in ,

Badak Putih Jantan Terakhir di Dunia Mati, Ini Fakta-faktanya

Badak Putih Jantan Terakhir Dunia

Sudan
Sudan

Ada banyak binatang yang punah dan terancam binasa untuk selama-lamanya. Mirisnya lagi, hal tersebut semakin parah dengan ulah manusia yang semena-mena  terhadap alam. Padahal di sisi lain ada segelintir orang yang mati-matian menyelamatkan binatang dari kepunahan. Seperti yang dilakukan oleh para petugas di pusat konservasi hewan Kenya saat berusaha menyelamatkan badak putih jantan terakhir di dunia. Namun binatang  tersebut kini telah mati. Apa yang terjadi? Berikut fakta-faktanya.

Baca juga : Restoran Halal di Seoul, Santap Makan Tak Lagi Was-was

1. Terpaksa Disuntik Mati

Sudan, badak putih utara jantan
Sudan, badak putih utara jantan via Glyn Edmunds

Badak yang bernama Sudan tersebut telah melalui masa-masa sulit. Itulah mengapa balai konservasi OI Pejeta di Laikipia, Kenya terpaksa harus memberikan suntikan mati pada hari Senin (19/3/2018). Sudan mengalami beberapa komplikasi penyakit di usianya yang sudah 45 tahun. Di antaranya adalah melemahnya fungsi otot dan tulang hingga meluasnya luka di bagian kulit. Karena itu pula spesies tersebut tidak dapat berdiri dan kondisinya memburuk sejak 24 jam sebelum mati.

2. Kematian Sudan Menyisakan Dua Ekor Betina

Sudan, badak putih utara jantan
Sudan, badak putih utara jantan via Instagram/ @amivitale

Dengan matinya Sudan, maka spesies badak putih utara yang berkelamin jantan telah resmi punah. Dan kini menyisakan dua ekor yang berkelamin betina. Banyak pihak yang prihatin dengan kejadian tersebut. Butuh upaya yang besar untuk mencegah badak putih benar-benar punah dari muka bumi ini. Jauh sebelumnya, badak putih banyak ditemukan di Afrika tengah. Jumlahnya menurun karena perburuan liar demi mendapatkan culanya.

3. Perjalanan Sudan Hingga Mati di Konservasi

Sudan, badak putih utara jantan
Sudan, badak putih utara jantan via Instagram/@brentstirton

Sebelum mati di balai konservasi, Sudan sudah dipindah-pindahkan ke beberapa tempat. Binatang terbesar ketiga setelah gajah dan kuda nil di Afrika tersebut tertangkap oleh pemburu di Shmabe, Sudan. Lalu dikirimkan ke Kebun Binatang Králové Dvůr di Republik Ceko. Tahun 2009 Sudan dipindahkan ke Ol Pejeta Conservancy agar bisa berkembang biak dan menyelamatkan spesies badak putih dari kepunahan.

4. Upaya untuk Menyelamatkan dari Kepunahan

Sudan, badak putih utara jantan
Upaya menyelamatkan dari kepunahan via Instagram/@amivitale

Balai konservasi Ol Pejeta mengaku bahwa mereka telah mengambil materi genetik dari badak putih utara pejantan tersebut. Dengan itu mereka akan berupaya untuk mereproduksi badak putih utara dengan teknik fertilisasi in vitro atau bayi tabung. Yaitu pembuahan yang dilakukan di luar tubuh betina.

Isu perburuan liar memang sangat memprihatinkan. Afrika yang kaya jadi semakin mengenaskan. Dulu ada puluhan ribu badak yang hidup. Kini jumlahnya menurun drastis. Bagian cula yang diambil dari badak digunakan sebagai obat dan tanda status sosial. Harganya bisa mencapai lebih dari 650 juta per kilogram dan dianggap lebih berharga dari emas. Semoga upaya reproduksi binatang dengan nama latin ceratotherium simum membuahkan hasil. Next

ramadan

Rekomendasi 4 Nasi Padang Enak di Malang, Si Makanan Sejuta Umat

Bukit Kuneer, Destinasi Kekinian Baru di Malang dengan Beragam Spot Foto Kece