Nusantara memang terbentang lebih dari 17.000 pulau yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tak terhingga. Mulai dari pulau yang tidak berpenghuni dan dijadikan wilayah konservasi atau cagar alam hingga dijadikan pulau wisata. Tak jauh dari tanah Jawa, dilaut utara terdapat salah satu pulau menjadi destinasi baru di kawasan Indramayu. Kamu sudah tidak perlu pergi jauh ke pulau Komodo untuk melihat satwa Komodo. Kini teman traveler dapat melihat satwa yang menyerupai Komodo yakni ke Pulau Biawak.
Baca juga : Pantai Tangga Seribu, Jejak BJ Habibie di Batam
Pulau Biawak menjadi destinasi wisata Indramayu dan warga Jawa Barat yang sangat eksotis. Tidak hanya pesona lautan sekitar pulau saja, namun bawah laut pulau ini sangat menakjubkan. Biota dan karang yang indah membuat traveler merasa terbius dan bakal enggan untuk pulang lebih cepat. Hamparan pasir putih serta banyaknya biawak lalu lalang disekeliling pulau menjadi daya tarik utama pulau ini. Hingga masyarakat Indramayu sengaja menamakan pulau ini sebagai Pulau Biawak.
Sebelum populer dengan nama pulau Biawak, pulau ini memiliki nama Pulau Rakit. Reptil yang hidup dipulau ini telah ada sejak ribuan tahun lalu. Jumlah ratusan ekor yang hidup disemak dan hutan bakau ini merupakan hewan liar tetapi tidak menyerang manusia kecuali keberadaanya diganggu. Selain Biawak, juga dapat ditemui satwa lain yaitu trinil pantai, burung cangak laut dan burung uidang biru. Pulau dengan luas 742 hektar ini menjadi kawasan asri yang hanya dihuni oleh reptil biawak. Pepohonan khas seperti bakau, pinus dan hutan tropis menjadikan habitat biawak semakin aman dan tetap terlindungi.
Di Pulau Biawak, traveler bisa berpetualang menyusuri hutan mangrove serta melihat biawak mencari makan. Dan panorama sungguh menkajubkan ketika matahari mulai tenggelam diufuk barat. Untuk kamu yang berada dipulau ini, dapat juga memberi makan biawak berupa ikan-ikan kecil. Nah, sangat diperhatikan ketika memberi makan biawak untuk tidak dari belakang karena kibasan ekor biawak sangat kuat.
Uniknya meski pulau ini tidak berpenghuni, terdapat dua makam tokoh penting dikala zaman dahulu, yaitu yang pertama adalah makam Syekh Syarif Hasan. Beliau adalah syekh asal Cirebon yang menyebarkan agama Islam di wilayah Jawa Barat dan sering berkunjung ke Pulau Biawak. Makam yang kedua adalah makam orang Belanda. Yang katanya konon ia adalah salah satu orang yang membantu pembangunan mercusuar yang terletak ditengah-tengah Pulau Biawak.
Untuk mencapai pulau Biawak kamu harus menyeberangi lautan selama 3 hingga 4 jam perjalanan dari pelabuhan Karangsong. Harga tiket kapal yang disediakan pemerintah ini memang sedikit mahal dengan harga Rp. 290.000 per orang atau juga bisa menyewa perahu motor dengan tarif sebesar Rp 2juta per 10 orang. Jangan lupa untuk tetap membawa perbekalan terutama melebihkan minuman karena disana tidak tersedia sumber air tawar. Next