Liburan adalah kegiatan paling seru dan ditunggu-tunggu bagi semua traveler. Namun jangan harap ada kata indah dan menyenangkan jika kamu memaksakan diri berlibur ke pulau Sentinel Utara. Pulau ini terletak di Teluk Benggala, Samudera Hindia yang dihuni oleh suku asli Sentinel. Suku ini termasuk salah satu suku yang paling terisolir didunia. Keberadaan mereka selalu menolak interaksi dari dunia luar.
Baca juga : Vinson Massif, Gunung Yang Tidak Mengenal Malam dan Asuransi
Suku Sentinel sengaja bersihkukuh membentengi seluruh pulau dengan persenjataan tradisional untuk mencegah kedatangan orang luar masuk ke pulau Sentinel. Hingga kini dunia tidak dapat menentukan informasi jumlah penduduk Sentinel karena setiap kedatangan warga luar pulau akan dipastikan terbunuh. Sehingga tidak pernah ada kegiatan survive bagi seluruh traveler mancanegara.
Suku Sentinel lebih sensitif terhadap dunia luar semenjak terrjadi permusuhan ketika penjelajah Inggris diserang penduduk Sentinel Utara ketika tahun 1867 dan pihak Inggris mulai mengirim regu penolong menuju pulau mengerikan ini. Hingga kini, tradisi mengerikan ini tetap dilakukan oleh warga suku Sentinel. Hingga pemerintah India menetapkan pulau Sentinel sebagai cagar suku pada tanggal 1956.
Pemerintah India juga menghimbau kepada dunia untuk melarang perjalanan mendekati pulau Sentinel dalam radius 3 mil atau 5,6 kilometer disekitaran pulau Sentinel. Tidak cukup disitu, larangan melakukan fotografi diaera pulau Sentinel. Tragedi mengerikan ini juga terjadi pada tahun 1980 dan tahun 2006 dimana ekspedisi dan nelayan kepiting mengalami mati mesin sehingga hanyut ke perairan pulau Sentinel, semua awak kapal telah dibunuh oleh penduduk dengan kapak.
Peristiwa tragis kembali terjadi baru-baru ini pada tahun 2018 atas terbunuhnya Jhon Allen Chau salah satu pendeta atau tim misionaris Kristen Amerika bertujuan menyebarkan agama kristen di pulau tersebut. Sebelum terbunuh, Chau sempat berkomunikasi dengan penduduk suku Sentinel, mereka memiliki cara berbicara bernada tinggi. Mereka belum mengenal berbagai macam teknologi modern, bahkan alat bercocok tanam pun mereka tidak mengenalinya. Penduduk suku Sentinel ini layaknya zaman batu yang hidupnya nomaden dan tetap mengandalkan busur panah ketika berburu. Jadi masih beranikah kamu menjelajah pulau Sentinel? Next