Beberapa hari belakangan, berita tentang hilang kontaknya kapal selam wisata Titan menjadi pembicaraan hangat di seluruh dunia. Kapal selam ini rencananya akan menjelajahi area karamnya kapal Titanic, kemudian mengembalikan para penumpangnya dengan selamat.
Baca juga : Ai Jia Muslim Beef Noodles, Kuliner Halal di Taiwan Bikin Liburan Makin Nyaman
Namun sayang, belum sampai 2 jam menyelam, kapal hilang kontak. Beberapa hari tim pencarian dikerahkan, namun tak kunjung ditemukan. Hingga akhirnya, kapal selam tersebut ditemukan hancur dan menewaskan 5 orang yang mengikuti penjelajahan.
Kapal Selam Wisata Titan Hilang Kontak
Kapal selam wisata Titan dioperasikan oleh OceanGate Expeditions, berangkat dari St. John’s di Pantai Newfoundland pada Jumat (16/6). Kapal yang membawa 5 orang di dalamnya ini menuju Atlantik, tempat karamnya kapal Titanic yang begitu fenomenal. Pada Minggu (18/6), kapal menyelam pukul 08.00 waktu setempat. Sayangnya, setelah sekitar 1 jam 45 menit, kapal selam Titan kehilangan kontak dengan kapal induk di permukaan.
Upaya pencarian pun dilakukan hingga mengerahkan bantuan internasional. Mengingat kedalaman bangkai kapal Titanic, jika kapal selam Titan sudah tenggelam ke dasar laut, maka kecil kemungkinan bisa ditarik ke permukaan.
Dinyatakan Hancur di Atlantik Utara
Sejak pertama kali hilang kontak, kapasitas oksigen di dalam kapal selam diperkirakan bisa bertahan selama 70-69 jam. Misi penyelamatan terus dilakukan, berkejaran dengan sisa oksigen yang semakin menipis. Kapal selam robot dari kapal Kanada pun turut dikerahkan untuk menelusuri dasar laut di sekitar Titanic.
Pada Kamis (22/6) pagi, sisa oksigen darurat di dalam kapal selam diperkirakan telah habis. Sayangnya, di hari yang sama, kapal selam robot menemukan puing-puing kapal selam Titan. Setelah ditemukannya puing-puing di Atlantik Utara tersebut, kapal selam wisata Titanic dinyatakan hancur dan menewaskan seluruh orang yang ada di dalamnya.
5 Orang yang Ada di Dalam Kapal Selam
Untuk bisa mengikuti ekspedisi menjelajah area karamnya kapal Titanic ini, para penumpang harus mengeluarkan uang sebesar USD250.000 atau sekitar Rp3,6 miliar. Terdapat 5 orang yang mengikuti penjelajahan ini, semuanya bukanlah orang biasa.
Hamish Harding adalah salah satu di antaranya, ialah miliarder Inggris. Begitu pula dengan pengusaha Pakistan Shahzada Dawood bersama anaknya, Suleman. CEO OceanGate sekaligus pilot kapal Stockton Rush dan Paul-Henri Nargeolet yang merupakan penjelajah Titanic, juga merupakan orang yang berada di dalam kapal selam.
Hingga berita ini tayang, belum ada pernyataan apakah ditemukan jenazah kelima orang yang dinyatakan meninggal dunia dalam ekspedisi ini. Semoga jiwa mereka tenang dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Next