Traveling adalah gaya hidup yang kini diikuti oleh banyak orang. Dari berlibur mewah dengan private jet, jelajah Indonesia dengan motor matic, hingga gaya backpacker dengan budget seadanya. Ada juga yang memilih touring keliling dunia dengan gowes sepeda. Nenek 78 tahun ini contohnya.
Baca juga : 10 Reruntuhan Bangunan Kuno di Eropa yang Luput dari Radar Turis
Keliling Dunia dengan Sepeda
Setelah pensiun dari profesinya yang sebagai guru di tahun 2003 lalu, Ethel MacDonald memutuskan untuk menjelajah, dari negara satu ke yang lainnya. Tapi bukan kereta api atau mobil yang dipilihnya sebagai sarana transportasi, melainkan sepeda. Dengan ditemani oleh rekannya, nenek 2 cicit ini berkeliling dunia.
Abadikan Perjalanannya di Sebuah Scrapbook
Tak seperti wisatawan kekinian yang mengabadikan perjalanannya dengan foto-foto yang diunggahnya di sosial media, mantan pengajar ini memilih untuk menuliskan semua pengalamannya selama berpetualang dalam scrapbook. Di dalamnya, Ethel menyertakan gambar-gambar dan cerita yang akan menjadi kenangan seumur hidupnya, juga untuk diceritakan pada anak cucu.
Manfaatkan Komunitas untuk Akomodasi
Ngaku deh, setiap kali berlibur, kita akan sibuk memilih hotel yang nyaman. Kalah dengan MacDonald yang memanfaatkan rumah penduduk setempat, sekaligus beramah tamah dan menambah teman lewat Warm Showers and Couchsurfing. Hingga akhirnya perjalanannya berakhir kembali ke Amerika Serikat, sudah ada kurang lebih 165 hunian warga yang ia tempati. Selain hemat, nilai lebih karena bertemu orang lain juga mendengar berbagai cerita yang menginsiprasi juga menjadi keuntungan tak ternilai.
Sanggup Mengayuh Ribuan Kilometer
Perjalanan mengayuh sepeda menjelajah negara-negara indah biasanya dilakukan Ethel dalam jangka waktu seminggu hingga 4 minggu dengan jarak kurang lebih 1000 mil. Kini, sudah 4 tahun MacDonald menekuni hobi traveling dengan sepeda. Total, sekitar 13.000 hingga 14.000 mil jalanan yang sudah ditaklukkan nenek berusia 78 tahun ini.
Sudah kemana saja?
Sejak 2003, sudah banyak negara yang berhasil dikunjungi mantan guru bahasa Perancis ini dengan sepeda kecilnya. Dari tanah airnya, Amerika, buyut kuat ini sudah mengayuh kendaraan kesayangannya ini melewati Belanda, Jerman, Skandinavia, dan juga negara-negara Eropa. Dalam setahun, bisa melakukan perjalanan sekali, atau paling banyak 2 kali. Ia juga bercerita bahwa Jerman memiliki daerah paling enak untuk pengendara sepeda sepertinya, karena para pengemudi mobil yang hati-hati dan sangat sopan.
Hmm, cerita di atas membuat kita-kita yang masih muda dan kuat ini malu, ya. Lakukan, itulah pesan Ethel bagi siapa saja yang ingin mengikuti jejaknya. Bagaimana, berani? Next