum di kawasan tersebut serta mendukung pariwisata di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Program pemerintah atas pengaktifan kembali jalur kereta api ini telah masuk dalam rencana strategis Kemenerian Perhubungan 2020-2024. Ditahun 2022 ini pengaktifan juga dilakukan pada jalur kereta api lintas Sawahlunto-Muoro Kalaban, Sumatera Barat. Tak hanya Kementerian Perhubungan saja, terdapat empat BUMN yang turut andil berkolaborasi dalam penandatanganan kerja sama sponsorship atas pembukaan jalur tersebut. Pekerjaan pengoperasian kembali jalur ini akan memakan waktu 6 bulan, dan target paling lambat Januari 2023 sudah siap pengoperasian. Next