Di mana bumi di pijak di situlah langit dijunjung. Pepatah tersebut tidak sulit untuk diucapkan, namun belum tentu mudah untuk dilakukan. Buktinya, masih ada traveler yang belum mengetahui bagaimana cara bersikap sopan di tempat tujuan mereka. Seperti kisah 3 traveler asal Malaysia yang mendapatkan sorotan karena sikap mereka saat berlibur ke Jepang.
Baca juga : Atraksi ‘Coconut Ball’, Pertunjukan Seru di Jonker Walk Melaka
Dilansir dari Straitstimes.com, kabar tersebut bermula dari sebuah video yang diunggah oleh Ema Vitti, pemilik akomodasi bernama Wisma Vitti Lodge & Family Apartment yang terletak di Osaka Jepang. Dalam video yang berdurasi 6 menit tersebut, 3 traveler yang tercatat berasal dari Malaysia tersebut berdebat dengan staf di wisma tersebut. Penyebab debat yang hingga berujung sikap kasar tersebut tidak ketahui jelas sebabnya. Pun belum jelas, namun dugaan kuat perdebatan tersebut dimulai saat seorang staf wisma yang juga dari Malaysia tersebut memberi tahu peraturan bahwa tidak mengizinkan mereka memasak melewati jam tertentu.
Bukannya didengarkan, salah satu traveler tersebut marah dan menantang staf. Di akhir video, seorang lainnya muncul dan meninju dinding dapur. Akibatnya, dinding dapur tersebut mengalami keretakan. Bukan hanya merusak dinding, 3 traveler tersebut juga melakukan tindakan tidak sopan selama bermalam di wisma. Diduga kuat, mereka membuang air besar bukan di closet, melainkan disaluran pembuangan kamar mandi. Unggahan dari Ema Vitti tersebut dibanjiri oleh komentar dari warga Malaysia. Tidak sedikit yang marah dan malu melihat perilaku ketiga traveler tersebut. Bahkan ada pula netizen yang meminta maaf atas nama semua orang Malaysia. Nah, untuk melihat video selengkapnya, ada di akun facebook, Ema Vitti.
Sempat diam, salah satu dari traveler tersebut akhirnya meminta maaf kepada semua orang atas perilakunya yang dianggap memalukan tersebut. Adalah Ramadhan Sinclair yang sempat tertekan dengan komentar netizen atas ulahnya di Osaka. Dalam postingannya, pria yang berprofesi sebagai fotografer ini juga meminta maaf kepada staf (dalam video: pria berwarna biru) karena melakukan kekerasan hingga berkata kotor kepadanya. Dalam permintaan maafnya tersebut, ia bersama dengan ketiga temannya akan bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi.
Kisah dari Ramadhan dan teman-temannya tentu harusnya menjadi pembelajaran untuk kita. Tak sepantasnya melakukan tindakan kriminal apalagi melakukan hal menjijikan saat berada di negara bahkan tempat tinggal orang lainnya. Sementara aturan yang dibuat khususnya di akomodasi tentu saja sudah disesuaikan dengan kebutuhan para pengunjung. Nah, jika memerlukan apapun, staff akomodasi pasti akan dengan baik hati membantu. Jangan lupa untuk membaca review tempat tujuan liburanmu agar tahu bagaimana aturan yang ada di sana. Setuju kan? Next