Kuliner Semarang hingga Jogja adalah primadona di Indonesia. Berburu santapan setiap berkunjung ke kota lain hukumnya adalah wajib. Banyak daerah yang mengandalkan makanan khasnya untuk menarik para wisatawan yang datang. Namun, bagi traveler muslim, penting untuk memperhatikan kehalalan dari kudapan-kudapan yang akan dipesannya. Nah, untuk memudahkan, Travelingyuk telah merangkum beberapa istilah kulineran yang mengandung babi. Apa saja?
Baca juga : Taman Sulthanah Safiatuddin Dengan Berbagai Anjungan Aceh yang Memukau
Pecinta ramen harus waspada, nih. Tonkotsu merupakan kuah yang dibuat dari lemak, tulang, dan kolagen babi.
Tonkatsu merupakan kembaran Chicken Katsu, irisan ayam yang digoreng dengan tepung. Hanya saja, yang ini adalah daging babi.
Butaniku adalah sebutan daging babi dalam Bahasa Jepang. Biasanya, disajikan sebagai sate, dengan potongan paprika juga.
Bak berarti babi dalam Bahasa Tiongkok. Nah, kalau sedang traveling ke negara ini, jangan sampai masuk ke kedai dengan kata ini, ya.
Yakibuta merupakan irisan daging cincang yang biasanya digunakan untuk topping ramen. Nah, jangan salah pesan lagi, ya.
Bacon sudah bukan istilah asing lagi untuk daging babi, ya. Meski banyak resto yang membuatnya dari beef atau sapi, aslinya merupakan irisan tipis daging haram bagi muslim yang telah diasapi.
Dalam Bahasa Arab atau Melayu, babi disebut dengan Khinzir. Banyak resto di Malaysia yang menyediakan makanan dengan kandungan ini.
Dalam Bahasa Korea, Babi disebut Dwaeji. Seperti yang sering dilihat di dram-drama Lee Min Ho, makanan ini biasanya disajikan dalam bentuk galb atau bulgogi.
Nah, akhirnya bisa lebih hati-hati kalau sedang berburu kuliner di kota atau negara orang, ya. Untuk lebih yakin, boleh kok langsung menanyakan pada pelayannya. Semoga liburanmu menyenangkan dan kenyang, ya! Next