Banyak bertebaran berita tentang kelakuan turis China yang memang terkenal buruk. Buang air kecil sembarangan di dalam pesawat atau taman hiburan rasanya sudah bukan hal baru bagi mereka. Namun, jangan cepat-cepat menghakimi. Ternyata, wisatawan Indonesia juga dikenal sebagai pengunjung yang jorok, lho.
Baca juga : Wat Rong Khun, Temple Indah di Thailand yang Serba Putih
Dari sosial medianya, Tyas Palar, seorang gadis asal Indonesia yang sedang berada di Tokyo mengungkapkan tentang perilaku tak terpuji dari saudara setanah airnya. Seperti yang diketahui, Jepang merupakan negara yang menomorsatukan kebersihan. Tak perlu ada papan pengumuman pun, setiap warganya sudah sadar diri untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Sayangnya, hal ini luput dari perhatian masyarakat Indonesia yang berkunjung ke negara lain, khususnya Jepang. Dalam Instagram, Nona Palar mengunggah foto meja dengan piring dan baki bekas makanan yang berserakan di atasnya. Ditulis juga dalam keterangan foto bahwa sampah kotor itu adalah bekas turis Indonesia yang tidak bertanggungjawab.
Jika di negeri sendiri, setiap makan di restoran atau kafe, pasti ada petugas yang membersihkannya, tentu berbeda di Negara asal Sakura ini. Hingga selang setengah jam, meja yang merupakan fasilitas umum ini pun tetap kotor dan tidak digunakan. Tyas sangat menyesali bahwa masyarakat Indonesia yang sudah mampu jalan-jalan hingga ke luar negeri, ternyata tidak bisa bersikap sopan.
“Kemarin-kemarin selama di Jepang, apa mereka tidak memperhatikan seperti apa seharusnya berperilaku di Jepang? Apa sibuk foto-foto untuk Instagram saja?” tulis Tyas juga. Masih di hari yang sama, gadis ini menemukan satu lagi turis asal Indonesia yang membiarkan bon dan bekas bungkus makanannya berserakan di meja. Kali ini, ia tak mau diam dan menegurnya.
Seperti yang diduga, pria tersebut menjawab dengan kalimat yang bisa ditebak. “Terus kenapa? Nanti juga ada yang beresin!” jawab lelaki tersebut. Dengan geram, Tyas pun menjelaskan bahwa tidak ada yang namanya petugas kebersihan dan menujukkan meja sebelah yang masih kotor seperti ditinggalkan tadi.
Masih ingat kan dengan pepatah, “Di mana kaki berpijak, di situ langit dijunjung”? Kita harus bisa mengikuti aturan yang berlaku. Namun, untuk masalah kebersihan, bukannya di mana pun kita tetap harus menjaganya? Setuju, kan? Next